Media perawat.id – Profesi keperawatan menjadi salah satu profesi di bidang kesehatan yang biasanya memiliki sumber daya terbanyak disebuah rumah sakit.
Tugas seorang perawat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien-pasien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Menjadi perawat tentu harus memiliki ilmu yang seharusnya dimiliki karena berkaitan dengan kesehatan pasien, keselamatan pasien dan kesembuhan pasien agar bisa sehat kembali.
Selain memberikan pelayanan yang memenuhi kebutuhan hidup dasarnya perawat harus bisa berikan pelayanan kesehatan secara nyaman salah satunya dengan komunikasi terapeutik yang baik.
Untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan mengenai asuhan keperawatan, komunikasi terapeutik yang baik serta tindakan-tindakan sesuai standard operasional keperawatan maka sebelum resmi menjadi perawat harus mengenyam pendidikan terlebih dahulu.
Pendidikan seorang perawat melalui bangku perkuliahan secara diploma keperawatan maupun Sarjana dan profesi perawat.
Diploma keperawatan yang sering ditempuh adalah diploma III atau D3 Keperawatan yang mana pendidikan tersebut dilakukan selama 3 tahun lamanya dengan gelar Ahli Madya Keperawatan.
Selain itu ada pula perawat dengan pendidikan Sarjana keperawatan dan profesi perawat atau Ners yang mana nantinya memiliki gelar Ns (nama) S.Kep.
Gelar tersebut ditempuh kurang lebih selama 5 tahun, terkadang untuk pendidikan S1 keperawatan dan Ners (Profesi) bisa terpisah atau bisa beda kampus tergantung kebijakan.
Tidak cukup hanya menempuh pendidikan, ternyata seorang calon perawat harus menempuh Ujian Kompetensi untuk secara SAH menjadi seorang perawat profesional yang dipercaya untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Berkaitan dengan pendidikan keperawatan yang terdapat perbedaan antara Diploma keperawatan dengan Sarjana Profesi keperawatan yang sekilas bisa dilihat perbedaan dari lamanya berkuliah dan gelar yang didapatkan.
Ternyata terdapat perbedaan lain, apakah itu?
Sebagai mahasiswa D3 maupun Sarjana Profesi keperawatan tingkat akhir tentu tidak asing dengan sebutan AIPViKI dan AIPNI.
Perbedaan Antara AIPViKI dan AIPNI
Pertama membahas mengenai AIPViKI, diambil oleh MediaPerawat.id dari sumber website aipviki.org yang mana AIPViKI memiliki kepanjangan dari Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia.
AIPViKI merupakan organisasi untuk sebagai wadah pendidikan vokasi keperawatan se Indonesia.
Kemudian membahas tentang AIPNI yang memiliki kepanjangan dari Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia.
Dilansir dari laman aipni-ainec.org AIPNI terbentuk pada 29 Juni 2001 yang digagas oleh Dekan FIK Universitas Indonesia dan dihadiri oleh 16 Institusi.
AIPNI memiliki latar belakang sebagai wadah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan D3 Keperawatan dan Ners Keperawatan memiliki sebuah perbedaan yang mana perlu diketahui oleh mahasiswa keperawatan tingkat akhir.
Selain dari segi berapa lama pendidikan, biaya, mata kuliah bahkan Asosiasi yang ada berkaitan dengan AIPVIKI dan AIPNI.
Akan tetapi perbedaan tersebut memiliki kesamaan yakni membentuk lulusan baik D3 maupun Ners untuk jadi lulusan yang berkualitas dan bisa memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada masyarakat sebaik mungkin dan secara maksimal.
Oleh karena itu selagi menempuh pendidikan keperawatan Diploma maupun Ners maka jalani sebaik-baiknya hingga memetik hasil yang maksimal.
Sumber : Laman AIPNI dan AIPViKI