Pengertian Prosedur
Di dunia Barat, Metode Bobath atau pengobatan perkembangan saraf adalah pendekatan pengobatan yang paling populer digunakan dalam rehabilitasi stroke, namun keunggulan Metode Bobath sebagai jenis pengobatan yang optimal belum ditetapkan (Kollen et al., 2009).
Menurut artikel yang ditulis Retno Ayu Yuliastuti, S.Kep., Ns., M.Tr.Kep, bobath adalah suatu metode terapi latihan pada stroke yang berasumsi bahwa penderita stroke seolah-olah pasien stroke kembali pada usia bayi sehingga pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan pertumbuhan bayi normal. Oleh karena itu stroke harus dilatih mulai dari posisi berbaring, miring, tengkurap, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan. Metode Bobath pada awalnya memiliki konsep perlakuan yang didasarkan atas inhibisi aktivitas abnormal refleks (Inhibition of abnormal reflex activity) dan pembelajaran kembali gerak normal (The relearning of normal movement), melalui penanganan manual dan fasilitasi.
Pada awalnya metode ini didasarkan pada pengalaman terapeutik Berta Bobath (1970), dengan penjelasan teoritis yang dicari dari penelitian neurologi yang tersedia. Shepherd (2001), pendukung pendekatan pembelajaran ulang motorik, menyarankan bahwa konsep Bobath adalah ‘metode kuno’, dan profesional kesehatan yang menggunakan pendekatan ini enggan atau tidak mampu untuk berubah. Diakui bahwa selama setengah abad terakhir konsep Bobath telah mengalami perkembangan yang cukup besar (Partridge dan de Weerdt, 1995). Mayston (2001), salah satu pendukung Bobath, menyoroti bahwa itu terus berubah dan mengakui bahwa ada kebutuhan bagi terapis untuk memiliki pemahaman yang sama tentang konsep tersebut. Pomeroy dan Tallis (2002) menyarankan bahwa tidak mungkin untuk menentukan bagaimana pendekatan Bobath telah berkembang atau berubah, dan mereka mengkritik para pendukungnya karena tidak menjelaskan pendekatan saat ini secara rinci (Raine, 2006).
Kenapa Hal Ini Penting?
Intervensi dengan metode Bobath ini mempunyai tujuan yaitu optimalisasi fungsi dengan peningkatan kontrol postural dan gerakan selektif melalui fasilitasi, sebagaimana yang dinyatakan oleh IBITA tahun 1995 (Artha, 2013).
“The goal of treatment is to optimize functionby improving postural control and selective movement through facilitation.” (IBITA 1995)
Indikasi Prosedur
Ada cidera atau injury sistem saraf pusat, adanya gangguan proprioseptif, adanya masalah motor control, dan adanya masalah human motor behavior. Pelaksanaan bobath ini dilakukan oleh tenaga professional, di antaranya fisoterapis dan perawat (Yuliastuti, 2019).
BACA JUGA : Mengenal Metode Pemeriksaan Elektro Enchephalografi Pada Sistem Persarafan
Sistematika Prosedur
Menurut Denis farida,S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep, metode bobath bersifat individual, tergantung problem yang di temukan pada pemeriksaan. Langkah awal dalam terapi latihan bobath yaitu dengan aktifasi otot-otot internal trunk (otot abdominal, otot para spinal,otot pelvic floor). Otot-otot tersebut merupakan otot yang memberikan stabilitas yang utama pada postur. Dengan stabilitas postur yang adekuat, maka fungsi mobilitas dari ekstremitas menjadi lebih mudah. Beberapa bentuk latihan dalam pendekatan metode bobath yang umum diberikan pada pasien stroke, diantaranya :
1. Latihan aktif pada abdominal, langkah sebagai berikut:
2. Latihan gerak fleksi pada tungkai bawah, langkah sebagai berikut:
3. Latihan untuk otot internal obligue, langkah sebagai berikut:
4. Latihan gerak aktif pada tungkai bawah
5. Latihan gerak postural set, langkah sebagai berikut:
6. Latihan aktif lateral abdominal, langkah sebagai berikut:
7. Latihan aktif persiapan posisi tidur ke duduk, langkah sebagai berikut:
8. Fasilitasi area lengan, langkh sebagai berikut:
9. Latihan stabilisasi postur, langkah sebgai berikut:
10. Fasilitasi pola berjalan, langkah sebagai berikut:
11. Fasilitasi pola jalan, langkah sebagai berikut:
Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan
1). Pola Gerakan
- Gerakan yang ada dalam suatu pola yang telah dikontrol oleh system persarafan, yaitu saraf pusat (bukan gerakan perotot)
- Gerakan yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas anak dilakukan berdasarkan pada pola gerakan dan perkembangam normal.
- Dilakukan pada gerakan yang dikarenakan oleh perkembangan pola gerakan yang abnormal dan kompensasi / adaptasi terhadap abnormalitas.
- Tujuan penerapan Bobath
- Seluruh gerakan diajarkan dalam kondisi yang normal atau kondisi yang mendekati normal.
- Meningkatkan kwalitas dari gerakan.
- Harus memahami pola – pola gerakan yang abnormal untuk menimbulkan lebih banyak pola gerakan yang normal.
2). Komponen Gerakan
- Tonus postural yang normal untuk menahan gravitasi bila bagian lain bergerak.
- Gerakan yang responsive dan efektif hanya terjadi pada penanganan yang benar.
- Penanganan untuk menormalisasi postural, meningkatkan sikap dari gerakan, meningkatkan keterampilan dan meningkatkan adaptasi terhadap rangsang.
3). Konsep / prinsip kerja terapi bobath yaitu : fasilitasi dan stimulasi
(Artha, 2013).
BACA JUGA : Khusus Maba (Mahasiswa Baru) Perawat Harus Punya Buku Ini
Referensi
Artha, I. G. P. (2013). Pelatihan Dengan Pendekatan Metode Bobath Lebih Efektif Dari Pada Pelatihan Aktivitas Fungsional Untuk Meningkatkan Keseimbangan Berdiri Statik Pada Pasien Stroke Sub Akut. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 1(3), 1–10.
Kollen, B. J., Lennon, S., Lyons, B., Wheatley-Smith, L., Scheper, M., Buurke, J. H., … Kwakkel, G. (2009). The Effectiveness of the Bobath Concept in Stroke Rehabilitation. Stroke, 40(4). https://doi.org/10.1161/STROKEAHA.108.533828
Raine, S. (2006). Defining the Bobath concept using the Delphi technique. Physiotherapy Research International, 11(1), 4–13. https://doi.org/10.1002/pri.35
APA ITU BOBATH???. 2019. Retno Ayu Yuliastuti, S.Kep., Ns., M.Tr.Kep.. https://stikessurabaya.ac.id/2019/03/25/apa-itu-bobath/
THE BOBATH CONCEPT IN ADULT NEUROLOGY. 2019. Denis farida,S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep. https://stikessurabaya.ac.id/2019/05/09/the-bobath-concept-in-adult-neurology/