banner 728x250

Kenali Jenis-jenis Dermatitis dan Cara Mengatasinya

Foto : Freepik.com

MediaPerawat.id – Dermatitis merupakan salah satu jenis kelainan kulit yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya ditandai dengan adanya bercak, ruam atau peradangan pada kulit disertai rasa gatal. Keparahan akibat dermatitis tergantung imunitas penderita karena dari reaksi satu orang berbeda dengan orang yang lainnya meskipun penyebabnya sama. Jika mengalami dermatitis yang parah, sebaiknya segera periksakan diri ke tenaga medis karena kulit yang terserang akan terjadi kelepuhan dan sangat berbahaya bagi kulit

Derrmatitis ialah kelainan kulit yang subyektif ditandai oleh rasa gatal dan secara klinis terdiri atas ruam polimorfi yang umumnya berbatas tidak tegas. Menurut Robinson dan Saputra (2014), dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa eflo-resensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik ini tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (Oligomorfik).

Faktor Penyebab dan Faktor Pencetus Dermatitis

Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen-agen misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga bisa menyebabkan dermatitis.Respon tersebut dapat berhubungan dengan alergi. Penyebab Dermatitis secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

  1. Luar (eksogen) misalnya bahan kimia (deterjen, oli, semen, asam, basa), fisik (sinar matahari, suhu), mikroorganisme (mikroorganisme, jamur).
  2. Dalam (endogen) misalnya dermatitis atopic. Sejumlah kondisi kesehatan, alergi, faktor genetik, fisik, stres, dan iritasi dapat menjadi penyebab terjadinya dermatitis.

Sedangkan faktor-faktor umum lainnya yang berkaitan dengan terjadinya dermatitis diantaranya:

  1. Kelembaban udara dan suhu udara yang tidak stabil dapat mempengaruhi terjadinya dermatitis kontak. Kelembaban rendah menyebabkan pengeringan pada epidermis. Macam-macam jenis dermatitis
  2. Pada lanjut usia kulit manusia mengalami degenerasi sehingga kulit kehilangan lapisan lemak diatasnya dan menjadi lebih kering. Kekeringan pada kulit ini memudahkan bahan kimia untuk menginfeksi kulit, sehingga kulit menjadi lebih mudah terkena dermatitis
  3. Kulit perempuan dikatakan lebih berisiko mendapat penyakit kulit dibandingkan dengan pria. Kulit wanita memproduksi lebih sedikit minyak untuk melindungi dan menjaga kelembapan kulit, selain itu juga kulit wanita lebih tipis daripada kulit pria sehingga lebih rentan untuk menderita penyakit dermatitis
  4. Ras dan keturunan merupakan pendukung terjadinya dermatitis. Kulit putih lebih rentan terkena dermatitis dibandingkan dengan kulit hitam.
  5. Riwayat kulit sebelumnya termasuk termasuk riwayat keluarga, aspek pekerjaan atau tempat kerja, sejarah alergi (misalnya alergi terhadap obat-obatan tertentu)
  6. Personal hygiene atau kebersihan perseorangan dapat mencegah penyebaran kuman dan penyakit, mengurangi paparan pada bahan kimia dan kontaminasi, dan melakukan pencegahan alergi kulit, kondisi kulit dan sensitifitas terhadap bahan kimia.

Macam-macam jenis dermatitis dan gejalanya

Dermatitis Kontak

Foto : halodoc.com/Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit. Dermatitis yang muncul dipicu alergen (penyebab alergi) tertentu seperti racun yang terdapat pada tanaman merambat atau detergen. Indikasi dan gejala antara kulit memerah dan gatal. Jika memburuk, penderita akan mengalami bentol-bentol yang meradang. Disebabkan kontak langsung dengan salah satu penyebab iritasi pada kulit atau alergi. Contohnya sabun cuci/detergen, sabun mandi atau pembersih lantai. Alergennya bisa berupa karet, logam, perhiasan, parfum, kosmetik atau rumput.

Neuro Dermatitis

Foto : honestdocs.id/Neurodermatitis – Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Timbul karena goresan pada kulit secara berulang, bisa berwujud kecil, datar dan dapat berdiameter sekitar 2,5 sampai 25 cm. Penyakit ini muncul saat sejumlah pakaian ketat yang kita kenakan menggores kulit sehingga iritasi. Iritasi ini memicu kita untuk menggaruk bagian yang terasa gatal. Biasanya muncul pada pergelangan kaki, pergelangan tangan, lengan dan bagian belakang dari leher.

