banner 728x250
SPO  

SPO Keperawatan : Pemberian Oksigen dengan Masker Rebreathing dan Non-Rebreathing

Foto : SPO Keperawatan; Pemberian Oksigen dengan Masker Rebreathing dan Non-Rebreathing

Kategori: Fisiologis
Subkategori: Respirasi

Definisi
Memberikan tambahan oksigen dengan masker rebreathing atau non-rebreathing
untuk mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan.

Diagnosis Keperawatan

  • Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
  • Gangguan Pertukaran Gas
  • Penurunan Curah Jantung
  • Perfusi Perifer Tidak Efektif
  • Risiko Penurunan Curah Jantung
  • Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
  • Risiko Syok
  • Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
  • Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
  • Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
  • Intoleransi Aktivitas
  • Risiko Intoleransi Aktivitas

Luaran Keperawatan

  • Bersihan Jalan Napas Meningkat
  • Pertukaran Gas Meningkat
  • Curah Jantung Meningkat
  • Perfusi Perifer Meningkat
  • Perfusi Miokard Meningkat
  • Tingkat Syok Menurun
  • Perfusi Perfier Meningkat
  • Perfusi Serebral Meningkat
  • Sirkulasi Spontan Meningkat
  • Toleransi Aktivitas Meningkat

Baca Juga : SPO Keperawatan : Pengambilan Sampel Darah Arteri (AGD)

Prosedur

  1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
  2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
  3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
    a. Sumber oksigen (tabung oksigen atau oksigen sentral)
    b. Selang masker rebreathing atau non-rebreathing
    c.Flowmeter oksigen
    d. Humidifier
    e. Cairan steril
    f. Stetoskop
  4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  5. Tuangkan cairan steril ke humidifier sesuai batas
  6. Pasang flowmeter dan humidifier ke sumber oksigen
  7. Sambungkan selang masker rebreathing atau non-rebreathing ke humidifier
  8. Atur aliran oksigen 8-12 L/menit (untuk masker rebreathing) atau 10-15 L/menit (untuk masker non-rebreathing)
  9. Pastikan oksigen mengalir melalui selang
  10. Pastikan oksigen mengisi kantung reservoir hingga mengembang
  11. Pasang masker menutupi hidung dan mulut
  12. Lingkarkan dan eratkan tali karet melingkari kepala
  13. Bersihkan kulit area mulut dan hitung serta masker setiap 2-3 jam jika pemberian oksigen dilakukan secara kontinu
  14. Monitor cuping, septum, dan hidung luar terhadap adanya gangguan integritas mukosa/kulit hidung setiap 8 jam
  15. Monitor kecepatan oksigen dan status pernapasan (frekuensi napas, upaya napas, bunyi paru, saturasi oksigen) setiap 8 jam atau sesuai indikasi
  16. Pasang tanda “Oksigen sedang Digunakan” di dinding di belakang tempat tidur dan di pintu masuk kamar, jika perlu
  17. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
  18. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
  19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien:
    a. Motode pemberian oksigen
    b. Kecepatan oksigen
    c. Respons pasien
    d. Efek samping/merugikan yang terjadi

Referensi
PPNI. 2021. Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *