Mediaperawat.id – Menjadi perawat di luar negeri adalah impian banyak tenaga kesehatan di Indonesia. Selain kesempatan karier yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, dan pengalaman kerja internasional, bekerja sebagai perawat di luar negeri juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan klinis dan profesional. Namun, untuk bisa bersaing di tingkat global, ada beberapa kualitas dan keterampilan yang harus dimiliki. Berikut ini adalah kualitas dan keterampilan yang harus kamu miliki jika ingin menjadi perawat di luar negeri. Simak sama-sama yuk!
1. Kemampuan Berbahasa Inggris atau Bahasa Lokal
Komunikasi adalah kunci utama dalam dunia keperawatan maupun dalam segala hal terkait dengan bekerja secara profesional. Sebagian besar negara tujuan memerlukan perawat yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, terutama dalam memahami terminologi medis dan berkomunikasi dengan pasien serta tim medis. Beberapa negara, seperti Jerman atau Jepang, juga mensyaratkan penguasaan bahasa lokal sebelum perawat bisa bekerja secara penuh.
Pada beberapa agensi kerja, untuk belajar bahasa negara tujuan biasanya para calon perawat luar negeri dibekali terlebih dahulu pelatihan bahasa yang diselanggarakan di Indonesia. Pelatihan bahasa tersebut dilakukan selama beberapa bulan atau bahkan sampai satu tahun bergantung kemampuan kita dalam mempelajari level bahasa lokal. Kemampuan bahasa ini sangatlah penting dimiliki oleh kamu yang ingin menjadi perawat di luar negeri agar mempermudah komunikasi antar perawat dan pasien ketika bekerja nanti.
2. Sertifikasi dan Lisensi Internasional
Setiap negara memiliki standar perizinan sendiri untuk tenaga keperawatan. Beberapa sertifikasi yang umum diperlukan adalah:
- NCLEX untuk Amerika Serikat dan Kanada
The National Council Licensure Examination (NCLEX) adalah ujian yang digunakan untuk menentukan apakah mahasiswa keperawatan yang baru lulus aman untuk praktik. Calon perawat diharuskan lulus NCLEX-RN untuk mendapatkan lisensi dan praktik keperawatan secara legal di Amerika Serikat. Ada 2 tes NCLEX yaitu NCLEX-RN untuk Registered Nurse dan dan NCLEX-PN untuk Practical Nurses/Licensed Vocational Nurses. Baik NCLEX-RN maupun NCLEX-PN keduanya menguji keterampilan berpikir kritis menggunakan informasi yang dipelajari di kampus. Tujuan dari NCLEX adalah untuk memastikan bahwa lulusan dapat membuat penilaian keperawatan yang berkualitas dan memberikan perawatan yang aman terhadap pasien.
- CBT dan OSCE untuk Inggris (NMC UK)
Sebelum menjadi Registered Nurse di UK, kita perlu lulus tes kompetensi Nursing and Midwifery Council’s (NMC) yang terdiri dari soal-soal multiple-choice Computer-Based Test (CBT) dan ujian praktik Objective Structured Clinical Examination (OSCE). CBT terdiri dari beberapa soal yang menguji terkait pengetahuan dan kompetensi keperawatan. Pada ujian CBT ini terdiri dari dua bagian, bagian A berisi tentang numerasi yaitu menilai keterampilan matematika dan kemampuan untuk melakukan perhitungan dosis obat dan bagian B berisi tentang pengujian klinis yaitu pemahaman tentang topik klinis seperti promosi kesehatan, intervensi keperawatan, anatomi dan fisiologi. Bagian klinis disesuaikan dengan bidang spesifikasi keperawatan seperti adult nursing, mental health, learning disabilities, atau children’s nursing. Ujian CBT ini difasilitasi dengan on-screen calculator dan lembar rumus umum yang ditampilkan di layar pada saat pelaksanaan ujian, setiap bagian diberikan waktu pengerjaan terpisah dan kita dapat beristirahat sejenak di antara bagian soal. Sedangkan untuk OSCE, kita akan diuji mengenai demonstrasi klinik dan keterampilan komunikasi dengan menggunakan scenario dari beberapa kasus nyata yang terjadi pada pasien. Detail utama pada ujian OSCE ini yaitu terdapat 8-10 stase dimana masing-masing diberi tugas/simulasi keperawatan; diberi waktu 5 menit per stase untuk membaca instruksi dan 15 menit untuk praktik; kita akan diobservasi oleh assessor sesuai dengan detail kriteria; dan OSCE ini mencakup area seperti asesmen pasien, dokumentasi, kontrol infeksi, medikasi dan respon emergensi.
- AHPRA Registration untuk Australia
AHPRA Registration adalah proses pendaftaran ke Badan Regulasi Praktisi Kesehatan Australia/Australian Health Practitioner Regulation Agency (AHPRA) untuk bekerja sebagai praktisi kesehatan di Australia. Ini termasuk profesi seperti dokter, perawat, dokter gigi, dan profesional kesehatan lainnya. AHPRA didirikan pada tahun 2010 sebagai bagian dari skema nasional untuk mengatur profesi kesehatan di Australia. Badan ini bertanggung jawab untuk mendaftarkan praktisi kesehatan dan memastikan bahwa mereka memenuhi standar pendidikan, pelatihan, dan perilaku yang diperlukan. Ini membantu melindungi publik dengan memastikan bahwa hanya praktisi yang memenuhi syarat dan kompeten yang diizinkan untuk praktik.
- Qualifying Examination untuk Singapura
Qualifying Examination (QE) adalah penilaian kesetaraan pengetahuan dan keterampilan profesional yang diharapkan dari praktisi dalam profesi yang diatur di Singapura. Agar memenuhi syarat untuk QE, pemohon harus memenuhi kriteria berikut:
- Memiliki setidaknya kualifikasi gelar dalam disiplin yang relevan
- Memiliki tawaran kerja untuk berpraktik di Singapura dengan organisasi atau lembaga yang mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Pedoman Praktik yang Diawasi untuk kelompok profesi kesehatan sekutu yang relevan.
- Ambil dan lulus ujian nasional (jika ada) di Negara tempat pelamar memperoleh kualifikasi gelar.
*Catatan: Hanya pelamar Terapi Wicara-Bahasa yang harus memenuhi persyaratan Kemahiran Bahasa Inggris (AHPC’s English Language Proficiency) sebelum memenuhi syarat untuk mendaftar QE. Kandidat hanya akan diizinkan maksimal memenuhi tiga kriteria untuk lulus QE.
Baca Juga : Apa Itu Pulmonary Hypertension?
Itulah sertifikasi dan lisensi internasional di beberapa negara yang dapat kita siapkan untuk menjadi perawat di luar negeri. Pastikan untuk memahami persyaratan lisensi di negara tujuan dan mempersiapkan diri dengan baik ya.
3. Keterampilan Klinis yang Unggul
Perawat di luar negeri diharapkan memiliki keterampilan klinis yang kuat, seperti:
- Manajemen pasien dengan penyakit kronis
- Pemahaman tentang peralatan medis canggih
- Kemampuan dalam melakukan prosedur keperawatan sesuai standar internasional, dengan mengikuti pelatihan atau kursus tambahan dapat meningkatkan keterampilan ini.
4. Soft Skills yang Mumpuni
Selain keterampilan teknis, soft skills juga sangat penting, diantaranya kita harus memiliki:
- Empati dan komunikasi interpersonal untuk membangun hubungan baik dengan pasien dan keluarga.
- Manajemen stres mengingat lingkungan kerja yang sering menuntut.
- Kemampuan berpikir kritis dalam mengambil keputusan yang tepat saat keadaan darurat.
5. Pengalaman Kerja yang Relevan
Banyak negara mengutamakan perawat dengan pengalaman kerja minimal 2-3 tahun di rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Pengalaman di unit kritis seperti ICU, NICU, atau ruang bedah bisa menjadi nilai tambah.
6. Pemahaman tentang Budaya dan Etika Kerja
Bekerja di luar negeri berarti harus siap beradaptasi dengan budaya baru, termasuk sistem pelayanan kesehatan, kebijakan rumah sakit, dan etika profesional di negara tujuan. Mempelajari budaya kerja sebelum berangkat dapat membantu proses adaptasi menjadi lebih mudah.
7. Ketahanan Fisik dan Mental
Menjadi perawat adalah pekerjaan yang menuntut stamina fisik dan mental yang kuat. Perawat harus mampu bekerja dalam shift panjang, menangani berbagai situasi darurat, dan tetap profesional dalam menghadapi tekanan kerja.
Bekerja sebagai perawat di luar negeri bukan hanya tentang memiliki gelar keperawatan, tetapi juga tentang memenuhi berbagai persyaratan, meningkatkan keterampilan, dan mempersiapkan diri secara mental serta emosional. Dengan persiapan yang matang dan tekad yang kuat, impian untuk menjadi perawat di luar negeri bisa menjadi kenyataan. Semangat untuk terus mengejar mimpimu menjadi perawat di luar negeri! (*)