Mediaperawat.id, Cirebon – Video warga menggerebek seorang perawat dan bidan yang diduga melakukan mesum di sebuah puskesmas di Cirebon, Jawa Barat, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 10 detik yang dilihat, tampak perawat pria yang diduga melakukan perbuatan mesum itu tidak mengenakan pakaian saat digerebek warga.
Informasi yang diperoleh, peristiwa itu terjadi di Puskesmas Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Senin (31/10/2022) malam.
Akan tetapi Oknum pegawai yang diduga berbuat mesum di Puskesmas Kaliwedi, Kabupaten Cirebon sudah dipastikan bukan perawat.
Semula, dalam berbagai pemberitaan disebutkan dari informasi awal bahwa yang berbuat mesum di Puskesmas Kaliwedi Cirebon adalah oknum bidan dan perawat.
Namun, Seperti yang dilansir oleh radar cirebon bahwa pelaku pria yang selama ini disebut sebagai perawat ternyata hanya petugas administrasi dan tidak pernah tercatat sebagai anggota Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Hal ini disampaikan Ketua PPNI Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan pengumpulan informasi terkait insiden yang terjadi di Puskesmas Kaliwedi tersebut. Rabu (02/11/22).
Baca juga : Menuntut Kejelasan, Ratusan Karyawan RS Haji Gelar Aksi di Kementrian Agama
“Informasi ini tentu bikin kaget, apalagi informasi yang beredar masif yang bersangkutan disebut sebagai perawat. Tapi setelah kita telusuri yang bersangkutan ternyata tidak bekerja sebagai perawat di Puskesmas Kaliwedi,” ujar mantan Kadinkes Kabupaten Cirebon tersebut.
Akibat isu tersebut kata Eni merugikan para tenaga perawat honorer yang sudah mengabdi dan melakukan pelayanan kepada masyarakat.
“Teman-teman perawat sudah mengabdi jiwa raga, bahkan ada yang sampai meninggal sewaktu pandemi Covid-19 kemarin. Isu ini merugikan kami sebagai perawat,” imbuhnya.
Isu tersebut sambung Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon tersebut sangat memukul para perawat di Kabupaten Cirebon yang saat ini tengah berjuang untuk tetap bekerja meskipun saat ini ada edaran dari KemenPan RB bahwa tidak boleh lagi ada tenaga honorer.
“Tenaga honorer saat ini sedang berjuang untuk bisa diangkat jadi tenaga PPPK dan CASN, ini sekaligus mengklarifikasi bahwa oknum tersebut bukan bagian dari organisasi profesi perawat,” bebernya.
Apa yang ia sampaikan tersebut menurut Eni, sebagai klarifikasi sebagai ketua PPNI yang merasa keberatan terkait informasi yang beredar di media cetak, media online dan TV yang menyebut bahwa yang bersangkutan bukan bagian dari organisasi profesi perawat.
Eni kembali menegaskan bahwa oknum pegawai pria yang berbuat mesum di Puskesmas Kaliwedi, Kabupaten Cirebon bukan perawat dan hanya petugas administrasi.(*)