banner 728x250
Berita  

Olimpiade Paris 2024: Rock Climbing – Peran dan Manfaat Olahraga yang Mendunia

Foto : Olimpiade Paris 2024 - Rock Climbing; Peran dan Manfaat Olahraga Mendunia

MediaPerawat.id – Panjat tebing, atau yang dikenal sebagai rock climbing, telah mengalami peningkatan popularitas dalam beberapa dekade terakhir, terutama setelah debutnya di Olimpiade Tokyo 2020. Sebagai salah satu cabang olahraga yang paling menantang secara fisik dan mental, panjat tebing kembali hadir dalam Olimpiade Paris 2024 dengan format yang lebih menarik dan kompetitif. Selain menjadi ajang unjuk kemampuan atlet dunia, panjat tebing juga diakui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti fisik maupun mental.

Pada Olimpiade Paris 2024, panjat tebing dipertandingkan dalam dua nomor utama: Speed dan Combined (Boulder dan Lead). Speed akan menjadi nomor terpisah, sementara Boulder dan Lead digabungkan menjadi satu kompetisi Combined. Format ini memberikan kesempatan lebih bagi atlet agar memiliki spesialisasi dalam disiplin tertentu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan intensitas pertandingan.

  • Speed: Dalam disiplin ini, para atlet akan berlomba memanjat dinding vertikal setinggi 15 meter secepat mungkin. Kecepatan dan kelincahan menjadi kunci kemenangan dalam nomor ini.
  • Combined (Boulder & Lead): Atlet harus menyelesaikan serangkaian rute pendek dan kompleks pada dinding boulder, lalu mencoba untuk memanjat setinggi mungkin pada dinding lead. Kedua disiplin ini menuntut kekuatan, teknik, dan strategi yang luar biasa.

Panjat tebing tidak hanya menarik dari segi kompetisi, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang telah didokumentasikan dalam berbagai penelitian ilmiah, diantaranya:

  1. Peningkatan Kekuatan dan Daya Tahan Otot
    Panjat tebing melibatkan berbagai kelompok otot utama, termasuk lengan, bahu, punggung, dan kaki. Aktivitas ini juga meningkatkan daya tahan otot, karena memerlukan kontraksi otot yang berkelanjutan. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Human Kinetics, latihan panjat tebing secara teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan secara signifikan (Kraemer et al., 2017).
  2. Pengembangan Keseimbangan dan Koordinasi
    Panjat tebing membutuhkan keseimbangan dan koordinasi yang baik, karena para atlet harus mengendalikan tubuh mereka di berbagai posisi dan sudut. Studi dalam European Journal of Sport Science menunjukkan bahwa panjat tebing dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan motorik dan koordinasi tubuh (Orth et al., 2016).
  3. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular
    Meskipun tampak lebih fokus pada kekuatan otot, panjat tebing juga merupakan olahraga aerobik yang dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Studi dalam International Journal of Sports Medicine menemukan bahwa aktivitas panjat tebing meningkatkan VO2 max, yaitu ukuran kapasitas maksimal tubuh untuk mengangkut dan menggunakan oksigen selama latihan intens (Sheel, 2004).
  4. Manfaat Mental dan Reduksi Stres
    Selain manfaat fisik, panjat tebing juga memberikan keuntungan bagi kesehatan mental. Aktivitas ini memerlukan konsentrasi tinggi dan fokus, yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Menurut artikel dalam Journal of Outdoor Recreation, Education, and Leadership, panjat tebing dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi, serta meningkatkan suasana hati (Luttenberger et al., 2015).

Baca Juga : Lomba 17 Agustus yang Bikin Sehat? Wajib Coba!

Dengan format baru dan tantangan yang lebih besar, panjat tebing di Olimpiade Paris 2024 diperkirakan akan menjadi salah satu cabang olahraga yang paling menarik. Selain itu, berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa panjat tebing tidak hanya bermanfaat dalam kompetisi, tetapi juga memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, panjat tebing tidak hanya menarik sebagai tontonan di Olimpiade, tetapi juga sebagai kegiatan olahraga yang layak untuk dipraktikkan oleh semua kalangan.

Referensi

– Orth, D., et al. (2016). “Climbing as a complex motor skill: Impact of bouldering versus route climbing on the ability to learn new motor tasks.” European Journal of Sport Science
– Sheel, A. W. (2004). “Physiology of sport rock climbing.” International Journal of Sports Medicine.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *