banner 728x250

Latihan Isotonik Dengan Handgrip Dalam Penanganan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Masa Pandemi Covid-19

Photo/freepik.com

Mediaperawat – Hipertensi salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum, tentunya paling banyak ditemukan dimasyarakat selain COVID-19 ada beberapa data mengatakan bahwa menderita hipertensi itu sulit untuk dicegah karena melakukan pola hidup yang tidak sehat seperti malas berolahraga, jarang makan buah dan sayur atau pasien tersebut tidak mau rutin untuk minum obat. Nah, lantas bagaimana seorang yang memiliki hipertensi melakukan pencegahan dan pengendaliannya dengan terapi non farmakologi?

Mari kita bahas.

Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik >140 MmHg dan diastolik >90 MmHg hal tersebut tentunya akan menganggu pada pembuluh darah yang berdampak keseluruh tubuh.

Hasil dari riset Risdeskas, 2018 prevalensi hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%. Selain dengan terapi-terapi yang lain guna untuk mencegah terjadinya hipertensi adalah dengan pola hidup yang sehat seperti berolahraga, minum obat teratur hipertensi, makan buah dan sayur. Selain itu, peningkatan aktifitas fisik sangat direkomendasikan sebagai salah satu strategi preventif dan promotif (Global Action Plan, 2014).

BACA JUGA : 2 Buku D3 Keperawatan Yang Paling Recommended Dalam Menghadapi Uji Kompetensi (UKom)

Dengan melakukan aktifitas fisik tentu berdampak hubungan positif yang mana bisa dihasilkan sebesar 50%. Contohnya aktivitas fisik aerobik yang dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik (Manvia, et all, 2013)

Masa pandemi covid-19 tentunya banyak terjadi pada lansia yang tidak dapat beraktivitas sehingga latihan isotonik ini bisa menjadi alternatif. Dengan tujuan dilakukannya latihan isotonik handgrip:

  1. Meningkatkan tekanan darah sentral pada subyek sehat secara keseluruhan
  2. Memberikan respons tekanan darah sentral terhadap latihan cengkeraman tangan mungkin berguna dalam mengevaluasi risiko kardiovaskular.

Aktifitas fisik tentunya menjadi hal yang utama selain farmakologi, berikut landasan teori dari isotonik handgrip:

  1. Melakukan kontraksi isotonic selama 45 detik
  2. Membuka genggaman dan istirahat selama 15 detik
  3. Prosedur diulang. Sehingga masing-masing tangan mendapatkan 2 kali kontraksi. Jumlah total durasi selama latihan sebanyak 180 detik atau 3 menit
  4. Pada saat melakukan genggaman disertai dengan latihan mengambil dan menghembuskan nafas secara teratur.

BACA JUGA : Menilai status agitasi dan sedasi dengan metode RASS

Alat latihan isotonik

Handrips

Alat penunjuk waktu

Prosedural latihan isotonik menurut (Ridwan, 2021):

  1. Latihan isotonik dilakukan selama 3 menit per hari, dilakukan selama 10 hari
  2. Posisikan duduk senyaman mungkin
  3. Pegang handgrup senyaman mungkin
  4. Latihan isotonik sesuai beban yang disudah tentukan
  5. Latihan dilakukan dengan penekanan handgrip selama 5 detik atau mengucapkan bagi muslim “subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar” bagi non muslim menyesuaikan.
  6. Rileksasi dilakukan dengan penekanan handgrip selama 6 detik atau mengucapkan bagi muslim
  7. “subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar” bagi non muslim menyesuaikan. Setelah itu, lakukan pengontrolan dipantau secara daring di http://bit.ly/evaluasi_isotonik  

Latihan isotonik handgrip ini adalah latihan fisik alternatif non farmakologi yang sederhana, murah dan layak melibatkan massa otot yang relatif lebih kecil dengan sesuai kenyamanan individu dengan memperhatikan waktu dan tempat sesuai dengan kondisi saat ini yang sedang mengalami pandemi COVID-19.

BACA JUGA : Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional Program Studi Profesi Ners

Sumber:

Ridwan Setiawan, S,Kp, M.Kes. 2021. Percepatan Penanganan COVID-19 & Pengendalian Tekanan Darah Di Masa Pandemi COVID-19. Departemen Penelitian DPP PPNI: DPW PPNI Jawa Barat

(DOK/ND)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *