Pengertian Prosedur
Tali pusat merupakan jalan masuk utama infeksi sistemik pada bayi baru lahir. Perawatan tali pusat secara umum bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat putusnya tali pusat. Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip perawatan kering dan bersih. Banyak pendapat tentang cara terbaik untuk merawat tali pusat (Asiyah, Islami, & Mustagfiroh, 2017).
Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi. Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat atau memelihara pada tali pusat bayi setelah tali pusat dipotong sampai sebelum puput.
Kenapa Hal Ini Penting?
Kasus kesakitan dan kematian neonatal yang berhubungan dengan infeksi tali pusat masih banyak ditemukan. Pada tahun 2000, WHO (World Health Organization) menemukan angka kematian bayi sebesar 560.000 yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di negara-negara Asia Tenggara diperkirakan ada 22.000 kematian bayi yang disebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang bersih. ali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan infeksi. Kondisi sanitasi lingkungan sekitar yang bisa menimbulkan tetanus melalui luka tali pusat karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan. Angka infeksi tali pusat di negara berkembang bervariasi dari 2 per 1000 hingga 54 per 1000 kelahiran hidup dengan case fatality rate 0-15%. WHO merekomendasikan perawatan tali pusat cara kering tanpa antiseptic ataupun antimikroba. Dilaporkan 300.000 bayi meninggal akibat tetanus, dan 460.000 lainnya meninggal karena infeksi berat dengan infeksi tali pusat (omfalitis) sebagai salah satu predisposisi faktor yang berperan terhadap timbulnya infeksi tali pusat di negara berkembang antara lain karena persalinan dilakukan di rumah dengan hygiene dan sanitasi yang kurang, penolong persalinan yang tidak terlatih dan beberapa cara tradisional dalam perawatan tali pusat yang tidak steril (Sugesti & Mustohiroh, 2018).
Indikasi Prosedur
Tali pusat biasanya lepas dalam 1 atau 2 minggu, tetapi terkadang butuh waktu lebih lama.
Alat dan Bahan
- Handuk lap tangan.
- Kasa dan kapas pada tempatnya.
- Air matang / steril hangat
Sistematika Prosedur
Saat lahir tali pusat akan dipotong oleh tenaga kesehatan dan ujung tali pusat akan dibersikan menggunakan alkohol swab dengan kadar alkohol 70%. Bila bayi sudah dipulangkan sebelum tali pusat puput lakukan perawatan tali pusat dirumah dengan cara tepat.
- Siapkan alat-alat dan bahan
- Cuci tangan dan keringkan dengan handuk : Mencuci tangan sesuai standar pencegahan infeksi
- Ambil kapas dan bersihkan sisa tali pusat dengan kasa steril yang dicelupkan ke air matang hangat dan diperas
- Ambil kasa, kemudian bungkus sisa tali pusat
- Usahakan dibungkus dengan baik
- Ikat tali pusat dengan kasa
- Pastikan tali pusat telah diikat dengan hati-hati dan tidak terlalu ketat
- Kenakan pakaian pada bayi, lalu rapikan. Usahakan bayi merasa nyaman dan rapi. Jauhkan popok bayi terlipat di bawah pangkal tali pusat. Jika pelipatan tidak berhasil dengan baik, sebelum meletakkan popok pada bayi, potonglah area kecil di dekat bagian atas popok agar kabelnya tetap terbuka ke udara. Tujuan tali pusat tidak tertutup popok agar tidak terkena atau tercemar air seni dan tinja untuk menghindari terjadinya infeksi tali pusat.
- Bereskan alat. Pastikan sampah dibuang pada tempatnya dan alat disiapkan kembali dengan bersih
BACA JUGA : Perhitungan Kebutuhan Cairan (Dewasa, Bayi dan Restriksi Cairan)
Saat memandikan bayi dirumah, usahakan tali pusat tidak basah. Minyak, bedak, atau jamu-jamuan tidak perlu diberikan pada tali pusat karena akan membuat basah dan lembab. Beberapa tanda umum infeksi pada tali pusat antara lain tali pusat tercium bau dan dapat terlihat nanah, tampak kemerahan pada kulit sekeliling tali pusat, nyeri tekan di sekitar pusat, dan dapat diikuti dengan demam. Apabila ditemukan adanya infeksi pada tali pusat, langkah pertama yang dapat dilakukan di rumah adalah orangtua jangan panik, bersihkan ujung tali pusat menggunakan alkohol swab 70%, bayi tetap diminumkan ASI selama bayi sadar, dan segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Waktu Perawatan Tali Pusat
Waktu untuk melakukan perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009), yaitu :
- Sehabis mandi pagi atau sore.
- Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau kotoran bayi.
- Lakukan sampai tali pusat puput atau kering
Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan
Mandikan bayi dengan spons untuk menjaga tali pusat tetap kering. Hubungi dokter bayi Anda jika Anda melihat tanda-tanda infeksi. Tanda-tanda ini meliputi:
- Nanah (cairan kekuningan) yang ada di sekitar pangkal tali pusat dan berbau tidak sedap.
- Kulit merah dan lembut di sekitar pangkal tali pusat.
- Bayi Anda menangis ketika Anda menyentuh tali pusar atau kulit di sekitarnya.
- Demam.
- Hubungi juga dokter jika melihat ada masalah lain dengan area tali pusat, seperti:
- Benjolan merah lembab di pusar bayi yang berlangsung lebih dari 2 minggu setelah tali pusar terlepas. Ini mungkin sepotong jaringan ekstra yang disebut granuloma umbilikalis.
- Jaringan yang menonjol di sekitar pusar, biasanya terlihat setelah tali pusar terlepas. Ini mungkin hernia umbilikalis, yang biasanya hilang dengan sendirinya. Tapi harus diawasi oleh dokter.
Daftar Referensi
University of Michigan Health. Umbilical Cord Care. Diakses melalui https://www.uofmhealth.org/health-library/tp22060spec.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2016). Perawatan tali pusat bayi baru lahir. Diakses melalui https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-tali-pusat-bayi-baru-lahir.
Sukesi, A., Setiyani, A., Esyuananik. (2016). Praktikum Asuhan Kebidanan Neonatus. Jakarta : PPSDMK Kemenkes.
Asiyah, N., Islami, I., & Mustagfiroh, L. (2017). PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA SEBAGAI UPAYA MEMPERCEPAT PELEPASAN TALI PUSAT. Indonesia Jurnal Kebidanan, 1(1), 29. https://doi.org/10.26751/ijb.v1i1.112
Sugesti, R., & Mustohiroh, S. (2018). Hubungan Pengetahuan, Peran Keluarga, Lingkungan dan Dukungan Tenaga Kesehatan terhadap Perawatan Tali Pusat. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia, 8(04), 197–208. https://doi.org/10.33221/jiki.v8i04.180