banner 728x250

Manajemen Obat, Cairan, Elektrolit, dan Nutrisi Pasien di Ruang ICU

freepik.com

A. Obat-obatan Cardiovaskular

1. Inotropik

a. Norephineprine(Vascon)

  • Pengenceran: 4mg /50 cc NaCl 0,9%  atau Dextrose 5%
  • Dosis: Start 0,05 mcg/kgBB/menit
  • Pilihan pertama pada syok/hipotensi

b. Dobutamine

  • Pengenceran: 250 mg dalam 500 cc NaCL (jika perifer), pengenceran 250 mg/50 cc (jikaCVC)
  • Dosis awal 5 mcg/kgBB/menit

c. Dopamine

  • Pengenceran 200 mg/50 cc D5% atau NaCl 0,9%

Do’s and Don’ts

  • Sebaiknya diberikan melalui CVC
  • Jika akses perifer JANGAN gunakan vena punggung tangan/kaki/antekubiti, gunakan vena lengan bawah dengan IV cathmin No. 20, observasi/2 jam

2. Antiaritmia

a. Amiodarone (Cordarone)

  • Pengenceran dosis akut: 900 mg/250 cc Dextrose 5%
  • Pemberian secara bolus: drip dalam1 jam, untuk mencegah hipotensi jika diberikan terlalu cepat

BACA JUGA : Acuan Perhitungan Kecepatan Obat Untuk Terapi Titrasi dan Berbagai Hal yang Perlu diperhatikan

Do’s and Don’ts

  • Sebaiknya diberikan mealui CVC
  • Jika akses perifer JANGAN gunakan vena punggungtangan/kaki/antekubiti, gunakan vena lengan bawah dengan IV cathmin No. 20, observasi/2 jam
  • Prinsip pelaporan jika pasien aritmia:
  • Pastikanpasientidakmengalamihypovolemia( TD turun, Tachicardia, Urine output turun, CVP turun)
  • Laporkan pasien jika gelisah/nyeri/tanpa sedasi

3. Obat-obatan Sedasi, Analgesia dan Delirium

  • Nyeri dan kecemasan pasien ICU menimbulkan hipertensi, tachicardia, peningkatan O2 demand di jantung dan otak, hipertensi intrakranial, peningkatan metabolisme
  • Sedasi dan analgesia berlebihan menyebabkan depresi pernafasan, hipotensi, prolonged ventilator, prolonged LOS
  • Penting untuk menjaga keseimbangan antara Dosis Sedasi dengan Tingkat Kecemasan dan Agitasi
  • Sedasi diberikan secara titrasi +/-bolus hingga mencapai efek klinis yang diinginkan

a. Obat-obatan Sedasi

Propofol/Recofol

  • Hati-hati Hipotensi
  • Efek cepat bekerja dan waktu pemulihan yang juga cepat
  • Pengenceran: Dosis murni10 mg/cc
  • Kecepatan awal 30 mg-50 mg/jam
  • Dosis Max: 4 mg/kgBB/jam

Midazolam (Milos)

  • Dipertimbangkan jika terdapat kontraindikasi Propofol : hipotensi
  • Efek memanjang pada pasien gangguan ginjal
  • Maintenance dosage: 3 mg/jam – 12 mg/jam

Do’s and Don’ts

  • Untuk mempercepat efek Propofol segera alirkan dan bilas dengan cairan intravena hingga obat dapat masuk

b. Obat-obatan Analgesia

Morphine

  • Sediaan: 10 mg/cc dalam ampul. Dilute hingga1 mg/cc
  • Dosis: 1-4 mg/jam (lihat klinis pasien)

Fentanyl

  • 100-200 mcg bolus IV
  • Maintenance dosage: 20-200 mcg/jam

Do’s and Don’ts

  • Peresepan Morphine dan Fentanyl harus terpisah dari BMHP dan obat-obatan lain dan harus disertai dengan resep manual
  • Titrasi Midazolam dengan Morphine hingga tercapai dosis terapeutik

B. Cairan dan Elektrolit

a. Prinsip Umum

  1. Pemberian cairan di ICU harus dicatat dan dievaluasi setiaphari
  2. Penilaian status cairan pasien ICU:
  • Klinis: turgor kulit, mukosabibir, CRT, perfusiperifer, Edema, HR, TD, Urine output
  • Hemodinamik : CVP
  • Balance Cairan (24 jam atau kumulatif)
  • Jenis Cairan
  • Klinis: turgor kulit, mukosabibir, CRT, perfusiperifer, Edema, HR, TD, Urine output
  • Hemodinamik : CVP
  • Balance Cairan (24 jam atau kumulatif)
  • Jenis Cairan
    • CairanMaintenance Nacl0,9%, D5%
    • CairanLoading/Resusitasi
      • Kristaloid: Ringer Laktat, Ringer Asetat, Ringer Maleat
      • Koloid: Gelofusin

b. Kebutuhan Cairan

1. Rumus Perhitungan Cairan di ICU

  • Basal Murni
  • Basal +/-BC

2. Kebutuhan Cairan Basal Murni biasanya diberikan pada pasien hari pertama di ruang ICU

3. Kebutuhan Cairan dengan mempertimbangkan nilai Balance Cairan (BC) dilakukan pada hari ke-2 dst dengan mempertimbangkan status hemodinamik

BACA JUGA : Begini Cara menghitung dosis obat untuk bayi dan anak secara cepat dan tepat

C. Nutrisi Enteral dan Parenteral

  1. Nutrisi Enteral
  • Pada pasien terintubasi, segera lakukan pemasangan NGT.
  • Mulai pemberian makan 1 kkal/kgBB/jam : 6 x 200 cc per 24 jam
  • Periksa Volume Residu Lambung (GRV) tiap 4-6 jam, jika…
    • GRV <100cc, kembalikan aspirat, teruskan regimen pemberian makanan
    • GRV >100cc, turunkan kecepatan pemberian makanan, drip dalam 1 jam
    • Jika GRV > 100cc, turunkan pemberian makanan (4 x 200 cc)
  • Jika EN tidakmemungkinkan>5 hari, pertimbangkan untuk Total Parenteral Nutrition (TPN)

D. Nutrisi Parenteral

  • TPN dapat membahayakan pasien ICU : immunocompromised, Intoleransi Glukosa, Gangguan Elektrolit
  • Nutrisi Enteral lebih disarankan
  • Akses sebaiknya di CVC
  • TPN pada pasien di ICU harus dievaluasi urgensinya :
    • Start TPN (Kabiven/Clinimix)
      • Multivitamin 1 amp/24 jam
      • Vitamin K 10 mg/7 hari
      • Start Insulin dan lakukan pemantuan GDS/jam dalam 12 jam pertama pemberianTPN (target GDS 140-180)
      • Turunkan frekuensi pemeriksaan 2jam-4jam-6jam jika dalam 3 kali pemeriksaan GDS stq (140-180 mg/dL)
  • Start TPN dalam dosis rendah (40 cc/jam) hingga tercapai target (60 -80 cc/jam)
  • Tidak boleh ada zat/obat/larutan apapun ditambahkan kekantung TPN

E. Managemen Central Venous Catheter (CVC)

  1. Prinsip Umum
  • CVC merupakan pilihan utama akses IV pada pasien ICU
  • Terdiri dari 3 lumen : distal, medial dan proximal.
  • Nilai normal 6-12 cmH2O (perhatikan nilai PEEP pasien)

Do’s and Don’ts

  • Lakukan perawatan tiap 7 hari sekali atau jika kotor dengan prinsip steril
  • Gunakan CVC Dressing dengan kandungan Chlorhexidine jika memungkinkan
  • Berikan tambahan Hypafix sepanjang tepi dressing agar melekat kuat pada kulit pasien
  • Warning : Hati-hati saat mobilisasi pasien dengan CVC : resiko tercabut
  • Jika tidak ada kontraindikasi, lakukan heparin flush untuk mempertahankan aliran pada lumen
  • DILARANG : menggabungkan obat-obat inotropic, vassopresor(high alert) dengan cairan rumatan/cairan antibiotic/manitol/cairan  pengukur CVP
  • Ganti IV line setiap7 hari
  • Ganti segera IV line setelah digunakan untuk pemberian transfusi  produk darah, nutrisi parenteral.
  • Segera bilas dengan NaCl 0,9% setelah pemberian manitol, antibiotic, phenytoin dan omeprazole

BACA JUGA : Farmakologi Keperawatan I : Antipsychotic agent

(Dok/TM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *