banner 728x250
Opini  

Dilema Mahasiswa Vokasi dikala Pandemi

Foto Pixabay

Media Perawat – “Mahasiswa Vokasi”. Dari dua kata tersebut sudah tergambar bahwa mahasiswa vokasi adalah mahasiswa yang lebih cenderung mendalami pembelajaran praktik secara teknis daripada pembelajaran teori. Mahasiswa vokasi lulus dengan gelar diploma, ataupun sarjana terapan bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan vokasi selama 4 tahun (D4).

Pada masa pandemic COVID-19 ini seluruh pembelajaran dialihkan menjadi metode daring (data dan jaringan) untuk menggantikan metode pembelajaran tatap muka langsung. Bagi mahasiswa yang bukan mahasiswa vokasi, metode daring ini mungkin menjadi hal yang wajar untuk menggantikan pembelajaran yang didominasi oleh teori. Akan tetapi bagi mahasiswa vokasi, pembelajaran daring menjadi suatu momok menyeramkan yang memberikan dampak bagi pola pikir dan keterampilan mahasiswa vokasi yang seharusnya diasah melalui pembelajaran praktika.

Salah satu jurusan yang memberdayakan pendidikan vokasi adalah jurusan keperawatan karena memiliki pendidikan vokasi seperti D3 maupun D4. Pada masa pandemic ini profesi perawat sangat dibutuhkan dalam rangka penanganan terhadap pandemic. Skill lab sangatlah diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas sebagai profesi keperawatan dengan optimal. Sayangnya, kembali ke topic awal tadi, mahasiswa keperawatan dengan pendidikan vokasi sangat kurang mendapat pembelajaran praktika maupun skill lab. Tidak sedikit mata pelajaran praktika yang digantikan hanya dengan tugas menonton materi di You Tube. Padahal skill lab perlu benar-benar di asah. Tidak hanya kepada phantom maupun layar monitor, tetapi kepada manusia sebagai suatu objek. Sistem pembelajaran yang bergeser ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi mahasiswa vokasi jurusan keperawatan. Bagi para mahasiswa baru, akan bertanya-tanya bagaimana pandangan terhadap pembelajaran vokasi itu. Sedangkan bagi mahasiswa tingkat akhir yang harus menjalani KKN (Kuliah Kerja Nyata) maupun menyelesaikan tugas akhir, pembelajaran daring sangat menghambat proses tersebut. Dikarenakan pembelajaran skill lab yang didapatkan kurang maksimal dan penelitian maupun praktik-praktik lainnya yang harus dilaksanakan dengan berbagai aturan dalam ranga upaya penanganan pandemic.

Oleh karena itu ditengah segala pertanyaan dilemma yang muncul di pikiran mahasiswa vokasi, kesadaran diri untuk belajar mandiri menjadi salah satu kunci untuk mengasah kemampuan diri. Bisa melakukan praktika dirumah atau di lingkungan sekitar (jika memungkinkan). Sehingga skill lab tetap terasah meskipun dengan sarana dan prasarana yang terbatas.

(Dok/CL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *