banner 728x250

Karakteristik Oksigenisasi : Suara Nafas & Pola Nafas

Photo/Freepik.com

A.   Bunyi Nafas Tambahan

Suara Nafas

a.   Ronki Basah (cracles)
Jenis suara yang bersifat diskontinu (terputus-putus), pendek dan kasar. Suara ini umum nya terdengar pada proses inspirasi. Suara cracles ini juga sering disebut rales crepititation. Kondisi terkait penyakit biasanya pada ARDS, CHF, Konsolidasi, institial lung disease, edema paru.

b.  Wheeze
Karakteristik : Suara ini dihasilkan oleh pergerakan udara turbulen melalui lumen jalan nafas yang sempit. Memiliki pitch tinggi, lebih sering terdengar pada proses ekspirasi. Suara ini terjadi saat aliran udara melalui saluran udara yang menyempit karena sekresi, benda asing, ataupun luka yang menghalangi. Kondisi terkait penyakit biasanya pada Asma, Bronkitis kronis, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)

c.   Ronki Kering
Karakteristik : Jenis suara yang bersifat kontinue, pitch rendah, sering disebut coarse rattling sound, Ronki kering mirip seperti wheeze, tetapi pada Ronki Kering jalan udara lebih besar. Kondisi terkait penyakit biasanya pada Asma, Bronkiti, Bronkospasme

d.   Stridor
Karakteristik : Suara wheeze pada saat inspirasi yang terdengar keras pada trakea.  Kondisi terkait penyakit biasanya pada Obstruksi parsial trakea atau laring dan epiglotis.

e.   Pleural Rub
Karakteristik : Suara yang terdengar selama fase inspirasi atau ekspirasi seperti menggesek atau menggeretak yang terjadi saat permukaan pleural membengkak atau menjadi kasar dan bergesekan antara satu dan lainnya. Kondisi terkait penyakit biasanya pada Pneumonia, TB, Efusi Pleura.

      Pola Nafas
Pola nafas berdasarkan lesi/ kerusakan otak

1.   Pernafasan Cheyne Stokes
Karakteristik : jenis pernafasan secara reguler yang diikuti periode apneu. Jenis pernafasan ini disebabkan oleh disfungsi pada struktur dalam hemisfer serebri, adanya herniasi maupun pada disensefalon

2.   Pernafasan Hiperventilasi Sentral
Pernafasan yang ditandai dengan jeda inspirasi singkat sekitar 2-3 detik, disebabkan oleh kerusakan aliran darah pons bagian atas, seperti pada ensefalopati anoksik atau meningitis

3.   Pernafasan Hiperventilasi – Kussmaul
Pernafasan yang cepat dan dalam yang menandakan kelainan dalam otak tengah, yang biasanya ditemukan pada asidosis metabolik, maupun hipoksia

4.   Pernafasan Ataksik
Pola nafas yang tidak ada, berarti telah terjadi kerusakan di Medula oblongata.

Source : Aris N. Ramdhani, DKK. 2018. Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

(DOK/ DN)

BACA JUGA :
Pengkajian Nyeri Pada Pediatric & Adult

Pemeriksaan Fisik Pasien Curiga Apendisitis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *