banner 728x250

Mengkaji Hubungan Kadar Kalium Awal dengan Jenis Stroke di Unit Gawat Darurat

Hubungan Kadar Kalium Awal dengan Jenis Stroke

Mediaperawat.id – Hubungan kadar kalium awal dengan jenis stroke di Unit Gawat Darurat (UGD) adalah topik penting dalam bidang neurologi dan kedokteran darurat. Kalium (K⁺) adalah elektrolit utama yang berperan dalam fungsi saraf dan otot, termasuk aktivitas listrik jantung dan otak. 

Kadar kalium serum dianggap sebagai penanda kedaruratan serebrovaskular tetapi ada sedikit kejelasan tentang hubungan antara kadar kalium serum awal yang tercatat pada saat pasien tiba di unit gawat darurat dengan jenis stroke.

Ketidakseimbangan kadar kalium sering dikaitkan dengan berbagai jenis stroke dan dapat memengaruhi hasil klinis. Kadar kalium yang abnormal dapat memengaruhi risiko dan manifestasi klinis stroke, melalui mekanisme berikut:

1. Hipokalemia (Kadar Kalium Rendah): Dapat menyebabkan aritmia, yang meningkatkan risiko stroke emboli akibat fibrilasi atrium. Gangguan fungsi neuron dan otot polos pembuluh darah dapat memicu vasokonstriksi, meningkatkan risiko stroke iskemik.

2. Hiperkalemia (Kadar Kalium Tinggi): Berhubungan dengan gangguan konduksi saraf, yang dapat memengaruhi fungsi jantung dan menyebabkan emboli atau komplikasi stroke hemoragik.

Baca Juga: Pengaruh Pemberian Terapi Musik Gamelan Jawa Terhadap Tingkat Kecemasan Lansia

Jenis Stroke dan Kadar Kalium

1. Stroke Iskemik, penelitian menunjukkan bahwa pasien stroke iskemik sering memiliki kadar kalium rendah (hipokalemia). Hipokalemia dapat memperburuk iskemia otak karena menurunkan aliran darah otak (cerebral blood flow) dan memengaruhi fungsi pompa ion natrium-kalium di neuron, yang penting untuk menjaga potensial membran sel.

2. Stroke Hemoragik, Hiperkalemia sering ditemukan pada pasien dengan stroke hemoragik. Mekanisme terjadi lisis sel darah merah pada perdarahan otak dapat meningkatkan kadar kaliu dalam darah serta kerusakan otak akibat perdarahan memengaruhi regulasi elektrolit.

Studi dan Bukti Klinis

Penelitian 1: Hubungan Kalium dan Mortalitas Stroke

  • Studi menunjukkan bahwa kadar kalium <3,5 mmol/L (hipokalemia) dikaitkan dengan peningkatan mortalitas pada pasien stroke iskemik akut.
  • Pasien dengan hipokalemia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami edema otak dan aritmia yang memperburuk prognosis stroke.

Penelitian 2: Variasi Kalium pada Stroke Iskemik vs Hemoragik

  • Studi retrospektif di UGD menunjukkan:
  • Stroke iskemik: Lebih sering ditemukan hipokalemia (20-30% kasus).
  • Stroke hemoragik: Hiperkalemia ditemukan pada sekitar 15-20% kasus, terutama pada kasus dengan hematoma besar.

Penelitian 3: Peran Kalium dalam Regulasi Neurovaskular

  • Studi pada hewan percobaan menunjukkan bahwa hipokalemia menyebabkan disfungsi autoregulasi pembuluh darah otak, yang memperburuk lesi iskemik.

Relevansi Klinis di UGD

Kadar Kalium sebagai biomarker, kadar kalium awal yang diperiksa di UGD dapat membantu menentukan jenis stroke:

1. Hipokalemia: Lebih cenderung pada stroke iskemik.

2. Hiperkalemia: Lebih cenderung pada stroke hemoragik.

Manajemen Elektrolit di UGD, koreksi kadar kalium sangat penting pada pasien stroke: Hipokalemia dapat diperbaiki dengan suplementasi kalium oral atau intravena. Hiperkalemia dapat dikelola dengan pemberian diuretik, resin pengikat kalium (seperti kayexalate), atau terapi lain untuk menurunkan kadar kalium. 

Baca Juga: Metode SMARP Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Citra Perawat yang Komunikatif, Santun dan Berintegritas

Pemantauan Komplikasi seperti ketidakseimbangan kalium dapat memicu komplikasi seperti aritmia, edema otak, dan gagal jantung, yang memperburuk kondisi pasien stroke. Hubungan kadar kalium awal dengan jenis stroke di UGD mencerminkan pentingnya pemeriksaan elektrolit dalam diagnosis dan manajemen pasien stroke.

1. Stroke iskemik: Cenderung berhubungan dengan hipokalemia.

2. Stroke hemoragik: Sering berhubungan dengan hiperkalemia.

Pemantauan dan koreksi kadar kalium secara tepat dapat meningkatkan prognosis pasien stroke dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme pasti dan dampak jangka panjang dari ketidakseimbangan kalium pada pasien stroke. Meskipun kadar kalium serum diketahui sebagai penanda darurat kardiovaskular, hanya sedikit yang diketahui tentang apakah kadar kalium serum berbeda antar jenis stroke pada fase akut.

Referensi:

Jurnal Stroke Dan Penyakit Serebrovaskular.  2021. Hubungan Kadar Kalium Awal Dengan Jenis Stroke Di Unit Gawat Darurat.

Jurnal Kedokteran Diponegoro. 2017. Hubungan Kadar Kalium Serum Saat Masuk Dengan Keluaran Motorik Pasien Stroke Iskemik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *