Kategori: Fisiologis
Subkategori: Nutrisi dan Cairan
Definisi
Mempersiapkan dan memasang selang yang dimasukkan melalui hidung, melewa
tenggorokan sampai ke dalam lambung.
Diagnosis Keperawatan
- Defisit Nutrisi
- Risiko Defisit Nutrisi
- Risiko Aspirasi
- Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
- Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Luaran Keperawatan
- Status Nutrisi Membaik
- Tingkat Aspirasi Menurun
- Gangguan Menelan
- Status Menelan Membaik
- Motilitas Gastrointestinal Membaik
Baca Juga : SPO Keperawatan : Pemberian Produk Darah/ Transfusi Darah
Prosedur
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Selang nasogastrik sesuai ukuran
c. Jeli
d. Catheter tip atau spuit sesuai kebutuhan
e. Stetoskop
f. Plester
g. Tisu
g. Bengkok
i. Pengalas
j. Kertas pH, jika perlu - Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Pasang sarung tangan bersih
- Posisikan semi-Fowler
- Letakkan pengalas di dada pasien
- Tentukan panjang selang nasogastrik dengan mengukur dari ujung hidung ke telinga lalu ke prosesus xiphoideus
- Tandai panjang selang yang telah diukur
- Periksa kepatenan lubang hidung
- Lumasi ujung selang nasogastrik sekitar 10 cm dengan jeli
- Masukkan selang perlahan tapi tegas melalui lubang hidung sampai batas yang
telah diukur - Anjurkan menundukkan kepala saat selang nasogastrik mencapai nasofaring
- Anjurkan menelan saat selang nasogastrik dimasukkan
- Periksa posisi ujung selang dengan cara:
- Memasukkan sekitar 10 mL udara ke dalam selang dan auskultasi bunyi
udara pada lambung - Aspirasi cairan lambung
- Cek keasaman cairan lambung dengan kertas pH
- Memasukkan sekitar 10 mL udara ke dalam selang dan auskultasi bunyi
- Fiksasi selang nasogastrik pada hidung dengan plester
- Rapikan pasien dan alat-alat yang telah digunakan
- Lepaskan sarung tangan
- Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
- Dokumentasikan ukuran NGT, panjang NGT yang dimasukkan, lubang hidung yang digunakan, pengecekan posisi NGT yang dilakukan dan respons pasien selama prosedur.
Referensi : PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI