“Aku cuma perawat biasa, gak jago ngomong apalagi tampil di depan orang banyak.”
Mediaperawat.id – Perawat adalah salah satu profesi yang bekerja paling dekat dengan pasien 24/7. Kita terbiasa bekerja di balik layar, sibuk merawat pasien, kerja shifting, menahan lelah dan tetap tersenyum di hadapan keluarga pasien. Namun, dibalik semua dedikasi itu, sayangnya suara kita jarang didengar.
Padahal, kita punya banyak cerita, ilmu, dan pengalaman yang bisa menginspirasi orang lain. Kita punya value dan skill yang pantas dibanggakan dan dibagikan. Sayangnya, selama ini perawat dikenal sebagai pelaksana medis. Sudah saatnya kita mengubah itu, sudah waktunya perawat bersuara.
Personal Branding itu Bukan Pamer
Banyak orang yang salah kaprah dan mengira bahwa personal branding itu berarti pencitraan atau cari perhatian. Padahal, personal branding adalah tentang bagaimana kita menyampaikan nilai dan kontribusi kita kepada dunia secara otentik. Ini bukan tentang menjadi terkenal, tapi tentang bermanfaat dan dikenal karena kebaikan, kompetensi, dan konsistensi.
Personal branding bisa dimulai dari hal sederhana: membagikan pengalaman kerja, memberikan edukasi melalui media sosial, atau bahkan menuliskan refleksi diri sebagai perawat. Lewat suara-suara inilah, profesi kita bisa lebih dihargai dan dimaknai.
Kenapa Perawat Harus Bersuara?
Tidak hanya menyampaikan pendapat atau kritik atas segala hal yang berkaitan dengan profesinya, perawat juga dapat bersuara dengan cara berbagi pengalaman kerja dan edukasi kepada masyarakat. Berikut adalah alasan kenapa perawat harus bersuara yang harus kamu ketahui.
1. Agar profesi kita tidak disalahpahami
Masih banyak masyarakat yang mengira perawat hanya “asisten dokter/membantu dokter”. Padahal kita punya peran penting dalam pengambilan keputusan klinis, advokasi pasien, dan keberlangsungan pelayanan kesehatan.
2. Agar generasi muda tertarik menjadi perawat
Generasi muda butuh role model yang bisa mereka lihat dan ikuti. Jika kita tidak menampilkan sisi professional dan inspiratif dari keperawatan, siapa yang akan melakukannya?
3. Agar bisa berkembang secara pribadi dan professional
Saat kita berani menunjukkan siapa diri kita, kesempatan pun datang. Baik itu beasiswa, kolaborasi, proyek sosial, atau promosi jabatan. Semua dimulai dari keberanian tampil dan menyampaikan nilai.
Kisah-Kisah yang Tak Pernah Diceritakan
Kita sering jadi saksi perjuangan pasien yang luar biasa. Kita menangis dalam diam saat pasien yang kita rawat selama berminggu-minggu akhirnya pulang dengan senyuman.
Kita takut kehilangan saat pasien yang kita rawat begitu lama akhirnya menyerah pada penyakitnya. Kita tahu rasa lelah berdiri berjam-jam, tetapi tetap menyemangati rekan kerja di akhir shift.
Semua kisah ini berharga, semua kisah ini layak didengar. Bukan untuk mencari simpati, tapi untuk membuktikan bahwa profesi kita punya hati, punya kekuatan, dan pantas dihormati.
Bagaimana Cara Memulai Personal Branding?
Personal branding memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan karir perawat baik secara personal maupun profesi keperawatan. Bagi kamu yang hendak memulai, berikut adalah cara membangun personal branding yang dapat kamu aplikasikan.
1. Kenali nilai diri
Apa yang saat ini sedang kamu perjuangkan? Apa yang kamu sukai dalam profesimu? Edukasi? Kesehatan komunitas? Parenting pasien? Leadership? Kardiovaskuler? Home Care? Fokuslah disana.
2. Tampilkan keunikanmu dengan otentik
Tidak perlu meniru orang lain, ceritakan pengalamanmu dengan jujur. Tampilkan sisi manusiawimu sebagai perawat.
