Mediaperawat.id – Pemeriksaan Pap Smear adalah salah satu metode pemeriksaan skrining kanker serviks yaitu dengan pengambilan apusan sel epitel serviks yang akan diperiksa memakai mikroskop untuk mendeteksi lesi prakanker dan kanker serviks.
Indikasi:
- Wanita yang telah menikah ( kontak seksual) dalam 3 tahun pertama
- Wanita dengan keluhan keputihan dan perdarahan pervaginam
Syarat Pemeriksaan:
- Wanita yang telah menikah (kontak seksual)
- Tidak dalam keadaan haid
- Dua hari sebelum melakukan pemeriksaan sebaiknya tidak melakukan kontak seksual, douching vagina, penggunaan tampon dan jelly/cream vagina
Langkah Klinik:
- Persetujuan Pemeriksaan
- Menjelaskan tentang tujuan pemeriksaan.
- Menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan.
- Menjelaskan bahwa proses pemeriksaan mungkin akan menimbulkan perasaan khawatir atau kurang menyenangkan tetapi pemeriksa berusaha menghindarkan hal tersebut.
- Memastikan bahwa pasien telah mengerti tujuan dan prosedur pemeriksaan.
- Meminta persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan.
- Persiapan
- Menyiapkan peralatan yang akan dipakai pada tindakan.
Alat Yang Akan Dipakai Pada Klien :
- Kapas dan larutan antiseptik
- Spekulum cocor bebek (Grave’s speculum)
- Penjepit has
- Spatula Ayre
- Cytobrush
- Spray atau wadah dengan etil alkohol 95%
- Meja instrumen
- Ranjang ginekologi dengan penopang kaki
- Lampu sorot
- Label nama
Alat Yang Akan Dipakai Pemeriksa :
- Sarung tangan DTT
- Apron dan baju periksa
- Sabun dan air bersih
- Handuk bersih dan kering
9. Mempersiapkan Pasien
Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepaskan pakaian dalam.
10. Mempersipkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi.
11. Atur pasien pada posisi litotomi.
12. Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan diperiksa
BACA JUGA : Masalah Kesehatan Reproduksi pada Remaja Perempuan
Mempersiapka Diri
- Mencuci tangan kemudian keringkan dengan handuk bersih.
- Memakai sarung tangan
Prosedur Pemeriksaan
- Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke aspekus genitalis.
- Melakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan perineum.
- Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada introitus (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) lalu dorong bilah ke dalam lumen vagina.
- Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90º hingga tangkainya ke arah bawah. Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila menyentuh dinding atas dan bawah vagina).
- Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas (perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding dan sekret vagina atau forniks).
- Jika sekret vagina ditemukan
- Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio (ektoserviks). Sampel diambil dengan menggunakan spatula ayre yang diputar 360° pada permukaan porsio. Gambar 1. Pengambilan sampel dengan spatula ayre.
- Oleskan sampel pada gelas objek.
- Sampel endoserviks (kanalis servikalis) diambil dengan menggunakan cytobrush dengan memutar 360° sebanyak satu atau dua putaran. Gambar 2. Pengambilan sampel dengan cytobrush.
- Oleskan sampel pada gelas objek yang sama pada tempat yang berbeda dengan sampel yang pertama, hindari jangan sampai tertumpuk.
- Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Bila mnggunakan spray usahakan menyemprot dari jarak 20 – 25 cm atau merendam pada wadah yang mengandung etilalkohol 95% selama 15 menit, kemudian biarkan mengering kemudian diberi label.
- Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah, kemudian keluarkan spekulum.
- Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan.
- Pemeriksa berdiri untuk melakukan periksa bimanual untuk tentukan konsistensi porsio, besar dan arah uterus serta keadaan parametrium.
- Angkat tangan kiri dari dinding perut, usapkan larutan antiseptik pada bekas sekret/cairan di dinding perut dan sekitar vulva/perineum.
- Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk mengambil tempat duduk.
Pencegahan Infeksi
- Mengumpulkan semua peralatan dan lakukan dekontaminasi.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Membersihkan dan lakukan dekontaminasi sarung tangan.
Penjelasan Hasil Pemeriksaan
Menjelaskan pada pasien tentang hasil pemeriksaan dan memastikan pasien mengerti apa yang dijelaskan
BACA JUGA : Peran dan Fungsi Perawat Maternitas
Rencana Lanjutan
- Mencatat hasil pemeriksaan pada rekam medis.
- Membuat pengantar pemeriksaan ke ahli patologi anatomi.
- Membuat jadwal kunjungan ulang.
- Mempersilahkan ibu ke ruang tunggu (apabila pemeriksaan selesai) atau ke ruang tindakan (untuk proses/tindakan lanjutan).
(DOK/LA)
Daftar Referensi :
Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC
Bobak,Lowdermik, jensen.(2004).”Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi 4.EGC.Jakarta
Potter& perry.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Edisi 4.EGC.Jakarta
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta
V Ruth Bennet dan Linda. 1999. Myles Textbook For Midwifery.