Seborrheic Dermatitis

Foto : healthline.com/What to Know About Seborrheic Dermatitis

Kulit terasa berminyak dan licin, melepuhnya sisi-sisi dari hidung, antara kedua alis, belakang telinga serta dada bagian atas. Dermatitis ini seringkali diakibatkan faktor keturunan, muncul saat kondisi mental dalam keadaan stres atau orang yang menderita penyakit saraf seperti Parkinson.

Dermatitis Stasis

Foto : ai-care.id/Dermatitis Stasis

Merupakan dermatitis sekunder akibat insufisiensi kronik vena (atau hipertensi vena) tungkai bawah. (Adhi Djuanda,2005). Yang muncul dengan adanya varises, menyebabkan pergelangan kaki dan tulang kering berubah warna menjadi memerah atau coklat, menebal dan gatal. Dermatitis muncul ketika adanya akumulasi cairan di bawah jaringan kulit. Varises dan kondisi kronis lain pada kaki juga menjadi penyebab dermatitis stasis.

Dermatitis Atopik

Foto : halodoc.com/Dermatitis Atopik

Merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan resitif, disertai gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita (D.A, rinitis alergik, atau asma bronkial). Kelainan kulit berupa papul gatal yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya dilipatan (fleksural).

Dermatitis intertriginosa

hellosehat.com/Dermatitis Intertriginosa (Intertrigo)

Dermatitis intertriginosa atau intertrigo adalah ruam yang menyerang area lipatan kulit. Gesekan dan kelembapan berlebih pada lipatan kulit membuat lapisan atas kulit pada area ini lebih mudah rusak. Akibatnya, timbul ruam kulit kemerahan disertai peradangan. Ruam merah atau kecokelatan yang muncul pada lipatan kulit ini terkadang disertai rasa gatal atau panas seperti terbakar.

Cara Mengatasi Dermatitis

Meskipun terdapat beberapa jenis dermatitis, umumnya gejala yang ditimbulkan sama yakni peradangan pada kulit penderita. Berikut merupakan beberapa cara mengatasi apabila peradangan atau gejala dermatitis muncul

Menjaga Kebersihan Kulit

Cara mengatasi dermatitis harus diawali dengan menjaga kebersihan kulit. Rutin untuk membersihkan diri dengan teratur dengan mandi, atau bisa menggunakan air hangat, atau meneteskan olive oil sebelum mengguyur badan dengan air untuk meredakan peradangan.

Memilih Sabun yang Tepat

Pemilihan sabun yang tepat adalah salah satu upaya untuk merawat dan mencegah kondisi dermatitis semakin parah. Pilihlah sabun yang lembut dengan aroma ringan atau tanpa aroma lebih baik. Sebaiknya jangan menggunakan produk sabun yang dapat mengeringkan kulit karena akan menimbulkan rasa gatal, dan gunakan sabun yang mengandung pelembap.

Keringkan Tubuh

Keringkanlah tubuh dengan handuk yang lembut untuk menghindari iritasi dan pergesekan yang kasar antara kulit dan handuk. Tepuk-tepuk kulit dengan handuk lembut dan jangan mengusapnya dengan kasar.

Gunakan Pelembap Khusus

Cara mengatasi dermatitis atopik atau dermatitis jenis lainnya juga bisa dengan memanfaatkan pelembap khusus dari dokter. Pelembap ini berfungsi untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal pada kulit.

Kenakan Pakaian yang Tepat

Cobalah kenakan pakaian yang dapat menyerap keringat dan tidak ketat. Rasa gatal akibat dermatitis biasanya dipicu oleh kulit yang lembap akibat pakaian yang tak dapat menyerap keringat. Alternatifnya, kenakan pakaian yang lembut dan sejuk seperti berbahan katun.

Obat-obatan

Cara mengatasi dermatitis juga bisa melalui obat-obatan. Obatan-obatan biasanya digunakan apalagi cara-cara di atas tidak efektif, atau gejala dan keluhan dermatitis semakin berkembang. Terdapat beragam obat yang bisa diresepkan oleh dokter untuk mengatasi penyakit kulit ini. Contohnya krim hidrokortison, obat golongan antihistamin, kortikosteroid, antibiotik, hingga sampo antiketombe.

Daftar Referensi:

Adib, M. (2019). Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Dermatitis Di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Poltekkes Kemenkes RI Padang
Halodoc. (2021). Kenali 4 Jenis Dermatitis dan Cara Mengatasinya. Diakses melalui https://www.halodoc.com/artikel/kenali-4-jenis-dermatitis-dan-cara-mengatasinya
Sumaryanti,. M. (n.d.). Tingkat Pengetahuan dan Sikap Lansia Tentang Penyakit Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Kota Makassar. Jurnal Media Neliti, 940-9

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *