2020 menjadi tahun yang sulit karena pada tahun inilah muncul virus baru yang memberikan dampak yang sangat besar bagi seluruh belahan dunia. Tentu saja hal ini berdampak pandemi pada kesejahteraan mental mereka. Adanya banyak perubahan yang terjadi karena virus COVID-19 membuat banyak masyarakat yang mengalami gangguan psikologis sehingga merasa mudah lelah, padahal kondisi tubuh dintuntut untuk tetap vit agar dapat menangkal virus yang masuk. Dampak dari pandemi COVID-19 bagi pekerja rumah sakit dibuktikan oleh penelitian di Cina yang melibatkan 1.257 responden pekerja di rumah sakit saat menghadapi pandemic COVID-19 menunjukkan bahwa 50% mengalami depresi., 45% kecemasan, 35% insomnia, dan 71,5% mengalami stress (Lai et al., 2020).
Dibawah ini MEDIAPERAWAT.ID membagikan tips self-care sederhana yang dapat dilakukan untuk dapat tetap hidup sehat secara fisik dan psikis selama masa pandami. Yuk simak!
Baca Juga : Tidak Enak Badan? Bisa Jadi Itu Gangguan Psikologis. Mengenal Lebih Dekat Psikosomatis
- Mendengarkan Musik Untuk Menaikkan Mood, Mood Swing Hempas!
Kita semua tahu bahwa musik merupakan salah satu karya seni yang sering kita nikmati, lagu-lagu atau musik-musik tertentu biasanya kita pilih untuk sekedar melepas penat,. Menurut Prasetyo (2005) mendengarkan musik sesuai selera dapat mempengaruhi sistem limbik dan saraf otonom, menciptakan suatu suasana rileks, aman dan menyenangkan sehingga damat menciptakan ketenangan dan memperbaiki suasana hati (mood) pasien. Sehingga terbukti bahwa musik dapat menurunkan tingat stress dan rasa lelah dalam diri. Seperti banyak aktivitas yang kita lakukan di dalam rumah selama masa pandemic.
Telah banyak penelitian bahwa musik baik untuk kesehatan mental, ketika kita sedih maka kita ingin mendengarkan musik dengan tempo yang cepat untuk menghilangkan rasa seedih sebaliknya terkadang kita juga sennang mendengarkan music sesuai keadaan kita, ketika sedih maka kita akan mendengarkan lagu dengan tempo lambat nan mendayu, oleh karena itulah music merepresentasikan perasaan manusia.
Merurut Saloboda & Justin, “perasaan lebih baik ini muncul karna relasi musik dengan emosi, yaitu musik dapat membuat orang merasakan senang, sedih, serta dapat memberikan ketenangan bagi pendengarnya”. Kemudian dalam bukunya, Great Book About Music Al-Farabi mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang/ nyaman, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, dan menyembuhkan gangguan psikosomatik.
Musik yang dimaksud tidak hanya musik yang bersumber dari permainan alat musik, suara manusia yang merupakan alat paling ampuh untuk mengubah kepedihan dan rasa sakit yang ada dalam diri seseorang (Efek Mozart 2001)
Baca Juga : Trend Traveling Nurse Di Luar Negeri
2. Sering Stres? Menulislah Untuk Menurunkan Stres
Seringkali saat stres kita lebih memilih untuk tidak melakukan apa-apa, tapi pernahkan kamu mencoba untuk menuliskan sesuatu? Menulis merupakan suatu tindakan katarsis, yaitu suatu tindakan dimana kita dapat mengekspresikan serta meluapkan emosi yang kita rasakan secara bebas agar pikiran dan perasaan kita menjadi lebih nyaman.
Penelitian dari (Hatmanti & Rusdianingseh, 2019) yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh dari expressive writing treatment atau bisa disebut juga dengan kegiatan menulis ekspresif terhadap stres yang dialami oleh mahasiswa. Sama dengan bercerita, seseorang yang memilih untuk menulis pada saat ia berada pada situasi yang terpuruk, menuangkan pikiran-pikiran negatif dan sesaknya diri dalam bentuk tulis justru lebih bermanfaat mengeluarkan beban tsebut daripada hanya menyimpannya di dalam pikiran.
Kegiatan menulis tidak hanya akan membuat perasaan dan pikiran menjadi lega, tetapi juga dapat membuat menjadikan jiwa seseorang lebih sehat karena dengan melakukan kegiatan menulis, beban-beban yang seringkali tersimpan di dalam otak menjadi berkurang sehingga akan menjadikan pikiran lebih fresh dan perasaan menjadi lebih nyaman (Abbas, 2015).
Dengan begini tak ada alasan lagi bagimu untuk terus terpuruk di saat kamu mengalami stres atau suasana hati yang tidak baik. Cobalah menulis !
3. Konsumsi Makanan Bergizi Baik dan Berolahraga Dirumah
Mengonsumsi makanan yang bergizi merupakan suatu keharusan bagi setiap individu agar kondisi kesehatan tetap terjaga, tidak mudah terserang penyakit, dan memenuhi gizi yang seimbang. Wardle et al. (2000) dalam studi juga menunjukkan bahwa jika stres kerja berkepanjangan atau sering, maka perubahan pola makan yang buruk dapat menyebabkan, meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan dan akibatnya resiko terjadi penyakit kardiovaskular.
Karena itu mengonsumsi buah dan sayur lebih dianjurkan selama mengalami stres. Namun, jika pola makan bergizi masih sukar untuk dilakukan maka cara yang kedua adalah berolah raga di rumah.
Pertanyaan yang muncul pastiah apakah bisa olahraga dilakukan di rumah saja? Jawabnnya adalah bisa.
Oleh karena penggunaan elektronik di masa pandemik semakin tinggi hal ini menyebabkan tubuh semakin mudah terpapar radiasi dari benda elektronik maka berlolah raga di rumah adalah dapat mengurangi resiko hidup tidak sehat selama program ‘Di Rumah Aja’.
Salah satu jenis olahraga yang dapat kita lakukan adalah olahraga aerobik, olahraga ini berintensitas moderat (sedang) dan memiliki efek seperti meningkatkan denyut nadi serta pernafasaan. Olahraga aerobik intensitas moderat (sedang) dapat menstimulus sejumlah neurontransmitter yang merupakan penghatar kimia seperti endorphin, dopamine, norepinefrin dan serotonin.
Olahraga meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan mental diperbaiki dengan mengurangi kecemasan, depresi, dan suasana hati negatif dan dengan meningkatkan harga diri dan fungsi kognitif. Nah, dengan melakukan 3 self-care sederhana diatas disaat waktu luang atau di akhir pecan dapat lebih meningkatkan kesehatan fisik dan mental kita selama masa pandemi.
Dengan kegiatan ini pula kita dapat lebih memaknai hidup meskipun banyak hal yang harus tertunda akibat pandmei ini tetapi hal penting dapat kita lakukan adalah memotivasi diri untuk terus berjuang dan peduli serta berbaik hatilah pada diri kita sendiri dengan merawat kesehatan fisik mental kita.
(DOK/WL)
Referensi :
http://musikolastika.ppj.unp.ac.id/index.php/musikolastika/article/view/31
http://repository.untag-sby.ac.id/7149/
https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Nathiqiyyah/article/view/82