MediaPerawat.id-Pelayanan keperawatan di dalam lingkungan rumah sakit merupakan salah satu pelayanan di bidang kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan yang diberikan di rumah sakit. Dengan jumlah tenaganya yang paling besar di lingkungan rumah sakit, keberadaan pelayanan keperawatan harus mampu dimanej dengan baik untuk menghasilkan kualitas mutu pelayanan keperawatan yang diberikan. Peningkatan kualitas sistem informasi keperawatan merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Tidak dipungkiri bahwa selama ini perkembangan sistem informasi keperawatan di negeri ini belum berjalan dengan baik.
Manfaat penerapan sistem informasi keperawatan di lingkungan rumah sakit salah satunya adalah membantu perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan. Dengan memanfaatkan sistem informasi keperawatan tersebut perawat dapat menghemat waktu untuk melakukan pencatatan dibandingkan bila dilakukan pencatatan secara manual. Di samping itu, data yang tercatat dengan menggunakan sistem informasi keperawatan akan lebih terjamin keberadaannya. Resiko data yang dicatat akan hilang sangat kecil. Berbeda dengan pencatatan yang berdasarkan paper base, dimana kemungkinan untuk hilangnya data sangat mungkin untuk terjadi. Selain itu keberadaan sistem informasi keperawatan juga akan meningkatkan keefektifan dan efisien kerja dari tenaga keperawatan (Cheryl, 2007)
Sebenarnya untuk menerapkan sistem informasi keperawatan di lingkungan rumah sakit tidaklah terlalu sulit untuk diterapkan, tinggal komitmen untuk menerapkannya saja yang diperlukan. Dalam masa serba teknologi seperti saat ini, kiranya hampir semua perawat dapat mengoperasikan komputer sebagai sebuah perangkat dalam penerapan sistem informasi keperawatan. Ini merupakan sebuah modal yang sangat besar yang sangat mendukung penerapan sistem informasi keperawatan. Tinggal masalahnya sekarang adalah bagaimana komitmen kita bersama, mulai dari manajemen level atas sampai dengan manajemen level paling bawah untuk memperjuangkan penerapan sistem informasi keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan. Alasan kurangnya ketersediaan dana untuk mengembangkan sistem informasi keperawatan merupakan sebuah alasan klasik yang tidak boleh ada lagi. Apalagi melihat akan pentingnya sistem informasi keperawatan bagi peningkatan kualitas pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan kesehatan pada umumnya (Cornelia, 2007).
Pendapat diatas didukung juga oleh hasil penelitian Laurie yang mengatakan penerapan sistem informasi manajemen terkomputerisasi atau ORMIS (of an or management information system) memerlukan signifikan komitmen sumber daya manusia. Kemampuan perawat dituntut untuk bisa menggunakan keahliannya secara efektif untuk menggunakan teknologi dimana mengubah bentuk data informasi ke dalam pengetahuan untuk praktek klinis, riset, dan pendidikan. Keinginan dalam membuat sistem informasi di rumah sakit sangat diharapkan oleh tenaga profesional untuk membantu pemecahan masalah yang ada (Laurie, 2008).
Pelaksanaan sistem informasi keperawatan di rumah sakit, yakni mengkombinasikan ilmu komputer, ilmu informasi, dan ilmu keperawatan yang didesain untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan data, informasi, dan pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Davis, 2002). Sistem informasi keperawatan sedang dikembangkan secara terus menerus dimasa depan ilmu keperawatan akan bersandar pada kemampuan sistem informasi untuk memudahkan hasil diagnosa, manajemen, riset, pendidikan, pertukaran informasi, dan kerja sama/kolaborasi.
Saba dan McCormick (2001), mengatakan bahwa integrasi ilmu keperawatan, ilmu komputer dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses, mengatur data dan informasi untuk menyokong praktek keperawatan, administrasi, pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu keperawatan. Kebutuhan akan sistem informasi manajemen mendukung perawat dalam membantu pengambilan keputusan. Kemajuan teknologi di rumah sakit memungkinkan perawat menggunakan sistem informasi manajemen untuk mendukung dalam pemberian asuhan keperawatan, sehingga tercapainya mutu asuhan keperawatan yang lebih baik (McCormick, 2001).
Menurut Anita (2008) yang melakukan penelitian difokuskan pada eksplorasi Computerized Provider Order Entry (CPOE) dan dampaknya terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh perawat. Hasilnya CPOE adalah teknologi yang dirancang mengganti paperbased proses order entry, komunikasi, dan koordinasi dengan metode otomatis, salah satunya dalam implementasi kolaborasi untuk pemberian resep obat di perawatan akut. CPOE terbukti dapat meningkatkan efisiensi komunikasi dan mengurangi kesalahan transkripsi obat-obatan serta mengurangi waktu perawatan pada pasien, sehingga angka kesakitan dan kematian pasien menurun (Anita, 2008).
Banyak masyarakat mengeluh dengan pelayanan kesehatan yang diterimanya dari perawat. Untuk itu kinerja perawat perlu ditingkatkan sehingga kualitas pelayanan asuhan keperawatan bisa diberikan dengan baik. Salah satu ukuran berkualitas atau tidaknya suatu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat adalah tingkat kepuasan bagi masyarakat penerima jasa pelayanan itu sendiri (Maria, 2009).
Informasi keperawatan adalah integrasi dari ilmu keperawatan, ilmu komputer, dan ilmu informasi untuk mengolah data, informasi, dan pengetahuan dalam praktik keperawatan guna mendukung pasien, perawat, dan pengguna lain dalam berperan mengambil keputusan (Davis, 2002). Pendapat lain juga menyatakan bahwa informasi keperawatan adalah untuk menganalisa, mengumpulkan, mengolah data, dan memproses data ke dalam bentuk informasi dan pengetahuan, membuat pengetahuan sebagai dasar keputusan dan pemberian pelayanan keperawatan pasien dan meningkatkan kualitas dalam praktik profesional keperawatan (Maria, 2009).
Manfaat yang diperoleh bila rumah sakit menggunakan sistem informasi keperawatan, yaitu:
- manajemen lebih efisien
- penggunaan sumber biaya lebih efektif
- meningkatkan program perencanaan
- meningkatkan pendayagunaan perawat (Cornelia, 2007)
Menurut American Association of Nurse Executive (1993) dalam Saba & McCormick (2001) mengemukakan manfaat penting dalam penggunaan informasi teknologi, yaitu:
- meningkatkan pemanfaatan sumber daya staf perawat
- meningkatkan pelayanan dalam memonitoring pasien
- meningkatkan dokumentasi
- meningkatkan komunikasi
- meningkatkan perencanaan
- meningkatkan standar praktik keperawatan
- kemampuan menetapkan masalah
- meningkatkan evaluasi keperawatan
- mendukung organisasi yang dinamik.
Menurut Maria, (2009) mengemukakan bahwa pelayanan keperawatan terdiri dari :
- diagnosa keperawatan, merupakan pengembangan diagnosa keperawatan dari NANDA, NIC, dan NOC
- perencanaan keperawatan, merupakan perencanaan tindakan yang diberikan kepada pasien
- implementasi keperawatan atau hasil perencanaan, merupakan tindakan yang diberikan kepada pasien berdasarkan perencanaan keperawatan
- intensitas pelayanan keperawatan, merupakan frekuensi dan durasi pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat terhadap pasien.
Dokumentasi keperawatan adalah salah satu alat yang digunakan dalam komunikasi keperawatan dalam memvalidasi asuhan keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan lainnya dan merupakan dokumen paten dalam pemberian asuhan keperawatan (Nursalam, 2002).
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan keperawatan, antara lain :
E-Learning
- Digital library
- Media pembelajaran
- Akses informasi keperawatan
Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan keperawatan yakni :
- E-journal
- E-book
(DOK/LA)
Daftar Referensi :
Agus, S., & Okti, S. P. (2011, May). Telehealth Dalam Pelayanan Keperawatan. In Seminar Nasional Informatika 2008 (semnasIF 2008) (No. 2, pp. 7-10). UPN” Veteran” Yogyakarta.
Anita, R. G. (2008). Computerized Provider Order Entry (CPOE): How Is Nursing Work Impacted.
Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company, 1992.
Cheryl. (2007). Improving Program Documentation Quality Through the Application of Continuous Improvement Processes. The Journal of Continuing Education in Nursing Vol 38 No. 6.
Cornelia, M. e. (2007). ). Effects of a Computer-based Nursing Documentation Systemon the Quality of Nursing Documentation.
Dewi Sartika, dkk. 2014. Self Efficacy Perawat dalam Penggunaan Sistem Informasi Keperawatan di RSIA Bunda Jakarta : Studi Fenomenologi. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol. 17, No. 2. Hal. 65-73
Fever, L. L. (2003). Reengineering a mobile nursing information system. Proceedings of Student Research Day, CSIS,. PACE University.
Hamzah. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Asuhan Keperawatan Bagi Penderita Pneumonia. Jurnal Sistem Informasi (JSI). VOL. 8 No. 1
http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/index. www.AmericanNurseToday.com
I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second Edition, Prentice Hall, 1991
Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.
John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
Kusnadi, E. (2017). Analisis Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan di Ruang Rawat Inap Non Intensive Rumah Sakit X. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 7(1), 6.
Laurie, e. a. (2008). Nursing Resource Considerations for Implementing an Electronic Documentation System. AORN Journal Vol 87 No. 3.
Maria, M. (2009). ). Evaluation of the Implementation of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes. International Journal of Nursing Terminologies and Classifications Vollume 20.
McCormick, S. &. (2001). ). Essentials of computers for nurses: informatics for the new millenium. New York: McGraw-Hill Companies.
Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second Edition, Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
Ningsih, Ratna. 2010. Studi Analisis : PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN DALAM KELENGKAPAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-Based Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979
Sholikhah, U. (2016). Kebutuhan Penerapan Teknologi Informasi Keperawatan di Ruang Rawat Anak. Universitas Indonesia, Jakarta.
Yanto Arief, dkk. Modul Sistem Informasi Keperawatan. Semarang. Nursing Program Faculty of Nursing and Health Science University of Muhammadiyah Semarang.
Zubaidah Mhs S2 UI. 2011. Peran Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Terhadap Patient Safety dalam Keperawatan Anak. Jakarta : Universitas Indonesia.