banner 728x250

Prosedur Pemasangan Elektrokardiogram (EKG)

Foto Ilustrasi/ Freepik.com

Pengertian Prosedur

Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas listrik jantung. Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik akan menyebar ke jaringan di sekeliling jantung, dan sebagian kecil dari arus listrik ini akan menyebar ke segala arah di seluruh permukaan tubuh. Impuls yang masuk ke dalam jantung akan membangitkan sistem konduksi pada jantung sehingga terjadi potensial aksi (Wagner, 2009).

Dalam potensial aksi jantung secara umum, terdapat dua fase yang terjadi, yaitu depolarisasi dan repolarisasi. Depolarisasi adalah rangsangam ketika gelombang rangsang listrik tersebar dari nodus SA melalui sistem penghantar menuju miokardium untuk merangsang otot berkontraksi. Sedangkan repolarisasi adalah pemulihan listrik kembali.

Indikasi Prosedur

  1. Adanya anamnesis penyakit jantung
  2. Terlihatnya TTV yang berbeda dari TTV normal:
  3. Pergerakan dada yang tidak seimbang
  4. Bunyi jantung 3 dan 4
  5. Nyeri pada dada
  6. Intoleransi aktivitas.  

Alat dan Bahan Prosedur

Alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan EKG adalah:

  1. Mesin EKG
  2. Gel
  3. Handscoon bersih

Sistematika Prosedur

Berikut adalah prosedur perekaman EKG (Rizal & Suryani, 2008)

  1. Persiapan pasien :
  2. Pasien dan keluarga di beri pengetahuan tentang tujuan perekaman EKG
  3. Menjaga privasi klien
  4. Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang selama perekaman.
  5. Cara Menempatkan Elektrode
  6. Sebelum pemasangan elektrode, bersihkan kulit pasien di sekitar pemasangan manset, beri jelly kemudian hubungkan kabel elektrode dengan pasien.
  7. Elektrode ekstremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan telapak tangan.
  8. Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam.
  9. Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlah dipasang sampai ke bahu kiri dan kanan dan pangkal paha kiri dan kanan.
  10. Kemudian kabel-kabel dihubungkan :
  11. Merah (RA / R) lengan kanan
  12. Kuning (LA/ L) lengan kiri
  13. Hijau (LF / F ) tungkai kiri
  14. Hitam (RF / N) tungkai kanan (sebagai ground)
  15. Hubungkan kabel dengan elektroda:
  16. Kabel merah dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kanan
  17. Kabel kuning dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kiri
  18. Kabel hijau dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kiri
  19. Kabel hitam dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kanan
  20. Bersihkan pula permukaan kulit di dada klien yang akan dipasang elektroda prekordial dengan kapas alkohol dan beri jelly pada setiap elektroda, pasangkan pada tempat yang telah dibersihkan.
  21. Hubungkan kabel dengan elektroda:
  22. C1 : untuk Lead V1 dengan kabel merah
  23. C2 : untuk Lead V2 dengan kabel kuning
  24. C3 : untuk Lead V3 dengan kabel hijau
  25. C4 : untuk Lead V4 dengan kabel coklat
  26. C5 : untuk Lead V5 dengan kabel hitam
  27. C6 : untuk Lead V6 dengan kabel ungu

Pada C2 dan C4 merupakan titik-titik untuk mendengarkan bunyi jantung I dan II.

BACA JUGA : 5 Cara Cepat Belajar Membaca EKG Dasar

Lokasi Pemasangan Elektroda Prekordial

Jenis ElektrodaWarna ElektrodaLokasi Pemasangan
V1MerahSela iga ke-4 pada ujung sternum kanan
V2KuningSela iga ke-4 pada ujung sternum kiri
V3HijauDi antara V2 dan V4
V4CoklatSela iga ke-5 pada linea midklavikula kiri
V5HitamSejajar dengan V4 pada linea aksila anterior kiri
V6UnguSejajar dengan V4 dan V5 pada linea midaksila kiri
Tabel Pemasangan V Lead EKG

Cara Merekam EKG

  1. Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.
  2. Periksa kembali standarisasi EKG antara lain :
  3. Kalibrasi 1 mv (10 mm)
  4. Kecepatan 25 mm/detik

Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setelah kertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2 -3 kali berturut-turut dan periksa apakah 10 mm

  1. Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu sandapan (lead) I, II, III, aVR, aVL, aVF, VI, V2, V3, V4, V5, V6. Setelah pencatatan, tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula sebanyak 2-3 kali, setelah itu matikan mesin EKG.
  2. Rapikan pasien dan alat-alat.
  3. Catat di pinggir kiri atas kertas EKG: Nama pasien, Umur, Tanggal/Jam perekaman.

Hal – hal yang Perlu Diperhatikan

  1. Status kesehatan klien, pantau setiap saat
  2. Pemasangan EKG harus sesuai dengan cara yang benar
  3. Pasien diusahakan jangan terkena besi bed, jangan batuk, dan tidak mengobrol, karena akan mempengaruhi hasil EKG.

BACA JUGA : Prosedur Khusus Pemasangan Bedside Monitor

Hal-hal Penting yang Harus Dicatat

  1. Nama pasien
  2. Tanggal/Jam
  3. Nama penanggung jawab dokumentasi pada kiri bawah
  4. Rekam Medik pasien
  5. Frekuensi jantung per menit
  6. Irama jantung
  7. Gelombang P
  8. Interval P-R
  9. Kompleks QRS
  10. Gelombang T
  11. Gelombang U
  12. Kelainan EKG yang ditemukan

Daftar Referensi

Rizal, A., & Suryani, V. (2008). Pengenalan Signal EKG Menggunakan Dekomposisi Paket Wavelet dan K-Means Clustering. In Proceeding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Inofrmasi 2008(SNATI 2008).

Wagner, K. (2009). Electrocardiogram (EKG). In Anesthesia Oral Board Review: Knocking Out the Boards. https://doi.org/10.1017/CBO9780511657559.007

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *