MediaPerawat.id – Kateter urine dipasang ke pasien memiliki tujuan untuk membantu pasien dalam BAK atau Buang Air Kecil. Pemasangan kateter biasa dilakukan bagi pasien-pasien yang bedrest agar memudahkan tidak bolak-balik ke kamar mandi.
Pemasangan kateter bisa dilakukan ke pasien laki-laki maupun perempuan dengan standar operasional yang berlaku. Melakukan tindakan pemasangan kateter tentu diajarkan saat duduk dibangku perkuliahan, secara teori maupun praktik.
Praktik pemasangan kateter ini akan diawali dengan media panthom atau patung, dengan settingan kasus pasien laki-laki atau perempuan. Setelah bisa melakukannya nanti dipastikan akan diuji apakah mahasiswa tersebut layak lulus atau mengulang.
Perlihal kateter urine termyata tidak hanya pemasangan saja yang dipelajari akan tetapi pembersihan atau perawatan perlu diketahui. Dikutip dari buku Kebutuhan Dasar Manusia karya Sumarti Endah P.M.M dan Elisabeth Iswantiningsi (2015) oleh MediaPerawat.id berikut adalah SOP perawatan kateter urine.
Baca Juga : Standar Operasional Prosedur Rumple Leed Test
Tujuan
Perawatan kateter urine memiliki tujuan:
- Menjaga kelancaran urine
- Mencegah terjadinya infeksi
- Mencegah obstruksi dan aliran balik urine
Prosedur:
a. Tahap pre interaksi
- lakukan veri kasi catatan keperawatan yang ada untuk perawatan dower catheter.
- Siapkan alat
• Alat Steril: Bak steril berisi:
- Gunting 1 buah Pincet steril 2 buah
- Kassa steril /kapas sublimat
- Kom steril untuk larutan antiseptic / pembersih
• Alat Tidak Steril:
- Sarung tangan disposable
- Pincet on steri dalam bak berisi larutan desinfeksi
- Larutan pembersih yang diresepkan atau antisep-tik
- Plester dan gunting plester
- Bengkok
- Perlak/pengalas
Baca Juga : Standar Prosedur Operasional (SPO) Keperawatan : Penghisapan Jalan Napas (Suction)
b. Tahap orientasi
- Berikan salam dan panggil nama klien dengan nama panggilan yang disukai
- Memperkenalkan nama perawat dan menjelaskan prosedur, tujuan serta lamanya tindakan
c. Tahap kerja
- Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan menjaga privacy pasien
- Cuci tangan secara menyeluruh, menggunakan sarung tangan proteksi dilanjutkan menyiapkan alat disamping tempat tidur penderita.
- Mengatur posisi pasien yang nyaman, dorsal recumbent (untuk wanita) dan terlentang (untuk pria). Lepaskan pakaian bagian bawah klien, pertahankan area yang tidak digunakan tertutup.
- Pasang pengalas dibawah area yang akan dilakukan perawatan, letakkan bengkok diatas pengalas.
- Pasang pengalas di bawah bokong klien kemudian lipat ujung selimut keatas, jika selimut tidak dililitkan maka bagian selimut dibuka dari samping
- Letakkan bengkok diantara ke dua kaki klien dan siapkan kapas sublimat untuk wanita, atau kassa betadin untuk pria.
Pada pasien pria:
- Lepaskan plester ksasi katerter, pegang penis dengan posisi tegak lurus
- Oleskan kapas desinfektan mulai dari daerah uretra, kemudian memutar kearah luar meatus
- Oleskan kapas desinfektan pada kateter dari arah meatus ke pangkal kateter ± 10 cm
- Fiksasi kembali kateter pada paha bagian atas dengan posisi penis mengarah ke dada
Baca Juga : Standar Prosedur Operasional (SPO) Keperawatan : Pemberian Terapi Skin to Skin
Pada Pasien wanita :
- Lepaskan plester ksasi kateter, kemudian buka labia mayora kanan dan kiri dengan tangan non dominan
- Bersihkan daerah genital dengan mengusapkan kapas dari atas ke bawah mulai dari labia mayora, minora, bagian tengah genital dan anus. Gunakan kapas untuk sekali usap. Kalau perlu gunakan pincet
- Oleskan kapas desinfektan pada kateter dari arah meatus ke pangkal kateter ± 10 cm
- Fiksasi kembali kateter pada paha bagian dalam
- Amati tanda-tanda infeksi
- Angkat bengkok dan pengalas.
- Rapikan pasien dan atur posisi yang nyaman bagi pasien
d. Tahap terminasi
- Evaluasi hasil yang dicapai dan berikan reinforcement pada klien, kontrak pertemuan berikutnya.
- Dokumentasikan tindakan (Nama perawat, waktu pelaksanaan, hasil tindakan di atas merupakan langkah-langkah yang bisa dipejari oleh mahasiswa dalam melakukan tindakan perawatan kateter urine, pelajari, pahami dan praktikan.
Daftar Referensi
P.M.M., S. E., & Iswantiningsih, E. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.