3. Gunakan media sosial dengan bijak
Instagram, TikTok, LinkedIn, bahkan WhatsApp story bisa menjadi ruang untuk berbagi informasi, edukasi, atau refleksi kecil yang inspiratif.
4. Konsisten
Tidak perlu setiap hari, tapi buat jadwal yang kamu nyaman. Membangun citra butuh waktu dan kesabaran.
5. Bangun koneksi dan kolaborasi
Berjejaringlah dengan perawat lain yang punya semangat serupa. Kamu tidak harus berjalan sendiri. Kekhawatiran takut dibilang “cari panggung” sering muncul.
Banyak dari kita takut dianggap ‘terlalu menonjol’, ‘sok tahu’, atau ‘cari muka’. Tapi ingat: Kalau bukan kita yang menyuarakan peran perawat, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Bersuara bukan berarti sombong. Tampil bukan berarti haus perhatian. Justru dengan bersuara, kita sedang membuka jalan untuk perawat lain ikut bersinar. Perawat yang bersuara adalah perawat yang berdaya.
Saat kamu berani tampil, kamu sedang menunjukkan bahwa perawat bukan hanya tenaga teknis, tapi pemikir, pemimpin, dan pendidik. Kamu sedang menunjukkan bahwa profesimu bermartabat. Kamu sedang membantu profesi kita agar lebih dihargai, tidak hanya di ruang perawatan, tapi juga di ruang publik, media, bahkan ruang kebijakan.
Saatnya Kamu Mulai Bergerak!
Kita hidup di zaman di mana profesi bisa diperkenalkan lewat satu unggahan, satu cerita, atau satu video edukasi. Bayangkan jika lebih banyak perawat mulai bersuara, membagikan pengetahuan, cerita harian, bahkan tantangan dan perjuangan profesi ini.
Bayangkan berapa banyak orang yang akan mulai melihat perawat bukan sebagai pelengkap sistem, tapi sebagai pusat dari pelayanan kesehatan. Personal branding bukan hanya urusan individu, ini adalah gerakan kolektif untuk menaikkan derajat keperawatan. Ketika satu perawat bersinar, kita semua ikut terlihat. Ketika satu perawat bersuara, profesi kita ikut didengar.
Baca Juga: Menjadi Perawat yang Tumbuh: Temukan dan Jalani Passionmu
Harapan: Dari Perawat untuk Perawat
Tentu harapan kita semua adalah Indonesia dengan sistem kesehatan yang lebih adil, lebih manusiawi, dan lebih menghargai setiap profesi termasuk perawat. Tapi perubahan seperti itu tidak akan datang jika kita hanya diam.
Kita butuh lebih banyak perawat yang percaya diri, yang mau belajar, dan tidak takut mencoba hal baru. Kita butuh lebih banyak perawat yang bukan hanya ahli dalam tindakan klinis, tapi juga piawai menyampaikan gagasan dan menyentuh hati banyak orang. Ya, kita butuh kamu!
Mulailah dari apa yang kamu bisa. Tulis. Bicara. Cerita. Edukasi. Jangan takut salah. Jangan takut dicibir. Karena setiap orang hebat pun memulai dari nol, dari rasa takut yang sama.
Menjadi perawat bersuara bukan soal gaya, tapi soal keberanian membawa makna.
Jadilah perawat yang tidak hanya merawat, tapi juga menginspirasi.
Jadilah perawat yang tidak hanya baik di shift, tapi juga kuat di publik.
Jadilah perawat yang bersuara, karena suara kita adalah kekuatan kita.
“Bangga menjadi perawat bukan hanya soal seragam, tapi soal keberanian menunjukkan siapa kita dan apa yang kita perjuangkan.”
REFERENSI
How to Build a Personal Brand as a Nurse to Enhance Your Career Opportunities. (2024, July 29). Retrieved from Nurse Magic: https://www.nursemagic.ai/post/how-to-build-a-personal-brand-as-a-nurse-to-enhance-your-career-opportunities
Staff, N. E. (2024, January 15). Nurse Insights: How Can Nurses Build a Personal Brand? Retrieved from Nursing Education: https://nursingeducation.org/insights/personal-brand/