Keperawatan merupakan sebuah profesi yang gampang-gampang-susah dalam menjalankan seluruh prosesnya. Terkadang ada masa di mana seorang perawat merasa terpuruk oleh karena stres menghadapi pekerjaan yang menumpuk. Belum lagi menghadapi tuntutan pasien dan keluarganya yang akan berakhir dengan komplain apabila itu tidak ditangani dengan baik.
Apakah saya cocok menjadi perawat? Mungkin lebih baik saya bekerja sebagai nonperawat. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini yang membuat banyak perawat tidak percaya diri.
Berikut 5 tips untuk meningkatkan rasa percaya diri pada perawat dan memunculkan pikiran positif saat berhadapan dengan kesulitan.
1. Belajarlah untuk tidak berpura-pura
Secara etis, tindakan keperawatan tidak bisa dipalsukan, baik itu ketrampilannya maupun pengetahuan yang dimiliki oleh seorang perawat. Apa yang kita terima melalui pelajaran saat duduk dibangku kuliah atau praktek belajar dirumah sakit adalah murni sesuatu yang asli dan tidak bisa dimanipulasi.
Rasa empati, rasa Godly Compassion yang mencintai atau mengasihi orang sakit, pada prinsipnya tidak bisa dengan berpura-pura. Jika itu kita buat dengan berpura-pura, maka muncul hasil kerja yang asal-asalan, sehingga berbuah kesalahan dan bisa saja berakhir di meja hijau sebuah pengadilan.
Ketika seorang perawat tidak memahami apa yang akan di lakukannya, sebaiknya jangan fokus kepada pengetahuan dan skill yang belum dimilikinya. Sebagai gantinya, cobalah untuk percaya diri bahwa bisa memanfaatkan kemampuan lain yang sejawat miliki, bukan fokus pada kesenjangan pengetahuan.
BACA JUGA : Kebiasaan Senior Sewaktu Ada Mahasiswa PKL
2. Jangan berhenti belajar
Ilmu tak mengenal usia. Baik perawat baru ataupun yang sudah lama bekerja, ilmu adalah kasta tertinggi dalam karir keperawatan. Tanpa ilmu, tidak ada secuil ketrampilan yang bisa kita dedikasikan untuk pasien bahkan untuk orang-orang yang kita cintai.
Kemampuan pengembangan diri harus dimulai dengan kemampuan keinginan belajar. Jika perawat tidak mau mengembangkan ilmu pengetahuannya maka secara tidak langsung, dia mengerdilkan kapasitas dirinya.
Cobalah mengikuti seminar-seminar yang berbasis keperawatan dan pengembangan karir, sehingga rasa percaya diri akan muncul dengan sendirinya. Jangan pernah nyaman dengan zona aman, karena saat merasa nyaman, saat itulah sejawat mulai tertidur sehingga tidak ada lagi niat untuk berkembang. Upgrade pengetahuan bagi karir keperawatan adalah pilar utama dalam meniti masa depan seorang perawat.
3. Jadilah diri sendiri
Terkadang rasa tidak percaya diri itu muncul saat kita merasa orang lain lebih baik dari kita.
Sebagai contoh, seorang perawat melakukan pemasangan infus, dalam melakukannya dia gagal 2 kali dengan pasien yang sama. Datanglah temannya membantu, kemudian temannya berhasil hanya 1 kali penusukan dan kanul masuk kedalam vena.
Jangan membandingkan anda yang gagal 2 kali pemasangan infus, dengan perawat lain yang menurut sejawat lebih mahir memasang infus, karena kelebihan sejawat belum tentu menjadi kelebihan orang perawat lain.
Alih-alih membandingkan skill sejawat dengan orang lain, lebih baik banggalah dengan diri sendiri yang memiliki kelebihan kemampuan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Katakan pada diri sendiri bahwa sejawat hebat, sejawat bisa. Maka semua yang dikatakan akan menjadi doa terindah yang dilantunkan sebelum bekerja.
4. Jangan berharap ungkapan terima kasih
Sebuah artikel berbahasa inggris pada situs Transition Nursing menyatakan, “sangat disayangkan terkadang ungkapan terimakasih pada perawat tekadang dilewati”. Bisa saja hal itu benar, tapi apakah hal itu murni kita harapkan? Perawat bekerja keras hanya untuk menghilangkan rasa sakit orang lain, menghapus air mata mereka.
Bagi beberapa orang, pernyataan diatas hanyalah kata-kata klise untuk memperindah telinga pembaca, akan tetapi bagi anda yang bekerja dengan tulus, anda akan merasa hal yang luar biasa telah anda lakukan.
BACA JUGA : 9 Tips Yang Cocok Bagi Perawat Gagal Dalam Lulus Uji Kompetensi Keperawatan
5. Kesempurnaan itu abstrak
Meskipun menjadi makhluk yang termulia diantara ciptaan lainnya, manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Manusia akan menjadi sempurna ketika dia mengakui kelemahannya. Orang yang percaya diri bisa mengatasi citra buruk pada dirinya, karena dia bisa membaca kelemahannya. Dengan menyadari kelemahan manusia akan bertindak tidak ceroboh.
Seorang perawat tidak bisa membangkitkan rasa percaya diri dengan menutupi atau menyangkal kesalahannya atau bereaksi secara defensif dalam menghadapi tantangan profesi.
(DOK/ND)