Prinsip 10 Benar Pemberian Obat yang Harus Diketahui Perawat

Pixabay.com

Memahami 10 Benar Pemberian Obat dapat membantu mencegah banyak kesalahan pengobatan. Perawat, terutama yang terlibat dalam pemberian obat, akan sangat terbantu sekali dengan prinsip ini agar dapat memberikan obat dengan aman.

Seorang Perawat harus bertanggung jawab untuk memastikan perawatan pasien yang aman dan berkualitas setiap saat. Karena banyak sekali tugas keperawatan yang melibatkan suatu tingkat risiko, dan pemberian obat bisa dibilang merupakan tindakan dengan resiko terbesar.

Penelitian tentang kesalahan administrasi medis (MAE) menunjukkan bahwa tingkat kesalahan pemberian obat berada pada level 60% termasuk didalamnya kesalahan waktu, kecepatan, atau dosis yang salah. Beberapa kesalahan pengobatan menyebabkan kecacatan permanen dan untuk kesalahan lainnya berupa kesalahan fatal yang meskipun tidak menyebabkan kecacatan permanen namun tidak dapat ditolelir.

BACA JUGA : Lulus S1 Keperawatan Tanpa Ners?? Apa Bisa Bekerja?!

Nah berikut adalah Prinsip 10 Benar Pemberian Obat yang merupakan update atau pembaruan dari Prinsip 8 benar pemberian obat:

1. Benar Obat

Prinsip pertama dalam pemberian obat adalah untuk memeriksa dan memverifikasi apakah itu nama dan bentuk obat yang benar. Waspadai nama obat yang mirip dan terdengar mirip. Salah membaca nama obat yang terlihat serupa adalah kesalahan umum. Nama obat yang mirip ini mungkin juga terdengar mirip dan dapat menyebabkan kesalahan terkait dengan resep lisan. Lihat daftar obat-obatan yang mirip/ mirip suara pelafalan.

2. Benar Pasien

Tanyakan nama pasien dan periksa pita identitasnya sebelum memberikan obat. Meskipun Anda tahu nama pasien itu, Anda tetap perlu bertanya hanya untuk memverifikasi.

3. Benar Dosis

Periksa lembar obat dan instruksi dokter sebelum memberi obat. Waspadai perbedaan antara dosis dewasa dan anak.

4. Benar Rute Pemberian

Periksa pesanan apakah itu obat oral, IV, SQ, IM, dll.

5. Benar Waktu dan Frekuensi

Periksa kapan akan diberikan dan kapan terakhir kali diberikan.

6. Benar Dokumentasi

Pastikan untuk menuliskan waktu dan keterangan apa pun pada bagan dengan benar.

7. Benar Pengkajian dan Riwayat Pengobatan

Amankan salinan riwayat pasien untuk interaksi obat dan alergi.

8. Benar Informed Consent

Beri pasien otonomi yang cukup untuk menolak pengobatan setelah menjelaskan efeknya secara menyeluruh.

BACA JUGA : Asuhan Keperawatan Tercantum Pada SDKI dan SIKI

9. Benar Interaksi dan Evaluasi Obat

Kaji setiap obat yang diberikan sebelumnya atau diet pasien yang dapat menghasilkan interaksi buruk dengan obat yang akan diberikan. Periksa juga tanggal kadaluwarsa obat yang diberikan.

10. Benar Pendidikan Kesehatan tentang Obat

Berikan pengetahuan yang cukup kepada pasien tentang obat apa yang akan diminumnya dan apa saja efek samping dan terapi yang diharapkan.

BACA JUGA : Farmakologi Keperawatan I : Antipsychotic agent

Sumber:

Nursing Drug Handbook. (2012). Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia, Pennsylvania.

De Jong WH, Borm PJ. (2008). Drug delivery and nanoparticles: applications and hazards. Int J Nanomedicine 3:133–149

Diamantis N, Banerji U. (2016). Antibody-drug conjugates – an emerging class of cancer treatment. Br J Cancer 114:362–367

Kalepu S, Sunilkumar KT, Betha S, Mohanvarma M. (2013). Liposomal drug delivery system: a comprehensive review. Int J Drug Dev Res 5:62–75

Tiwari G, Tiwari R, Sriwastawa B, Bhati L, Pandey S, Pandey P et al. (2012). Drug delivery systems: an updated review. Int J Pharm Investig 2:2–11

Wu K. (2009). A new classification of prodrugs: regulatory perspectives. Pharmaceuticals (Basel) 2:77–81

(DOK/ND)

Exit mobile version