banner 728x250

Waspada Virus HMPV, Yuk Kenali Karakteristik dan Cara Pencegahannya

Waspada Virus HMPV, Yuk Kenali Karakteristik dan Cara Pencegahannya

Mediaperawat.id – Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan genus Metapneumovirus. Virus ini merupakan patogen penting yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut pada manusia, terutama pada anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan sistem imun yang lemah. 

Virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 oleh para peneliti di Belanda, namun penelitian terhadap sampel darah menunjukkan bahwa HMPV telah bersirkulasi di populasi manusia setidaknya sejak tahun 1950-an.

HMPV menginfeksi sel epitel saluran napas melalui interaksi antara protein G dengan heparan sulfat pada permukaan sel. Protein F kemudian memediasi fusi antara membran virus dan sel inang, memungkinkan masuknya materi genetik virus ke dalam sel. Proses ini memicu respons imun berupa pelepasan sitokin dan kemokin, yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan.

HMPV adalah virus musiman yang umumnya menyebabkan gejala ringan seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat. Namun, pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah, HMPV dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, termasuk bronkiolitis dan pneumonia.

Penularan HMPV terjadi melalui droplet pernapasan saat individu yang terinfeksi batuk atau bersin. Pencegahan meliputi praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit. Saat ini, belum ada vaksin atau terapi spesifik untuk HMPV; pengobatan bersifat suportif sesuai gejala yang muncul. 

Karakteristik HMPV

  1. Genetik: Virus HMPV adalah virus RNA untai tunggal dengan polaritas negatif.
  2. Struktur: Virus ini memiliki amplop lipid dan glikoprotein yang membantu dalam proses masuk ke sel inang.
  3. Serotipe: HMPV memiliki dua subtipe utama, yaitu A dan B, yang dibagi lagi menjadi beberapa genotipe (A1, A2, B1, B2).

Baca Juga: Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Manifestasi Klinis

Infeksi HMPV memiliki gejala yang mirip dengan virus pernapasan lainnya, seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV). Gejala dapat bervariasi dari ringan hingga berat.

  1. Gejala Ringan:
  2. Batuk.
  3. Pilek.
  4. Demam ringan.
  5. Nyeri tenggorokan.
  6. Gejala Berat:
  7. Sesak napas (dyspnea).
  8. Wheezing (mengi).
  9. Hipoksia.
  10. Pneumonia atau bronkiolitis.
  11. Pada bayi: apnea (henti napas sementara).
  12. Komplikasi: Infeksi saluran pernapasan bawah (bronkitis, pneumonia). Eksaserbasi penyakit kronis (asma, COPD). Mortalitas tinggi pada individu imunokompromais.

HMPV merupakan salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut pada anak-anak, setelah RSV dan influenza. Sekitar 5-10% kasus bronkiolitis dan pneumonia pada anak-anak disebabkan oleh HMPV. Populasi Berisiko: Anak-anak di bawah 5 tahun. Lansia (di atas 65 tahun). Individu dengan sistem imun lemah (HIV, penerima transplantasi).

Diagnosis HMPV dapat dilakukan melalui beberapa metode:

  1. RT-PCR (Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction): Teknik yang paling sensitif dan spesifik untuk mendeteksi RNA HMPV.
  2. Immunofluorescence Assay: Menggunakan antibodi fluoresen untuk mendeteksi antigen virus.
  3. Kultur Virus: Virus dikultur pada sel epitel, tetapi memerlukan waktu lebih lama.
  4.  Serologi: Deteksi antibodi spesifik terhadap HMPV (IgM dan IgG).

Tidak ada terapi antivirus spesifik untuk HMPV, sehingga pengobatan bersifat suportif:

  1. Terapi Oksigen: Untuk pasien dengan hipoksia.
  2. Bronkodilator: Untuk mengurangi bronkospasme pada pasien dengan wheezing.
  3. Antipiretik: Untuk mengontrol demam.
  4. Cairan Intravena: Untuk mencegah dehidrasi.
  5. Ventilasi Mekanik: Pada kasus infeksi berat dengan gangguan pernapasan.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara:

  1. Higiene Pribadi: mencuci tangan secara teratur. Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
  2. Isolasi: Pasien dengan gejala infeksi HMPV harus diisolasi untuk mencegah penularan.
  3. Vaksinasi: Belum tersedia vaksin untuk HMPV, tetapi penelitian sedang dilakukan.

Baca Juga: Gastritis Bahayakah ? Ini Dia Pencegahan dan Pengobatannya

HMPV sering dikacaukan dengan virus lain, seperti RSV, tetapi memiliki beberapa perbedaan HMPV lebih sering menyerang anak-anak yang lebih tua dibandingkan RSV. Komplikasi HMPV lebih jarang dibandingkan RSV tetapi tetap signifikan pada kelompok risiko tinggi. HMPV memiliki penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut, terutama pada kelompok rentan. Meskipun belum ada pengobatan spesifik atau vaksin, diagnosis dini dan manajemen suportif dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat infeksi ini.

Referensi:

Nour Akhras, Jason B Weinberg, Duane Newton. National Library Of Medicine. 2010. Human metapneumovirus and respiratory syncytial virus: subtle differences but comparable severity.
World Helath Organization. 2025. Human metapneumovirus (HMPV) infection.
Americab Lung Association. Human Metapneumovirus (HMPV) . Diakses pada tanggal 19 Januari 225.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *