Laporan yang berhasil didapatkan oleh Tim Media Perawat Selasa, (20/04/2021), Tim Badan Bantuan Hukum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah mendatangi dan melaporkan akun Tiktok @ratu_entok2 milik Irfan Satria Putra kepada BARESKRIM POLRI untuk menindaklanjuti ke SIBES MABES POLRI terkait kalimat ujaran kebencian dan pencemaran nama baik profesi Perawat.
BBH PPNI terus bergerak • Setelah Penangkapan JT pada kasus Pemukulan Ners Christina, Hari ini Badan Bantuan Hukum @dpp_ppni mendatangi Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti ke SIBES MABES POLRI terkait Kasus Dugaan Ujaran Kebencian yg dilakukan sdr. Irfan Satria Putra alias Ratu Entok dengan Perkataan yang memiliki Penghinaan dan Penyemaran Nama Baik Terhadap Profesi Perawat (20-04-2021) @maryantoghovhal -Akun resmi Instagram DPP PPNI
Hali ini juga dibenarkan oleh Bapak Maryanto selaku Sekertaris BBH PPNI Pusat. “BBH PPNI telah mensomasi akun Ratu Entok pada 20 April 2021,” ungkapnya langsung kepada Tim Media Perawat.
Selain itu, Tim DPW PPNI Sumatera Utara Selasa, (20/04/2021) berada di tempat praktik Irfan Satria Putra alias Ratu Entok untuk melakukan somasi terkait ujaran kebencian dan pencemaran nama baik profesi perawat. Dilansir dari detik.com Ketua PPNI Sumatera Utara, Mahsur Al Hazkiyani mengatakan, pihaknya melayangkan somasi ini karena Ratu Entok dianggap melecehkan profesi perawat.
“Somasi tersebut dilayangkan Badan Bantuan Hukum PPNI. Karena keberatan dengan pernyataan yang bersangkutan, karena perawat disamakan dengan tong sampah,” ucap Mahsur Al Hazkiyani menegaskan.
BACA JUGA : Perlindungan Hukum Dalam Tindakan Atau Intervensi Profesi Keperawatan
Ujaran kebencian itu dilontarkan setelah kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh seorang keluarga pasien terhadap seorang perawat di Rumah Sakit Siloam. “Nggak tahulah ya mungkin bapak itu sangat sayang sama anaknya, ya namanya kita lagi kondisi sakit, infus putus ya mungkin bapak itu silap,” kata Ratu Entok dalam videonya.
Kemudian Ratu Entok juga menambahi terkait pelayanan pasien BPJS. “Ini pukulan besar untuk semua perawat-perawat karena selama ini kalian banyak yang sombong, banyak yang lantam, apalagi kalau merawat dari orang-orang miskin, dari BPJS, dari pakai surat miskin, dari pakai surat KIS,” ucapnya.
BACA JUGA : Kronologi Perawat Siloam Palembang Dianiaya Orangtua Pasien, Bermula dari Melepas Selang Infus
Tidak hanya menyebut sombong, Ratu Entok juga menyebut ada perubahan dari wajah perawat jika merawat pasien yang menggunakan BPJS. Dia menyebut perawat sibuk main ponsel saat merawat pasien BPJS.
“Muka perawat kayak tong sampah, malam hari tidur ngorok, chat-an sama jantannya, teleponan sama jantannya, kita merawat sendiri anak kita, keluarga kita dalam ruangan,” tutur Ratu Entok dalam video.
Jelas hal ini merupakan bagian dari ujaran kebencian dan pencemaran nama baik sebuah profesi. PPNI sebagai payung hukum terus bergerak mengawal kasus tersebut.
(DOK/NP)
Sumber : detik.com, DPP PPNI, Maryanto (Sekertaris BBH PPNI Pusat)