Apa yang dimaksud dengan Infus?
Infus atau dalam bahasa kesehatan lebih sering dikenal kanulasi intravena adalah penyisipan saluran plastik tunggal yang terpasang di kulit ke dalam pembuluh darah perifer.
Tujuan pemasangan Infus
Adapun tujuan dari Tindakan invasive ini adalah Memasukan cairan, obat-obatan, dan terapi lain seperti produk darah untuk dimasukkan langsung ke dalam sistem kardiovaskular (jantung dna peredaran darah dalam tubuh) untuk mempercepat proses penyerapan dan mencapai organ target sehingga keluhan kesehatan yang muncul dapat segera teratasi.
Insidensi kejadian komplikasi akibat Insersi kanula infus
- Di dunia, menurut laporan International Nosocomial Infection Control Consortium (INICC) sekitar 1.789 pasien mengembangkan infeksi terkait kanula intravena di antara 743.508 pasien yang memiliki kanula IV. Angka kematiannya meningkat sebesar 18,9% & lamanya tinggal di rumah sakit sebesar 6,46%.
- Di Amerika Serikat, sekitar 153 pasien mengembangkan infeksi terkait kanula intravena di antara 85.063 pasien yang memiliki kanula IV setiap tahun. Hal ini meningkatkan angka kematian sebesar 3%, lamanya tinggal di rumah sakit sebesar 2%, dan juga biaya rawat inap sebesar $3.886.
- Di Asia Barat Daya, karena perawatan keperawatan yang buruk, insidensi infeksi terkait kanula intravena meningkat tujuh kali lipat.
- Di Afrika, sekitar 40% pasien mengembangkan infeksi terkait kanula intravena. Hal ini mempengaruhi kesehatan pasien, meningkatkan lama tinggal di rumah sakit, dan biaya perawatan kesehatan.
- Berbagai penelitian menunjukkan bahwa di Ethiopia sekitar 84% dan 61,1% infeksi terkait kanula intravena terjadi karena praktik perawatan keperawatan yang buruk
Mengapa area insersi infus harus menggunakan plester steril?
Infeksi yang berhubungan dengan kanula intravena merupakan salah satu penyebab utama infeksi yang berhubungan dengan layanan kesehatan. Infeksi ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Perawat memainkan peran penting dalam pencegahan infeksi ini.
Komplikasi yang mungkin muncul dari tindakan insersi kanula IV
- Flebitis
- Nyeri
- Sepsis
- Trombosis vena
- Perdarahan
- Infiltrasi
Komplikasi ini sebagian besar terjadi karena praktik perawatan kesehatan yang buruk selama pemasangan, pemeliharaan, dan pelepasan kanula intravena. Sekitar 98,8% infeksi terkait kanula intravena sebenarnya dapat dicegah oleh perawat. Hal ini ditujukan untuk mengurangi risiko terjadinya flebitis yang dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada pembuluh darah vena lokasi kanul infus berada. Hal ini mungkin saja terjadi akibat dari kolonisasi bankteri dan area insersi yang terkontaminasi. Flebitis bakterial dapat menimbulkan komplikasi serius karena potensi untuk mengembangkan sepsis sistemik. Infeksi aliran darah terkait kateter intravena telah menjadi penyebab utama healthcare-associated bloodstream infections (HCA-BSIs). Tenaga kesehatan harus memastikan bahwa mereka menggunakan cuci tangan yang efektif, dan teknik non-sentuh aseptik (ANTT) harus dipatuhi selama pemasangan, perawatan berkelanjutan, dan prosedur pelepasan.
Selain Plester steril, apalagi yang perlu diperhatikan terkait perawatan area insersi kanul infus?
- Gunakan kasa steril atau pembalut steril, transparan, dan semipermeabel untuk menutupi lokasi kateter
- Ganti balutan pada lokasi kateter jika balutan menjadi lembap, longgar, atau terlihat kotor
- Jangan gunakan salep atau krim antibiotik topikal pada lokasi pemasangan, kecuali pada kateter dialisis, karena potensinya untuk meningkatkan infeksi jamur dan resistensi antimikroba
- Ganti balutan yang digunakan pada lokasi setidaknya setiap 7 hari untuk balutan transparan, kecuali pada pasien anak-anak di mana risiko terlepasnya kateter mungkin lebih besar
Referensi :
Dessalegn, A., Ali, M. S., Yohannes, S., Tamir, Y., Mulatu, S., & Zewdie, A. (2024). Knowledge, practice and associated factors towards intravenous cannula-related infection prevention among nurses working at Northwest Amhara Regional State Comprehensive Specialized Hospitals, Ethiopia. BMC nursing, 23(1), 168. https://doi.org/10.1186/s12912-024-01737-y
Scholar, C. (2017). Peripheral Venous Cannula (PVC) Management Guidelines. United Kingdom: National Health Services of United Kingdom, Doncaster and Bassetlaw Teaching Hospital. Available at: https://www.dbth.nhs.uk/wp-content/uploads/2017/07/PAT-T-45-v-3-Peripheral-Venous-Cannula-Management-Guidelines-final.pdf
Australian Commission on Safety and Quality. (2019). Infections associated with peripheral venous access devices: A rapid review of the literature. Sydney: the Australian Commission on Safety and Quality in Health Care. Available at: https://www.safetyandquality.gov.au/sites/default/files/2019-06/literature-review-infections-associated-with-peripheral-venous-access-devices-a-rapid-review-of-the-literature_kp-health.pdf
Guanche-Sicilia, A., Sánchez-Gómez, M. B., Castro-Peraza, M. E., Rodríguez-Gómez, J. Á., Gómez-Salgado, J., & Duarte-Clíments, G. (2021). Prevention and Treatment of Phlebitis Secondary to the Insertion of a Peripheral Venous Catheter: A Scoping Review from a Nursing Perspective. Healthcare (Basel, Switzerland), 9(5), 611. https://doi.org/10.3390/healthcare9050611
Osti, C., Khadka, M., Wosti, D., Gurung, G., & Zhao, Q. (2019). Knowledge and practice towards care and maintenance of peripheral intravenous cannula among nurses in Chitwan Medical College Teaching Hospital, Nepal. Nursing open, 6(3), 1006–1012. https://doi.org/10.1002/nop2.288
World Health Organization. (2024). Guidelines for the prevention of bloodstream infections and other infections associated with the use of intravascular catheters. Available at: https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/376722/9789240093829-eng.pdf?sequence=1
Centers for Disease Control and Prevention. (2024). Background Information: Strategies for Prevention of Catheter-Related Infections in Adult and Pediatric Patients . Available at: https://www.cdc.gov/infection-control/hcp/intravascular-catheter-related-infection/prevention-strategies.html