A. Definisi
- Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah prosedur non-bedah yang digunakan untuk membuka arteri koroner yang menyempit atau tersumbat guna memulihkan aliran darah ke otot jantung
- Primary PCI (PPCI) adalah tindakan PCI yang dilakukan segera, tanpa penundaan setelah diagnosis infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) ditegakkan.
- Prosedur ini bertujuan untuk membuka arteri koroner yang tersumbat dan memulihkan aliran darah ke otot jantung secepat mungkin, guna meminimalkan kerusakan miokardium.
B. Jenis PCI
C. Akses Kateter
Dalam tindakan PCI diperlukan jalur kateter yang memadai untuk mencapai arteri koroner. Terdapat dua akses yang sering digunakan saat ini yaitu:
- Transfemoral artery (TFA)
- Transradial artery (TRA)
Saat ini, jalur TRA banyak digunakan karena kemungkinan terjadi komplikasi yang lebih rendah. Meskipun TRA lebih banyak digunakan, untuk memilih titik masuk harus mempertimbangkan beberapa faktor termasuk penyakit vaskular lanjut yang terkait dengan usia, peningkatan kelokan arteri subklavia, dilatasiaorta root, kalsifikasi, dan aterosklerosis difus. (Sumber: Kedev (2015); Lee et al (2016); Xu et al. (2018)
Baca Juga : SPO Keperawatan : Perekaman Elektrokardiogram (EKG) 12 Sadapan
D. Indikasi dan Kontraindikasi
E. Fibrinolitik versus PPCI
Pada pasien STEMI, keputusan untuk memberikan fibrinolitik atau melakukan PPCI bergantung pada ketersediaan waktu dan fasilitas.
Baca Juga : 3 Cara Menghitung Frekuensi Jantung (Heart Rate)
- PPCI merupakan pilihan pertama untuk reperfusi jika dapat dilakukan dalam waktu 90-120 menit sejak pasien tiba di fasilitas kesehatan (door-to-balloon time). PPCI lebih diutamakan karena lebih efektif dalam membuka arteri yang tersumbat dan menurunkan risiko komplikasi.
- Fibrinolitik menjadi pilihan jika PPCI tidak dapat dilakukan dalam 120 menit setelah diagnosis STEMI. Fibrinolitik harus diberikan secepat mungkin, idealnya dalam waktu 30 menit setelah pasien tiba di fasilitas kesehatan (door-to-needle time).
F. Persiapan PPCI
G. Persiapan Prosedur PPCI
- Pasien tidak perlu puasa à makanan ringan dan minum 2 jam sebelum tindakan (anastesi lokal)
- Pasang akses intravena di tangan kiri. Jika akses tangan kiri susah didapatkan, boleh pada area lengan kanan di antara radialis dan brachialis
- Cukur area pergelangan tangan kanan dan area lipatan paha kanan dan kiri
- Periksa pulsasi di area radial, brakhialis atau femoralis. Untuk area radial lakukan allent test. Jika pasien pernah melakukan PCI akses radialis, periksa patensi dan pulsasi arteri radialias dengan Reverse Barbeau Test
- Pasang diappers tipe perekat dan pasang kondom kateter, jika diperlukan
- Lepaskan semua perhiasan, aksesoris, lensa kontak, dan gigi palsu (jika ada)
- Edukasi pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
H. Perawatan Pasca Prosedur PPCI
Baca Juga : Mengenal Sistem Sirkulasi Aliran Darah (Cardiac Output, Curah Jantung, MAP dan Pulse Pressure)
I. Mobilisasi Pasien Pasca Prosedur PPCI AKSES FEMORAL
- Tekan dengan lembut area tusukan dengan tangan pasien sendiri setiap kali batuk atau bersin
- Batasi membungkuk pada pinggang selama 48 jam
- Hindari naik tangga selama 48 jam
- Posisi kepala dapat dinaikkan maksimal hingga 30o saat pasien masih terpasang sheath
- Mobilisasi 4 jam pasca pelepasan sheath
- Selama periode 4 jam pasien dapat bertahap menaikkan posisi kepala hingga 60-90o
- Bebat pada akses femoral dapat dilepas keesokan hari atau 24 jam pasca pelepasan sheath
- Hindari menjadikan ekstemitas yang menjadi akses PPCI untuk bertumpu, selama 3-5 hari
- Tidak mengemudikan kendaraan dalam 3-5 hari ke depan
J. Mobilisasi Pasien Pasca Prosedur PPCI AKSES RADIAL
- Hindari fleksi pada ekstermitas yang terpasang band sampai 4 jam
pasca pelepasan radial band - Hindari menjadikan ekstemitas yang menjadi akses PPCI untuk bertumpu, selama 3-5 hari
- Tidak mengemudikan kendaraan dalam 3-5 hari ke depan
- Tidak mengangkat beban berat lebih dari 5 Kg menggunakan tangan yang dipakai sebagai akses selama 3-5 hari
K. Manajemen Komplikasi Perdarahan
Sumber :
- Ibanez B, et al. (2018). 2017 ESC Guidelines for the management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation. Eur Heart J, 39, 2, 119-177.