banner 728x250

Bagaimana dengan program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah Indonesia?

pixabay.com

Vaksin yang ada di Indonesia sejauh ini ada 4 :

1. Sinovac

NAMA VAKSIN: CoronaVac
EFISIEN: Tidak diketahui
Dosis: 2 dosis, selang 2 minggu
JENIS: im (intra muscular)
PENYIMPANAN: Refrigerator

Sinovac Biotech, sebuah perusahaan swasta China, mengembangkan inactivated vaccine yang disebut CoronaVac. Pada bulan Juni perusahaan mengumumkan bahwa uji coba Fase 1/2 pada 743 sukarelawan tidak menemukan efek samping yang parah dan menghasilkan respon imun. Sinovac menerbitkan rincian uji coba pada November di jurnal medis, menunjukkan produksi antibodi yang relatif sederhana. Hanya uji coba Fase 3 yang akan menunjukkan apakah itu cukup untuk melindungi orang dari Covid-19.

Pada bulan Juli, Sinovac meluncurkan uji coba Tahap 3 di Brasil, diikuti oleh negara lain di Indonesia dan Turki. Sementara Sinovac belum merilis data uji coba tahap akhir, pada 19 Oktober pejabat di Brasil mengatakan bahwa itu adalah yang paling aman dari lima vaksin yang mereka uji dalam uji coba Tahap 3.

BACA JUGA : Prosedur Vaksinasi

Reuters melaporkan bahwa pemerintah China memberikan vaksin Sinovac persetujuan darurat untuk penggunaan terbatas pada Juli. Pada bulan Oktober, pihak berwenang di kota Jiaxing, China timur mengumumkan bahwa mereka memberikan CoronVac kepada orang-orang yang memiliki pekerjaan yang relatif berisiko tinggi, termasuk pekerja medis, inspektur pelabuhan, dan petugas layanan publik.

Sementara itu, Sinovac telah mempersiapkan pembuatan vaksin untuk distribusi global, mencapai kesepakatan untuk memasok Indonesia dengan setidaknya 40 juta dosis hingga Maret 2021. Pada September, Yin Weidong, CEO Sinovac, mengatakan perusahaan berencana mendistribusikan vaksin ke seluruh dunia awal 2021 – termasuk Amerika Serikat. Pada bulan Desember, Sinovac mengatakan akan memproduksi 300 juta dosis pada tahun 2020 dan meningkatkan kapasitasnya menjadi produksi tahunan sebesar 600 juta dosis.(Updated Dec. 9)

2. Sinopharm atau G42

Vaksin Sinopharm ini memanfaatkan virus Corona yang sudah dilemahkan atau sering disebut dengan inactivated vaccine. Kandidat vaksin ini diklaim menjadi yang pertama di dunia yang menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang sangat bagus.Vaksin ini telah melewati uji klinis fase I dan fase II pada 12 April 2020 lalu. Berdasarkan dua fase uji klinis yang dilakukan, vaksin ini tidak menunjukkan adanya dampak yang buruk pada manusia.Sinopharm sudah menyelesaikan uji klinis tahap akhir di Uni Emirat Arab (UEA) dan Turki.

3. CanSino

CanSino Biologics Inc merupakan perusahaan biofarmasi spesialis vaksin di China, mengembangkan kandidat vaksin Corona bernama Ad5-nCoV. Vaksin Ad5-nCoV merupakan vaksin hasil rekayasa genetika dengan adenovirus tipe 5 replikasi sebagai vektor untuk mengekspresikan protein SARS-CoV-2. Sebelumnya dari hasil studi hewan praklinis, Ad5-nCoV menunjukkan hasil yang bisa menginduksi respons imun yang kuat pada hewan saat uji coba.

Uji klinis vaksin Cansino dilakukan di Arab Saudi yang melibatkan setidaknya 5.000 sukarelawan yang berada di negara tersebut.CanSino sudah menyelesaikan uji klinis tahap akhir di Kanada, China, dan Arab Saudi

4. Vaksin merah putih

Jika Sinovac menggunakan satu virus kemudian diperbanyak di lab lalu virus itu dipisahkan dan dilakukan inaktivasi (inactivated vaccine) setelah itu diformulasikan agar aman bagi manusia. Jadi vaksin yang diberikan adalah keseluruhan virus. Inactivated vaccine adalah bentuk vaksin yang dilemahkan sehingga tidak lagi menyebabkan penyakit. Vaksin yang dibuat dengan metode inaktivasi biasanya perlu beberapa dosis sebelum seseorang bisa mendapatkan kekebalan yang diinginkan.

BACA JUGA : Vaksin COVID-19 Efektif Menghentikan Penyebaran Infeksi Penyakit Menular

Vaksin Merah Putih dikembangkan dengan metode rekombinan (sub unit). Tidak seluruh virusnya, hanya bagian-bagian tertentu dari virus yang dianggap penting kemudian diperbanyak dan dijadikan antigen.Vaksin Merah Putih dijadwalkan bisa menyelesaikan uji coba pada hewan di akhir tahun 2020. Setelah uji hewan efektif, bibit vaksin nantinya akan diserahkan ke Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji praklinis dan klinis.

Apakah Hasil uji klinik ini aman?

Uji klinis vaksin Covid-19 juga bertujuan mengantisipasi fenomena  Antibody-Dependent Enhancement (ADE). ADE adalah salah satu bentuk peningkatan kekebalan, fenomena ADE tersebut ternyata tidak ditemukan pada kandidat vaksin COVID-19 bahkan sudah diselidiki pada percobaan preklinis kandidat vaksin SARS-COV-2 dan dinyatakan aman. Dari penelitian yang dilakukan pada kandidat vaksin COVID-19, hingga saat ini belum ada bukti terjadinya ADE. Ungkap Prof. Dr. Kusnandi Rusmi, dr. SpA(K). Guru Besar FK Unpad / Ketua Tim Riset Uji Klinis vaksin COVID-19 UNPAD dalam buku saku infovaksin.

BACA JUGA : Kapan Pandemi Virus Corona Berakhir? Ini Prediksi Terbarunya

Referensi:

https://www.raps.org/news-and-articles/news-articles/2020/3/covid-19-vaccine-tracker Jieqi Wen, Yifan Cheng, Rongsong Ling, Yarong Dai, Boxuan Huang, Wenjie Huang, Siyan Zhang, Yizhou Jiang*. Antibody-dependent enhancement of coronavirus. International Journal of Infectious Diseases 100 (2020) 483–489 C

https://farmalkes.kemkes.go.id/2021/01/buku-saku-infovaksin/

 (DOK/ND)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *