Sebanyak 500.000 dosis vaksin Covid-19 Johnson & Johnson atau Janssen tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (11/9/2021). Kedatangaan vaksin ini wujud dukungan kerjasama dengan Pihak Belanda.
Dikutip dari Kompas.com (12/9) Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin dengan merek Janssen Covid-19 Vaccine pada 7 September lalu.
Apa itu Vaksin Janssen?
Di kutip dari Alodokter.com (16/7), Vaksin Johnson & Johnson dikembangkan oleh Janssen Pharmaceuticals Companies of Johnson & Johnson. Vaksin ini telah mendapat emergency use of authorization (EUA), untuk digunakan sebagai vaksin dalam mencegah COVID-19 oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA). Di dalam Vaksin Johnson & Johnson terkandung adenovirus tipe 26 yang tidak dapat bereplikasi, asam sitrat monohidrat, trisodium sitrat dihidrat, etanol, 2-hydroxypropyl-β-cyclodextrin (HBCD), polysorbat-80, dan natrium klorida.
Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksin Johnson & Johnson akan diperuntukkan bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas. “Iya. (Vaksin Janssen) ditujukan untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas,” ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, melalui aplikasi pesan WhatsApp, Sabtu (11/9/2021) sore.
Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi (KIPI) lokal yang umumnya terjadi meliputi nyeri, kemerahan, dan pembengkakan. Sedangkan KIPI sistemik, secara umum terjadi yaitu: Sakit kepala Rasa lelah (fatique) Nyeri otot (myalgia) Mengantuk Mual (nausea) Muntah Demam (pyxeria) Diare
Untuk efikasinya, vaksin Janssen mencegah semua gejala sebesar 67,2 persen dan mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat sebesar 66,1 persen. Vaksin Janssen disimpan pada suhu 2-8 derajat celsius atau dapat juga disimpan pada suhu minus 20 derajat celsius. (*)
(Dok/DN)
