banner 728x250

Diagnosa Medis dan Keperawatan Itu Beda Loh, Jangan Keliru ya!

Foto : Diagnosa Medis dan Keperawatan Itu Beda Loh, Jangan Keliru ya!/ Dok. Redaksi MPI

Mediaperawat.id – Diagnosa adalah proses penting dalam dunia medis dan keperawatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien. Meskipun sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien, diagnosa kedokteran dan diagnosa keperawatan memiliki perbedaan mendasar dari segi pendekatan, fokus, dan aplikasi. Namun, keduanya saling melengkapi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang holistik. Diagnosa kedokteran adalah proses identifikasi penyakit atau kondisi medis pasien berdasarkan tanda, gejala, hasil pemeriksaan fisik, dan uji diagnostik (seperti tes laboratorium atau pencitraan). Diagnosa ini memberikan dasar untuk menentukan pengobatan medis yang tepat.

Karakteristik Diagnosa Kedokteran:

  • Fokus pada Penyakit: Menekankan pada identifikasi penyakit atau gangguan medis spesifik, seperti diabetes mellitus, pneumonia, atau hipertensi.
  • Berdasarkan Data Objektif: Mengandalkan hasil uji diagnostik yang berbasis bukti.
  • Bersifat Tetap: Diagnosa kedokteran biasanya tidak berubah kecuali ada perkembangan baru atau perubahan signifikan pada kondisi pasien.
  • Tindakan Medis: Diagnosa kedokteran menjadi dasar untuk menentukan intervensi medis seperti pemberian obat, operasi, atau terapi lainnya.

Contoh Diagnosa Kedokteran:

  • Infark miokard akut (serangan jantung).
  • Gagal ginjal kronis.
  • Asthma bronchiale.

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan klinis yang mengidentifikasi respons pasien terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial. Diagnosa ini bertujuan untuk merencanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Baca Juga : PQRST jadi Poin Vital untuk Pengkajian Nyeri Asuhan Keperawatan

Karakteristik Diagnosa Keperawatan:

  • Fokus pada Respons Pasien: Berorientasi pada bagaimana pasien merespons kondisi medis atau penyakit, baik secara fisik, emosional, maupun sosial.
  • Berdasarkan Data Subjektif dan Objektif: Mengintegrasikan keluhan pasien (subjektif) dengan pengamatan langsung (objektif).
  • Bersifat Dinamis: Diagnosa keperawatan dapat berubah seiring dengan perkembangan kondisi pasien.
  • Tindakan Keperawatan: Diagnosa keperawatan menjadi dasar untuk menentukan intervensi yang meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan pasien.

Contoh Diagnosa Keperawatan:

  • Gangguan pola napas terkait obstruksi jalan napas.
  • Risiko infeksi terkait luka postoperasi.
  • Nyeri akut terkait trauma jaringan.

Meskipun memiliki perbedaan, diagnosa kedokteran dan keperawatan saling melengkapi untuk memastikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi pasien. Berikut adalah beberapa aspek kesinambungannya:

  • Integrasi dalam Pelayanan Kesehatan:
    Diagnosa kedokteran memberikan dasar bagi perawat untuk menentukan masalah keperawatan yang relevan. Contohnya, pasien dengan diagnosa kedokteran “infark miokard akut” memerlukan diagnosa keperawatan seperti “nyeri akut terkait iskemia miokard” atau “kecemasan terkait ketidakpastian prognosis”.
  • Kolaborasi Tim Medis:
    Dokter dan perawat bekerja sama untuk merancang rencana perawatan yang menyeluruh. Peran perawat dalam memberikan laporan perkembangan pasien membantu dokter mengevaluasi diagnosa medis.
  • Fokus Holistik:
    Diagnosa kedokteran memastikan pengobatan penyakit, sementara diagnosa keperawatan memastikan kenyamanan pasien selama proses penyembuhan. Contoh: Dokter memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, sementara perawat fokus pada edukasi gaya hidup sehat untuk mencegah komplikasi.

Baca Juga : Upgrade Nursing Skills: 6 Situs Website Gratis untuk Meningkatkan Keahlian Keperawatan

Diagnosa kedokteran dan diagnosa keperawatan memiliki perbedaan mendasar namun saling melengkapi dalam pelayanan kesehatan. Diagnosa kedokteran berfokus pada penyakit dan intervensi medis, sedangkan diagnosa keperawatan berfokus pada respons pasien dan intervensi holistik. Kesinambungan keduanya memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang optimal, baik dari aspek medis maupun kebutuhan emosional dan sosial.

Referensi:

  • NANDA International. (2022). Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2021-2023.
  • Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2020). Nursing Care Plans: Guidelines for Individualizing Client Care Across the Life Span.
  • Carpenito, L. J. (2021). Handbook of Nursing Diagnosis.
  • Kementerian Kesehatan RI. (2022). Panduan Pelayanan Kesehatan Holistik di Rumah Sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *