Mediaperawat.id – “Quarter Life Crisis” adalah istilah yang merujuk pada periode perasaan bingung, cemas, dan ketidakpastian yang dialami seseorang, biasanya di usia 20 hingga 30 tahun. Sebagai seorang Perawat pada tahap ini, perawat seringkali merasakan kebingungan mengenai arah hidup, tujuan karier, hubungan pribadi, dan identitas diri. Beberapa faktor yang berkontribusi pada quarter life crisis antara lain perbandingan sosial, tekanan untuk mencapai kesuksesan, dan transisi dari masa muda menuju tanggung jawab yang lebih besar sebagai orang dewasa.
Robbins dan Wilner (2001) menggambarkan bahwa individu dewasa muda memiliki tantangan dan kesulitan yang dihadapi ketika mereka membuat pilihan menganai karir, keuangan, pengaturan hidup, hubungan, dan hal lain sesuai tugas perkembangannya. Kesulitan tersebut dapat menghasilkan rasa ketidakberdayaan, ketidaktahuan, keraguan, dan ketakutan yang umum terjadi dan disebut sebagai Quarter-Life Crisis.
Sebuah penelitian mengatakan, Quarter-Life Crisis dirasakan oleh orang dewasa muda dengan rentang usia awal 20an sampai usia 30 tahun, dan puncaknya dirasakan pada usia 27 tahun. Quarter life crisis sering menjadikan seseorang sulit menentukan pilihan atau mengambil keputusan. Menghadapi quarter life crisis adalah sebuah tantangan bagi beberapa orang.
Baca Juga : 5 Kampus Pilihan untuk Spesialis Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia: Raih Keahlian Tinggi!
Dalam sebuah artikel penelitan menjelaskan untuk mengatasi quarter life crisis ini perlu adanya “Subjective well-being”. Apa itu Subjective well-being? Subjective well-being merupakan tingkat kesejahteraan individu berdasarkan evaluasi kognitif dan afektif mengenai kehidupannya (Dienner, Oishi, & Lucas, 2003; Suyono, Kumalasari, & Fitriana, 2021).
Jadi, ketika manusia bisa mengevaluasi dirinya sendiri dan mulai bisa beradaptasi menghadapi krisis hidupnya, itulah yang disebut Subjective well-being, dan hal ini dikaitkan dengan produktifitas orang itu sendiri, dimana dia bisa melakukan kegiatan yang produktif di kehidupannya sendiri. Orang yang punya tingkat Subjective well-being yang tinggi itulah orang yang produktif, dapat berkontribusi terhadap masyarakat, dan bermanfaat untuk orang lain.
Lalu sebagai Seorang Perawat bagaimana caranya agar dapat mengatasi krisis yang terjadi pada diri atau cara mengatasi quarter life crisis ini?
Mari kita mulai dari hal-hal yang sederhana:
1. Olahraga
Olahraga dapat meningkatkan mood. Mulailah dengan olahraga yang ringan agar tidak terlalu lelah jika kamu baru memulai lagi olahraga. Kamu bisa melakukan workout rutin selama 20 menit di rumah setiap hari.
2. Journaling
- Membuat schedule harian. Tentukan kegiatanmu setiap hari
- Menulis hal-hal kecil apa yang ingin dicapai setiap bulan
- Membuat resolusi tahunan.
3. Baca Buku Self Improvement
- Atomic habits
- Berani tidak disukai
- Berani bahagia
- Filosofi teras
4. Belajar Ikhlas dan Bersyukur
Rasa syukur dan ikhlas tentunya dapat membuat hati kita semakin tenang, dengan merayakan hal kecil dan berterimakasih pada diri sendiri kamu sudah berhasil untuk belajar ikhlas dan berasyukur dengan apa yang kamu miliki saat ini. Berikut beberapa contoh ungkapan rasa syukur dengan hal kecil:
- “Terima kasih udah gak ngebut di jalan saat bawa kendaraan”
- “Terima kasih sudah bekerja dengan baik dan pulang tepat waktu”
- “Terima kasih sudah tidak telat makan dan tidak lupa minum di tengah sibuknya aktivitas kerja”
- “Terima kasih sudah menjaga mood diri ini seharian dengan happy”
5. Mulai Menentukan Tujuan Hidup
- Kenali keinginan dan ketertarikanmu dimana, dan kamu sukanya apa?
- Memilih hal apa saja yang harus dilakukan dan tidak dilakukan (do and don’t list)
- Tentukan rencana 5 tahun kedepan dengan memecah target bulanan dan rencana harian yang terjadwal
6. Mempersiapkan Diri untuk Mencapai Tujuan
- Skill
Mengembangkan kemampuan yang kamu ingin pelajari. Banyak sekali sumber belajar untuk mengembangan skill mu, bisa dari YouTube atau webinar atau bisa juga berselancar di Google dan media pembelajaran lainnya. Sekarang sudah zamannya AI, AI sangat bisa kamu manfaatkan sebagai platform belajar - Experience
Menambah pengalaman dengan ikut kegiatan lomba, workshop, atau kegiatan apapun yang bisa menambah pengalaman yang belum pernah kamu rasakan selama hidup sesuai tujuan hidup yang udah kamu tentukan sebelumnya - Networking
Bergabung dengan komunitas atau bisa berteman dengan orang-orang yang memiliki visi dan misi hidup yang mirip atau sama, agar kita termotivasi dan bisa semangat terus dengan apa yang sudah kita impikan untuk mengejar tujuan itu sampai dapat. Terkadang kita membutuhkan orang yang mendukung mimpi kita loh, dan itu harus kamu syukuri ketika kamu sudah bertemu orangnya! Karena, tidak ada orang yang 100% mendukung mimpi kita.
Referensi:
- Suyono, T. A., Kumalasari, A. D., & Fitriana, E. (2021, December 9). Hubungan Quarter-Life Crisis dan Subjective Well-Being pada Individu Dewasa Muda. Jurnal Psikologi, 14(2), 301-322. doi:doi: https://doi.org/10.35760/psi.2021.v14i2.4646
- Reza Mamet (Host). (2023, August 16). 107. Umur 27 Tahun Puncaknya Quarter Life Qrisis ft. Mamet [Audio podcast episode]. Senja Bersuara Podcast on Spotify. https://open.spotify.com/episode/2fMNBcuoSzustxiZFfGk22