MediaPerawat.id – Pada masa kehamilan sangat diperlukan adanya pemeriksaan untuk menghitung usia janin. Pada dasarnya, pemeriksaan kehamilan bisa dilakukan ke bidan atau dokter.
Manfaat Menghitung Usia Kehamilan Sejak Dini
- Mengetahui usia kehamilan
- Memantau perkembangan janin
- Memantau jika terdapat masalah pada janin
- Mengetahui berat badan bayi sesuai usia kandungan
- Memperkirakan hari persalinan bayi
Cara Menghitung Berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir
Metode yang sering dilakukan untuk menghitung usia kehamilan adalah berdasarkan hari pertama hari terakhir.
Metode yang menggunakan rumus Naegele ini dianggap sebagai metode terbaik bagi wanita yang memiliki siklus teratur 28 hari.
Anda perlu mencatat atau tentukan terlebih dahulu kapan HPHT. Tambahkan 40 minggu dari tanggal HPHT tersebut untuk memperkirakan hari persalinan bayi.
Penambahan usia 40 minggu ini didasari dengan asumsi jika kehamilan biasanya berlangsung selama 9 bulan atau 40 minggu. Berikut cara perhitungan yang menggunakan simulasi, seperti:
- Catat kapan hari pertama haid terakhir (HPHT)
- Tambahkan satu tahun
- Tambahkan tujuh hari
- Mundurkan tiga bulan
Baca Juga : Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil
Misalnya HPHT Anda tanggal 20 Juni 2020 maka perhitungannya menjadi:
- 20 Juni 2020 + 1 tahun = 20 Juni 2021
- 20 Juni 2021 + 7 hari = 27 Juni 2021
- 27 Juni 2021 – 3 bulan = 27 Maret 2021
Menghitung Usia Kehamilan dengan Rumus 4 1/3
Selain dengan metode hari pertama haid terakhir (HPHT), Anda juga bisa menghitung usia kehamilan dengan menggunakan rumus 4 1/3. Metode ini merupakan cara manual dan mudah dilakukan.
- Usia kehamilan {(tanggal hari ini – HPHT) x (4 1/3)}
- Kemudian pecah rumus menjadi (tanggal – tanggal), (bulan – bulan) x 4 1/3
- Perlu diketahui, hanya bulan yang dikalikan 4 1/3.
Misalnya tanggal hari ini 20 Juni 2020 (20-6-2020)
HPHT: 15 Maret 2020 (15-3-2020)
Cara menghitung: (tanggal – tanggal), (bulan – bulan) x 4 1/3 20 – 15) (6 – 3) x 4 1/3 5 hari 3 bulan x 4 1/3 Kalikan dengan 4 1/3 Usia kehamilan = (3 x 4) + (3 x 1/3) = 12 +1 = 13 minggu
Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan USG
Selain dua cara di atas, Anda bisa menghitung usia kehamilan dengan pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter atau bidan. Jika pemeriksaan ini dilakukan sejak dini maka hasilnya pun bisa lebih akurat untuk memperkirakan tanggal kehamilan.
Semakin bertambahnya usia kehamilan maka tingkat pertumbuhan janin berbeda-beda. Pada bulan tertentu, perkembangan janin bisa sangat cepat namun pada bulan berikutnya melambat.
Pemeriksaan USG yang dilakukan pada usia kehamilan yang memasuki trimester terakhir menunjukkan perkembangan janin bukan lagi menentukan usia janin.
Mengetahui usia kehamilan sejak dini penting untuk memperkirakan kapan kelahiran bayi. Cara yang digunakan cukup sering yakni USG dan perhitungan HPHT. Namun, hasilnya tentu tidak akan sama karena keduanya memiliki kondisi berbeda dalam mendapatkan hasil.
Baca Juga : Bahaya Preeklamsia Pada Kehamilan
Cara Menghitung Usia Kehamilan Jika Lupa HPHT
Tidak jarang wanita lupa mencatat kapan hari pertama haid terakhir sehingga sulit untuk menentukan usia kehamilan.
Namun, tidak perlu khawatir karena masih ada beberapa cara untuk menghitung usia kehamilan pada ibu hamil. Berikut metode yang dapat dilakukan untuk menghitung usia hamil jika lupa kapan HPHT.
USG
Pemeriksaan USG bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui usia janin jika Anda lupa HPHT. Teknik ini digunakan untuk mengetahui perkembangan janin di dalam rahim. Metode USG yang bisa digunakan yakni USG abdomen dan USG transvaginal.
USG Abdomen
Metode ini dilakukan untuk menghitung usia kehamilan. Prosedurnya, alat USG akan diletakkan pada permukaan perut ibu hamil. Pemeriksaan ini tentu dilakukan oleh bidan atau dokter.
Perlu diketahui, menurut jurnal yang diterbitkan Gestational Age Assessment, beberapa bagian tubuh bayi bisa dijadikan patokan usia kehamilan, seperti:
- Crown-rump length (CRL): berperan mengukur panjang janin dari ujung kepala hingga bokong janin. Pengukuran dilakukan pada saat usia kehamilan trimester pertama.
- Biparietal diameter (BPD): berperan untuk mengukur kepala janin.
- Head circumstance (HC): berperan untuk mengukur panjang tulang kaki janin.
- Femur length (FL): bagian tubuh ini bisa menjadi patokan panjang tulang kaki janin.
- Abdominal circumstance (AC): mengukur keliling perut janin.
USG Transvaginal
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan usia kehamilan dengan mengukur janin diukur dari paling ujung atas hingga paling bawah. Prosedur ini dilakukan dengan memasukan alat USG ke dalam vagina untuk mengecek kondisi janin di dalam rahim.
Sumber Referensi
Nugroho, T., dkk. (2014). Buku ajar asuhan kebidanan nifas (askeb 3). Yogyakarta : Nuha Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono. Prawirohardjo. 2008.