Prosedur Khusus Pemasangan Bedside Monitor

Foto Ilustrasi/ Freepik.com

Pengertian

Bedside monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi fisiologis pasien seperti tanda-tanda pasien, berupa detak jantung nadi, tekanan darah, dan saturasi oksigen. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara nyata, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga (Lee & Aurora, 2011).

Bedside Monitor (BSM) adalah suatu alat yang digunakan untuk memantau vital sign pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature, dan bentuk pulsa jantung secara terus menerus. (Jevon Ewens, 2009).

Indikasi

Indikasi pemasangan pasien monitor/ beside monitor adalah pasien dengan krisis atau kegagalan pada beberapa system tubuh manusia yaitu :

  1. Sistem Pernapasan
  2. Sistem hemodinamik
  3. Sistem syaraf pusat
  4. Sistem endokrin dan metabolic
  5. Over dosis obat ,reaksi obat dan keracunan.
  6. Sistem pembekuan darah, dan infeksi berat (sepsis)

Pemantauan penyakit lain:

  1. Syok
  2. Infark miokard akut disertai dengan gagal jantung, sakit dada berulang, atau terjadi hipertensi/ hipotensi
  3. Edema jantung kanan
  4. Pasca operasi jantung
  5. Penyakit katup jantung/rupture spetum ventrikel
  6. Temponade jantung
  7. Gagal nafas akut
  8. Hipertensi pulmonal
  9. Sarana pemberian cairan dan obat

Tujuan

  1. Mengkaji keadaan terkini pasien
  2. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang telah diberikan pada keadaan pasien dengan cara mengukur tanda-tanda vital pasien

Parameter bedside monitor meliputi:

  1. EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung. Dalam pemeriksaan EKG ini juga meliputi heart rate dalam satu menit
  2. Respirasi adalah pemeriksaan irama napas pasien dalam satu menit
  3. Saturasi darah/ SpO2 yaitu kadar oksigen yang ada di dalam darah
  4. Pemeriksaan tekanan darah
  5. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.

Alat dan Bahan

  1. Set monitor dan aksesoris monitor
  2. Handscoon
  3. Alcohol swab
  4. Perekat 5 elektroda

Sistematika Prosedur

Tahap Pra Interaksi

  1. Mengucapkan salam terapeutik.
  2. Memperkenalkan diri.
  3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.
  4. Membuat kontrak waktu, tempat, dan tindakan yang akan dilakukan.

Tahap Orientasi

  1. Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam terapeutik.
  2. Melakukan validasi data.
  3. Meminta persetujuan tindakan.
  4. Menyampaikan atau menjelaskan tujuan tindakan.
  5. Menyampaikan atau menjelaskan langkah-langkah prosedur.
  6. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan

Tahap pelaksanaan

Menurut jevon & Ewents (2013), sistematika prosedur dari pemasangan bedside monitor yaitu:

  1. Cuci tangan
    • Mempersiapkan alat
    • Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga pasien dan pasien
    • Menjaga privasi pasien dengan menutup tirai
  2. Mendekatkan alat
    • Menghubungkan alat dengan sumber listrik
    • Menghidupkan monitor dengan menekan tombol ON, patikan alat hidup dan dapat digunakan
    • Mengatur atau set rentang nilai untuk tekanan darah, HR, RR, suhu, set EKG yang ditampilkan pada lead II, set rentan nilai SpO2, set volume alarm
    • Membuka baju bagian depan pasien
    • Memasangkan 5 led elektroda ke perekat elektroda untuk nanti dipasangkan ke tubuh depan pasien. Lalu pasangkan ke tubuh pasien dengan ketentuan:
      • Merah               : Bawah klavikula dekstra
      • Kuning              : bawah klavikula sinistra
      • Hijau                 : bawah costae sinistra
    • Menutup baju pasien
    • Memasang manset untuk tekanan darah
    • Memasang pulse oksimetri pada ibu jari/ jari telunjuk pasien
    • Lakukan monitoring, catat hasil monitoring pada lembar perkembangan pasien
    • Setelah alat selesai digunakan, matikan dengan menekan tombol ON/OFF
    • Lepaskan penghubung daya
    • Membersihkan alat-alat
    • Cuci tangan
  3. Tahap Terminasi
    • Merapikan pasien
    • Berpamitan dengan klien/keluarga
    • Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Hal – hal yang Perlu Diperhatikan

  1. Ketepatan dalam pemasangan alat – alat monitoring terhadap pasien dan dalam mengoperasikan alat serta perhatikan protap pelayanan.
  2. Perhatikan urutan dan letak pemasangan 5 elektroda pada bagian tubuh depan pasien.
  3. Setiap alat monitor dalam warna penempatan elektroda tidak selalu sama, jadi perhatikan petunjuk pada kabel yang biasanya sudah tertera kode penempatan lokasi.
  4. Monitor hasil tanda-tanda vital pasien setiap 1 jam sekali untuk mengetahui perkembangan pasien.

Daftar Referensi

Ghofar Nur Eka Susilo, Endro Yulianto. Patient Monitor Tampil PC (PARAMETER ECG DAN SUHU). Surabaya: Mei 2017

Muhammad Alinul Husni, Endro Yulianto. PATIENT MONITOR TAMPIL PC (SPO2 dan BPM). Surabaya: Mei 2017

banner 728x90
Exit mobile version