banner 728x250

Breast Care : Manfaat dan Standar Operasional Prosedur

Photo://Freepik.com

MediaPerawat.id – Perawatan payudara/Breast Care selama kehamilan dimaksudkan untuk mempersiapkan payudara agar siap diisi dengan asi. Langkah-langkah perawatan payudara, termasuk pijat dan kompresi yang bertujuan untuk membuat aliran darah melalui payudara lebih lancar
dan membuat produksi ASI lebih banyak lancar dan siap diberikan segera saat bayi lahir. Tidak sedikit ibu yang mengeluh ketidaknyamanan ketika mereka menyusui tanpa adanya metode breast care.

Alasan umum untuk ketidaknyamanan ialah sebagai berikut :

  1. Kait dangkal : Terkadang, bayi mungkin tidak memiliki cukup jaringan payudara di mulut mereka saat mereka menyusu. Ini berarti bahwa mereka mengisap puting dan menyebabkan rasa sakit.
  2. Puting terbalik : Hingga 10% wanita memiliki puting terbalik atau protraktil, yang dapat membuat memulai dan membangun menyusui sedikit lebih sulit dari biasanya.
  3. Mastitis dan sariawan : Beberapa ibu juga mengalami infeksi seperti mastitis atau sariawan saat menyusui.

Manfaat Breast Care Selama Kehamilan


Selama kehamilan hormon merangsang perkembangan jaringan penghasil susu di payudara Anda untuk bersiap-siap membuat ASI yang cukup untuk bayi. Payudara mungkin menjadi lebih penuh, dan ibu mungkin mengalami beberapa kebocoran kolostrum (susu dini) dari puting saat sudah mendekati tanggal perkiraan lahir bayi.

Setelah bayi lahir, hormon mulai memproduksi susu dalam dua hingga lima hari pertama, dan ibu mungkin mengalami engorgement. Semakin sering menyusui bayi di masa-masa awal, semakin cepat produksi ASI penuh akan terjadi.

Selama hari-hari awal menyusui bayi, ibu mungkin merasakan kram rahim, peningkatan perasaan haus atau kantuk yang merupakan tanda-tanda bahwa ASI “mengecewakan” atau mengalir ke bayi. Setelah minggu pertama, kram rahim kemungkinan besar akan hilang tetapi ibu mungkin mulai merasakan sensasi kesemutan di payudara atau melihat kebocoran payudara yang berlawanan saat menyusui.

Baca juga : Perawatan Metode Kanguru

Payudara akan menghasilkan susu sebanyak yang diminum bayi. Semakin sering menyusui bayi, semakin banyak ASI yang akan dibuat tubuh.

Kebocoran ASI
Kebocoran ASI ini dapat terjadi ketika Ibu belum siap untuk menyusui bayi. Kadang-kadang ini terjadi ketika ibu mendengar bayi (bayi apa pun) menangis, ketika ibu memikirkan bayinya, atau ketika berhubungan seks. Bantalan menyusui dapat dikenakan di dalam bra untuk menyerap susu. Ini harus sering diganti, untuk menjaga puting tetap bersih dan kering. Alternatif lain ialah menggunakan saputangan katun atau kotak katun lainnya di dalam bra atau dapat membeli bantalan yang dibuat khusus. Beberapa sekali pakai, dan beberapa dapat dicuci dan digunakan lagi. Hindari pembalut yang dilapisi plastik.

Bagi Ibu Menyusui dengan Vacum Tampon

Selama waktu ini, kenakan bra pendukung yang bagus. Jika payudara bocor ASI atau terasa berat (2-5 hari setelah bayi lahir), bungkus handuk atau kain yang pas di sekitar dada. Ini akan membantu menghentikan produksi ASI. Jangan menyentuh puting karena ini akan merangsang payudara untuk menghasilkan lebih banyak ASI. Ibu dapat menggunakan kompres es pada payudara jika sudah penuh. Lanjutkan perawatan ini sampai payudara lunak. Hubungi dokter jika terdapat benjolan yang menyakitkan dan hangat di payudara dan terasa sakit.

Prosedur Breast Care

Tujuan

  1. Mencegah pembendungan ASI
  2. Meningkatkan hygiene payudara
  3. Meningkatkan produksi ASI
  4. Melenturkan dan menguatkan putting payudara

Ketentuan
Dilakukan pada ibu setelah melahirkan

Peralatan

  1. Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air hangat)
  2. Kapas
  3. Handuk besar: 2 buah
  4. Peniti: 2 buah
  5. Air hangat dan dingin dalam baskom
  6. Waslap: 2 buah
  7. Bengkok
  • Prosedur Pelaksanaan
  1. Persiapan alat
  • Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air hangat)
  • Kapas
  • Handuk besar: 2 buah
  • Peniti: 2 buah
  • Air hangat dan dingin dalam baskom
  • Waslap: 2 buah
  • Bengkok

2. Tahap Kerja

  1. Mencuci tangan
  2. Menyiapkan alat
  3. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
  4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
  5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
  6. Memasang sampiran/menjaga privacy
  7. Memasang handuk di bagian perut bawah dan bahu sambil melepas pakaian atas handuk dipasang dengan peniti)
  8. Mengompres kedua putting dengan kapas yang dibasahi oleum coccus hangat selam 2 – 3 menit
  9. Mengangkat kapas sambil membersihkan putting dengan gerakan memutar dari dalam ke luar
  10. Kemudian dengan kapas oleum yang baru, membersihkan daerah tengah putting dari sentral ke luar (bila putting invertet, dilakukan penarikan)
  11. Membasahi kedua telapak tangan dengan oleum coccus dan melakukan pengurutan dengan telapak tangan berada diantara kedua payudara dengan gerakan keatas, kesamping, kebawah, kedepan sambil menghentakkan payudara, pengurutan dilakukan sebanyak 20 – 30 kali
  12. Pengurutan kedua. Tangan kiri menopang payudara kiri dan tangan kanan melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi kelingking. Dilakukan sebanyak 20– 30 kali. Lakukan pada kedua payudara kanan-kiri
  13. Pengurutan ketiga dengan menggunakan sendi-sendi jari. Posisi tangan mengepal. Tangan kiri menopang payudara dan tangan kanan melakukan pengurutan dari pangkal kearah putting. Dilakukan sebanyak 20 – 30 kali pada tiap payudara.
  14. Meletakkan baskom dibawah payudara dan menggunakan waslap yang di basahi air hangat.
  15. Mengguyur payudara sebanyak ± 5 kali. Kemudian di lap dengan waslap tersebut, dan bergantian dengan air dingin. Masing-masing 5 kali guyuran (diakhiri dengan air hangat)
  16. Mengeringkan payudara dengan handuk yang dipasang di bahu
  17. Memakaikan BH dan pakaian atas pasien dan menganjurkan pada pasien memakai BH yang menopang
  18. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
  19. Buku catatan dan alat tulis
  20. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
  21. Berpamitan dengan pasien
  22. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
  23. Mencuci tangan
  24. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *