banner 728x250

Tips Cara Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah

Foto : ilustrasi, Dok,Freepik.com

Perawatan Pasien Pasca  Stroke di Rumah

A. Pengertian Stroke

Stroke merupakan kondisi kegawatdaruratan neurologi yang mendadak (akut) karena penyumbatan pada pembuluh darah otak, sehingga jika tidak segera diatasi maka akan terjadi kematian sel dalam beberapa menit, kemudian akan menimbulkan defisit neurologis dan menyebabkan kecacatan atau kematian (Misbach, 2011). Stroke dapat dibagi menjadi iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik disebabkam karena adanya kurangnya suplai darah ke otak. Sedangkan stroke hemoragik disebabkan karena terjadinya perdarahan seperti pecahnya pembuluh darah di otak. Jika otak tidak mendapatkan adekuat oksigen dan nutrisi yang adekuat, akan terjadi kematian sel otak .

B. Penyebab Stroke

Menurut (Samita, 2018) Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke sangatlah beragam, yaitu faktor yang tidak dapat dirubah (non reversible), faktor yang dapat dirubah (reversible) dan kebiasaan hidup, yaitu sebagai berikut :

factor yang tidak dapat dapat diubah (non reversible),  yaitu :

1. Genetik/Keturunan

jika dalam keluarga memiliki penyakit stroke misalnya dari ayah atau ibu kita maka, kita harus waspada lebih dini dengan menjaga kesehatan gaya hidup yang baik dan rutin memeriksa kesehatan.

2. Usia

Secara umum, peluang seseorang untuk terserang stroke akan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah berusia lebih dari 55 tahun.

3. Gender

Pada usia yang sama, jika dibandingkan, wanita memiliki risiko yang lebih kecil ketimbang pria, untuk mengalami stroke. Namun, bukan berarti wanita terbebas dari risiko stroke. Mengingat penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu. Hanya saja, kemungkinan stroke pada wanita baru meningkat ketika telah menginjak usia lanjut.

Baca juga : Cegah Kebocoran Urin Pasien Lansia melalui Inovasi pemakaian Popok Dewasa Lifree dari Unicharm

factor yang dapat diubah yaitu :

1. Tingginya Tekanan Darah

Penyebab paling umum terjadinya stroke adalah tingginya tekanan darah, atau dalam dunia medis disebut hipertensi. Ancaman stroke jika memiliki tekanan darah lebih dari 140/90.

2. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Zat nikotin yang terkandung di dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah penyebab paling umum dari stroke.

3. Mengidap Penyakit Jantung

Penyakit jantung dan stroke memang bisa dibilang memiliki hubungan yang erat. Pasalnya, orang yang mengidap penyakit ini lebih rentan terserang stroke, dibanding yang tidak. Hal ini tak terlepas dari fungsi jantung yang sangat vital, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh. Berbagai gangguan pada jantung yang dimaksud dalam hal ini termasuk fibrilasi atrium, kerusakan katup jantung, detak jantung yang tidak teratur, dan arteri yang tersumbat karena timbunan lemak.

5. Obesitas

kelebihan berat badan juga resiko terjadinya stroke karena, penumpukan lemak di seluruh tubuh maka akan mengganggu kerja jantung dalam mengalirkan darah ke otak dan  keseluruh tubuh.

6. Kolesterol Tinggi yang Tak Terkontrol

Kolesterol yang kadarnya terlalu tinggi akan membentuk lapisan pada dinding-dinding pembuluh darah. Akibatnya, pembuluh darah menjadi sempit, sehingga sel-sel darah pun menjadi sulit mengalir ke seluruh tubuh. Jika aliran darah terhambat, risiko penyakit berbahaya seperti stroke pun meningkat.

7. Mengidap Diabetes

Mengidap penyakit diabetes biasanya lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi dan cenderung obesitas. Kedua kondisi itu dapat meningkatkan risiko stroke. Terlebih, diabetes dapat membuat pembuluh darah menjadi rusak, sehingga stroke jadi lebih mungkin terjadi.

C. Perawatan Pasien Pasca Stroke

Bantu ADL (Activity Daily Leaving ) Pasien

Adapun membantu ADL pasien stroke yaitu :

1. Bantu pasien untuk berpindah tempat.

Gejala stroke yang bermanifestasi di kaki dapat menyebabkan penderita sulit berpindah tempat. Untuk itu, pasien sangat berisiko terjatuh. Jika pasien belum mampu bergerak sendiri, bantulah ia saat ingin berjalan misalnya ke kamar mandi, ke ruang keluarga, dan lain-lain. Alat penyangga juga bisa diandalkan, namun sebaiknya tetap dalam pengawasan Anda.

2. Ajak pasien untuk bergerak (Range Of Motion )

Ajak pasien untuk menggerakkan sendi-sendi di tubuhnya setiap hari, termasuk area yang ‘lemah’. Hal ini dapat mencegah kekakuan pada bagian tubuh tersebut. Ini adalah aktivitas tambahan untuk melatih otot dan saraf di area yang lemah, selain dengan mengunjungi tempat rehabilitasi medis. Dalam proses melatih pasien bergerak secara mudah dan fleksibel kami sarankan untuk memakai popok dewasa Unicharm agar bisa bergerak seleluasa mungkin tanpa harus takut kebocoran urine atau kotoran lainnya.

3. Bantu pasien untuk makan dan minum

Pasien stroke sering kali mengalami gangguan menelan atau disfagia. Beberapa pasien pulang juga masih menggunakan NGT/ Selang makan. Jadi, bantulah untuk memposisikan pasien duduk dengan lebih tegak ketika sedang makan. Letakkan makanan pada sisi yang sehat. Hal ini untuk mencegah terjadinya tersedak, yang bisa membahayakan nyawa.

4. Ajak bicara

Pasien stroke sering kali mengalami gangguan bicara / Afasia. Agar pasien dapat kembali berkomunikasi dengan lancar, sering-seringlah mengajaknya mengobrol. Semangati pasien untuk berusaha berbicara dan mengucapkan kata-kata, gunakan alat bantu untuk berbicara, misal dengan menulis di kertas.

5. Latih kesehatan otaknya

Bantu pasien untuk melatih otaknya dengan memberi informasi hari, waktu, dan mengingat nama orang-orang yang berada di sekitarnya.

6. Ciptakan lingkungan yang aman

Sesuaikan lingkungan dengan derajat keparahan stroke pasien. Ciptakan lingkungan yang aman namun tetap nyaman bagi pasien, misalnya:

  • Mengatur tempat tidur agar posisinya tidak terlalu tinggi dan meletakkan benda-benda yang dibutuhkan dalam jangkauan pasien
  • Pastikan juga lantai yang tidak licin, agar pasien tidak mudah terpeleset atau terjatuh.
  • Bantu mengingatkan jadwal minum obat
  • Ingatkan jadwal kunjungan ke Klinik Rehabilitasi Medis         

7. Membantu BAK/BAB

Bagi pasien perawatan stroke di rumah untuk eliminasi hanya dengan berbaring ditempat tidur dalam masa penyembuhannya, kami saran kan pasien memakai popok dewasa jadi tidak perlu khwatir untuk bolak-balik dari kamar mandi.

Popok dewasa Unicharm adalah Pants yang karet pinggangnya elastis sehingga mudah dipakai sendiri oleh orang tua. Dengan bentuknya yang tipis, membuat orang tua tetap nyaman bergerak saat menggunakannya, serta dilengkapi daya serap yang tinggi sehingga tak khawatir bocor.

adapun keunggulan popok dewasa dari unicharm yaitu :

1.Mudah dipakai, Mudah diganti

  • Ban pinggang elastis, mudah dipakai bahkan sendiri.
  • Bagian samping pinggang mudah disobek, tak perlu lepaskan ke bawah, mudah diganti.

2.Tipis, Pas Di Badan & Aman Dari Bocor

  • Tipis dan pas di badan, sehingga nyaman bergerak
  • Pelindung samping lebih tinggi, cegah bocor

3.Lembut Menyentuh Kulit

  • Dengan bahan selembut kain, nyaman digunakan.
  • Sirkulasi udara menyeluruh, Tidak lembab

4. Bagian pinggang elastis

5. Mudah dipakai bahkan sendiri.

6. Bagian samping pinggang mudah disobek, tak perlu lepaskan ke bawah

7. Tipis, Pas Di Badan & Aman Dari Bocor

8. Nyaman bebas bergerak.

9. Perekat yang kuat , dapat direkatkan berkali-kali

10. Garis panduan pemasangan popok

Popok orang dewasa dari produk unicharm ini sangan memberikan hasil dan dampak positing bagi seluruh pemakai. tidak hanya dirasakan oleh pasien saja namun bagi para perawat dan keluarga sangat terbantu dalam membantu ADL pasien terutama dalam proses eliminasi. dengan pemakaian popok dewasa unicharm pasien juga bisa beraktivitas  tanpa takut akan kebocoran pampers nya.

Inovasi produk unicharm ini sangat memberikan manfaat secara efesien yang mudah digunakan bagi pasien stroke. sudah terjamin kualitas nya yang tidak diragukan lagi.popok dewasa unicharm ini , mudah di pasang dan mudah di buka tanpa ribet untuk dilakukan sesuai dengan model masing-masing popok yaitu ada yang model celana dan pakai perekat. namun dua-duanya sangat fleksibel dalam penggunaannya.

REFERENSI

Misbach J., 2011. Stroke, Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

Samita, L. (2018). Pemenuhan Activity Daily Living And Giving Motivation Pada Usia Produktif (Adult) Dengan Stroke. Padang : Program studi d iii keperawatan sekolah tinggi ilmu kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *