Mediaperawat.id – Angka kejadian berbagai penyakit di masyarakat, baik menular maupun tidak menular, saat ini masih cukup tinggi. Tingkat ketergantungan masyarakat kepada tenaga Kesehatan, tenaga medis dan fasilitas pelayanan kesehatan sangat tinggi terbukti dengan antrian yang panjang pasien BPJS di hampir setiap fasilitas pelayanan kesehatan setiap harinya. Angka kunjungan pasien ke berbagai Puskesmas yang tinggi, sebagai salah satu contohnya, tidak dipungkiri menjadi bukti bahwa saat ini masyarakat sangat membutuhkan tenaga kesehatan dalam mencapai derajat kesehatannya. Sementara itu, pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan juga akhirnya harus menjadi prioritas. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif terapi yang bisa diterapkan secara mandiri oleh masyarakat sebagai pendamping terapi medis.
Kemandirian masyarakat dalam mengenal masalah-masalah kesehatan yang dirasakan, mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasinya serta melakukan perawatan mandiri di rumah merupakan hal yang penting dilakukan oleh seluruh keluarga di Indonesia. Keterbatasan fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan seluruh sumber daya kesehatan menjadi pertimbangan pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga dan melakukan perawatan kesehatan secara mendiri. Kondisi geografis Indonesia yang luas dan berupa negara kepulauan selama ini menjadi kendala tercapainya kemerataan pelayanan di bidang kesehatan oleh karena itu dibutuhan suatu gerakan memandirikan masyarakat di bidang kesehatan, salah satunya dengan terapi komplementer.
Dosen dan mahasiswa Profesi Ners Universitas Indonesia Maju (UIMA) pada sabtu (27/01/2024) telah melaksanakan rangkaian akhir dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan puncak ini dilakukan di halaman Gedung Olah Raga (GOR) Bogor Selatan yang terletak di Kelurahan Kertamaya Kota Bogor dan dihadiri oleh 120 orang termasuk Lurah Kertamaya, jajaran RW, RT, kader dosen serta mahasiswa. Kehadiran Lurah, RW, RT, kader, dan masyarakat Kertamaya memberikan kekuatan lebih pada kegiatan ini. Apresiasi positif dari pihak berwenang dan masyarakat setempat menjadi bukti bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh dosen dan mahasiswa Profesi Ners sangat diakui dan dibutuhkan dalam upaya kesehatan masyarakat. Kegiatan ini dibuka oleh dosen Universitas Indonesia Maju Irma Herliana, S.Kp., M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom.
Kegiatan diawali dengan penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh mahasiswa Ners Universitas Indonesia Maju mengenai tanaman herbal yang dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah hipertensi berdasarkan berbagai hasil penelitian. Hipertensi menjadi fokus utama kegiatan dikarenakan angka kejadian hipertensi di Kertamaya masih tertinggi dibadning penyakit lain. Masyarakat diajak untuk memahami manfaat setiap tanaman, cara menanamnya, dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Kagiatan penyuluhan ini dilakukan selain di acara puncak, juga dilakukan kurang lebih selama satu bulan sebelumnya melalui serangkaian kegiatan kunjungan rumah. Selain penyuluhan mengenai berbagai macam penyakit, juga diberikan penyuluhan mengenai pola hidup sehat di berbagai tatanan masyarakat untuk memberikan wawasan dan informasi yang lebih luas. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat mengadopsi perubahan gaya hidup yang mendukung kesehatan jangka panjang.
Salah satu pola hidup sehat yang diajarkan adalah olah raga seperti senam hipertensi, sesi senam hipertensi diadakan untuk meningkatkan kebugaran jantung dan membantu pengendalian tekanan darah. Hal ini merupakan langkah proaktif dalam mendukung pencegahan penyakit hipertensi. Gerakan senam hipertensi ini juga dapat diakses masyarakat melalui youtube DISINI
Baca Juga : 138 Mahasiswa UIMA Angkat Sumpah Perawat (Profesi Ners), PPNI: Perjuangkan Struktur Skala Upah Perawat
Kegiatan tidak hanya sebatas penyuluhan terkait tanaman herbal dan senam, pengenalan serta pelayanan bekam dan akupresur juga diberikan sebagai opsi terapi komplementer yang dapat mendukung kesehatan masyarakat. Pelayanan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi peserta. Masyarakat mengatakan bahwa setelah dibekam atau akupresur mereka merasakan kondisi badannya jauh lebih nyaman dan lebih “enteng”. Pada beberapa kegiatan, bekam dan akupresur juga diberikan kepada pasien saat kunjungan rumah/home visit sesuai dengan permasalahan yang ditemukan.Selain berbagai kegiatan di atas, juga dilakukan pembuatan apotek percontohan berupa Taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang terletak di halaman kantor Kelurahan Kertamaya. Tanaman herbal yang ditanam sebanyak 22 jenis tanaman herbal untuk membantu mengatasi berbagai macam masalah kesehatan yang ada di masyarakat Kertamaya. Taman TOGA ini tidak hanya menjadi elemen estetika di kantor Lurah Kertamaya, tetapi juga sarana edukasi yang interaktif. Dengan mengintegrasikan barcode pada setiap tanaman herbal, masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi tentang jenis tanaman, fungsi kesehatannya, dan resep olahan yang dapat dibuat dari tanaman tersebut. Teknologi ini memberikan dimensi baru pada kegiatan pengenalan tanaman herbal.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat. Masyarakat sangat senang dan terbukti antusias, padahal selama ini sangat sulit menggerakkan masyarakat di bidang kesehatan terutama di beberapa RW. Jadi saya sangat mengapresiasi kegiatan ini” ujar Lurah Kertamaya Ibu Mega Julyanti Hutapea, S.STP. Beliau juga mengungkapkan keinginannya agar supaya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga : Aromatherapi Relaksasi, Terapi Komplementer Sederhana untuk Atasi Gangguan Tidur
Kegiatan ini ditutup dengan semangat positif dan harapan bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat Kertamaya. Program Studi Profesi Ners Universitas Indonesia Maju memperlihatkan bahwa kesehatan adalah investasi, dan upaya preventif dapat dilakukan melalui kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi, pemerintah, serta masyarakat.(*)