Media perawat, Tasikmalaya – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, jumlah kasus DBD di Kota Tasikmalaya dari bulan Januari hingga 20 Maret 2024 tercatat sebanyak 260 Kasus yang sebelumnya tercatat 188 kasus dan 1 orang warga meninggal dunia akibat DBD.
Ditemui usai Konferensi Pers BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Uus Supangat mengatakan sempat ada beberapa siswa SMA yang meninggal akibat DBD.
“Namun setelah dilakukan pengecekan ternyata bukan karena DBD, trombositnya memang turun tapi kan bukan semua kasus trombosit turun karena DBD dan ada hal yang paling spesifik yang dilakukan dengan hal tersebut,” ucapnya, Senin, (25/03/2024).
Sampai saat ini, lanjut Uus, yang sedang dalam perawatan rumah sakit kurang lebih 11 orang yang tersebar di beberapa rumah sakit di Kota Tasikmalaya.
“Kita tetap harus hati-hati karena kenaikan DBD ini trennya sangat luar biasa hampir 100 persen mengalami kenaikan,” ungkapnya.
Baca Juga : Gunakan SK Bodong, 8 Nakes yang Lolos PPPK Terpaksa Dicoret BKN.
Tren DBD di Kota Tasikmalaya hingga saat ini, lanjut Uus, terus mengalami kenaikan, “Akan tetapi kita tetap harus waspadai jangan sampai DBD ini naik terus dan kita harus tekan semaksimal mungkin dan yang paling penting siklus DBD ini selalu terjadi setiap tahun terutama di masa musim penghujan,” ucapnya.
“Harus tetap hati-hati walaupun dibanding dengan tahun lalu dengan tahun berjalan hampir sama dan tidak jauh berbeda, tetapi kenaikan perbulannya yang harus kita waspadai, karena kenaikannya ini sangat luar biasa,” tegas Uus.
Mudah-mudahan dari mulai Maret ke April ini, tambahnya lagi, Mudah-mudahan turun yang terpenting masyarakat lakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri dan jangan fokus ke fogging.