Mediaperawat.id – World Health Organization atau WHO sebagai badan kesehatan internasional menyoroti peningkatan suhu akhir akhir ini. WHO menyebut bahwa peningkatan ini termasuk kedalam kategori ekstrem. Dampaknya bisa membahayakan kesehatan seseorang, baik kesehatan fisik maupun mental.
Masyarakat sangat rentan terdampak Heat Stress karena kegiatannya di luar ruangan. Bagi yang sudah berteduh pun juga terkena dampaknya jika tidak menjaga suhu ruangan dengan baik. Jika Heat Stress ini tidak ditangani dengan baik bisa berujung kematian.
Dilansir dari data WHO antara tahun 2000-2004 dan 2017-2021 ada peningkatan angka kematian dikarenakan suhu ekstrem. Peningkatan tersebut mencapai angka 85% untuk orang berusia 65 tahun ke atas. Angka tersebut bisa terus bertambah akibat banyaknya kegiatan manusia yang cenderung merusak alam.
Beberapa kasus yang terjadi belakangan ini juga menjadi perhatian WHO. Gelombang panas yang melanda New York, Amerika Serikat bisa mencapai 113 derajat Fahrenheit. Terjadi pada awal bulan Juni lalu dan mengalami puncaknya pada 24 Juni 2025.
Dampak dari gelombang panas tersebut sampai memengaruhi kunjungan infrastruktur publik yang terbuka. Daerah Toronto harus menutup kolam renang yang beroperasi selama suhu masih ekstrem. Sementara di New Jersey, New York 16 orang dilarikan ke rumah sakit setelah kelelahan selama acara kelulusan sekolah.
Permintaan terhadap mesin pendingin juga meningkat sebagai respon masyarakat agar suhu mereka terjaga. Marc Acme yang merupakan pemilik dari Acme Ice dan Dry Ice Company membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa lonjakan ini sangat signifikan hingga bisa dikatakan sebagai overload.
Organisasi National Weather Service (NWS) memperingatkan masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan. Lebih lanjut NWS juga menghimbau agar menjaga suhu badan dan ruangan serta menjaga hidrasi tubuh. Selain itu pakaian yang ringan dan longgar serta tempat yang sejuk juga akan mengurangi dampak panas yang diterima.
Baca Juga: World Environment Day 2025: Momen Krusial Mengejawantahkan Environmental Theory Florence Nightingale
Upaya tersebut harus dilakukan agar masyarakat tidak terkena penyakit heat stroke. Penyakit yang membuat suhu tubuh meningkat hingga di atas 40 derajat celcius. Akibatnya bisa merusak organ tubuh, kejang-kejang hingga bisa berujung kematian jika tidak ditangani dengan segera.
Referensi
World Health Organization. (2024, 28 Mei). Heat and health. Newsroom. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/climate-change-heat-and-healthBBC. (2025, 18 Juni).
What do heatwaves do to the body and who is most at risk. https://www.bbc.com/news/articles/cy7n6m7y6yvo