banner 728x250
Opini  

Novel dan Serial TV Outlander: Peran Perawat dan Ilmu Kedokteran Pada Abad ke-18

Capture YouTube Sony Pictures

Mediaperawat.id – Ada yang masih asing dengan drama serial TV satu ini? Outlander, novel historical romance dari Diana Gabaldon ini diangkat menjadi serial drama yang sekarang sudah mencapai 5 season. Seri kesembilan novel ini akan dirilis pada 23 November 2021. Outlander bercerita tentang perjalanan waktu seorang perawat dari Inggris bernama Claire Randall.

Berlatar pada tahun 1946 ketika Perang Dunia II telah berakhir, Claire dan suaminya Frank Randall berlibur ke Skotlandia. Claire menjelajahi Skotlandia yang membawanya ke lingkaran batu bernama Craigh na Dun. Saat Claire mendengar dengungan dari batu-batu tersebut, ia pingsan dan terbangun dalam waktu yang sama sekali berbeda. Dengan tidak sadar ia telah melakukan perjalanan waktu ke tahun 1745 yaitu 200 tahun sebelumnya. Claire berada ditengah-tengah pertempuran antara tentara Inggris dan perampok ternak Skotlandia hingga salah satu perampok menyelamatkannya dan membawanya ke tempat Klan MacKenzie berkumpul dimana ia bertemu dengan Jamie Fraser.

Para perampok ingin membantu Jamie mengembalikan bahunya yang terdislokasi, Claire yang melihat itu langsung membantu Jamie karena para perampok salah dalam melakukan prosedur tersebut. Setelah membenarkan posisi bahu Jamie, Claire dikejutkan dengan luka tembak yang membuat Jamie pingsan saat berkuda. Disana Claire ingin mendesinfeksi luka tersebut namun para perampok tidak mengerti cairan-cairan desinfektan yang diminta Claire hingga akhirnya luka tersebut didesinfeksi dengan minuman keras dari salah satu perampok. Setelah itu Claire ditawan oleh Klan MacKenzie selama beberapa bulan dan hubungannya dengan Jamie pun mulai bersemi. Dan tidak lama kemudian Claire menikah dengan Jamie, sehingga namanya berubah menjadi Claire Fraser.

BACA JUGA : Apa Saja Peran Perawat Profesional Yang Harus Dimiliki?

Perjalanan Ilmu Kedokteran Abad ke-18

Banyak adegan yang menunjukkan bahwa pada abad ke-18 ilmu kedokteran belum diketahui secara umum oleh masyarakat, budaya masyarakat masih kental dengan hal mistis. Terdapat adegan dimana ada seorang anak laki-laki diduga kerasukan setelah pulang dari reruntuhan gereja yang dianggap berhantu. Keluarganya mengikatnya ke ranjang dan meminta Pastor untuk melakukan pengusiran setan, hinga Claire datang melihat dan menyatakan bahwa anak itu keracunan daun bunga Lily Of The Valley yang memang tumbuh di sekitar reruntuhan gereja tersebut. Claire memberi ramuan herbal yang ia buat sendiri untuk menyembuhkan anak tersebut. Contoh lainnya yaitu pada abad ke-18 belum ada vaksin untuk mencegah Rubeola, tetanus, tipes, dan cacar. Claire yang sudah tervaksinasi karena dia berasal dari masa depan sering dianggap sebagai penyihir karena ia kebal dari penyakit-penyakit tersebut.

Pada abad ke-18, obat masih dibuat secara tradisional dengan mengekstrak tumbuhan tumbuhan herbal. Pada serial tersebut kita dapat belajar beberapa ramuan herbal yang digunakan Claire seperti kulit pohon Willow Putih yang digunakan untuk analgesik dan obat anti-inflamasi, Comfrey untuk mengatasi pendarahan dan mengobati punggung Jamie yang telah dicambuk, atau Peppermint yang dibakar dan dihirup untuk membersihkan saluran pernafasan atas, dan masih banyak herbal-herbal lain yang digunakan.  

Claire sebagai perawat di abad ke-18 menghadapi berbagai rintangan untuk mengobati pasien selain karena pada saat itu bidang farmasi masih belum maju, teknologi untuk melakukan prosedur operasi juga belum memadai. Rintangan teknologi yang dialami Claire yang juga dialami oleh semua dokter bedah yaitu kondisi steril saat operasi, anastesi, perdarahan, manajemen nyeri, dan infeksi post-operative. Hanya untuk sterilisasi Claire dituntut untuk mengabiskan waktu merebus alat-alat dan menuang minuman keras seperti brandy dan whiskey pada instrument bedahnya. Ketika mempersiapkan untuk pertempuran, Claire mensterilisasi benang jahit dan jarun-jarum dan membawanya di dalam botol-botol alkohol. Tidak sampai pada itu saja, Claire harus meyakinkan pasien pasiennya bahwa tindakan strerilisasi itu sangat penting.

Claire menggunakan alkohol untuk diminum sebagai pereda nyeri, tapi seringkali pasien mabuk lebih merepotkan. Opium, terutama dalam bentuk laudanum (opium dilarutkan dalam alkohol dan diminum) biasanya digunakan, namun seperti hal nya alkohol, efek opium tidak sama dengan anastesi yang baik.


BACA JUGA : Teori Keperawatan Model Madeleine Leininger : Transcultural Nursing

Rintangan lain yang ditemui yaitu perdarahan dan infeksi. Claire tidak mempunyai bank darah yang dapat membantunya untuk mencegah pasiennya kehilangan darah dan ia belum bisa melakukan tes golongan darah yang memang ditemukan pada tahun 1900. Dengan pengalaman Claire menjadi seorang perawat dalam Perang Dunia II, ia tentu tidak asing dengan infeksi luka. Antibiotik seperti Penicillin baru tersedia secara masal pada 1946 yaitu saat Claire pergi ke bebatuan Craigh na Dun. Di Skotlandia pada tahun 1740an, Claire kekurangan ramuan bawang dan witch hazel yang mana dikemudian hari ia menggantinya dengan madu murni. Yang menarik adalah ketika kedua kalinya Claire kembali ke Skotlandia, dari 1968 ke 1766, dia membawa alat-alat kesehatan yang dia bisa sembunyikan, seperti benang jahit, jarum-jarum, spuit, dan penicillin bentuk tablet. Namun stok kecil tersebut cepat habis dan Claire mencoba membuatnya sendiri. Ia membuat penicillin dari jamur roti, namun dia masih belum tahu mana jamur roti yang benar. Lalu dia membuat Penicillin dari keju Roquefort, karena ternyata dalam keju tersebut ada subspecies dari Penicillium yaitu P. roqueforti memang memiliki protein untuk mencegah infeksi namun jamur tersebut tidak menghasilkan Penicillin.

Claire Fraser memiliki pengalaman medis menarik lainnya di abad ke-18 dan ke-20, termasuk penggunaan akupuntur untuk mengatasi penyakit, yang mana dia belajar dari seorang praktisi Cina di abad ke-18.

Kesimpulannya, Claire adalah seorang perawat yang kreatif, realistis, banyak akal, mandiri, loyal, dan berdedikasi dalam praktek penyembuhan. Claire Fraser, seorang tokoh fiktif yang bisa menjadi panutan untuk para perawat atau calon perawat untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dengan kreatif dan dedikatif.

BACA JUGA : 6 Tantangan Menjadi Perawat Masa Kini

Referensi :

Greenberg S. J. (2020). Claire Fraser, RN, MD, OMG: history of medicine in the Outlander novels and series. Journal of the Medical Library Association : JMLA108(2), 310–313. https://doi.org/10.5195/jmla.2020.932

 

(DOK/NV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *