banner 728x250

Istilah-Istilah Medis Yang Terdapat di Rumah Sakit

@Ilustrasi/Freepik.com

Mediaperawat.id – Tindakan yang ada di rumah sakit banyak menggunakan istilah medis dalam pelaksanaannya. Tidak dipungkiri, sering terjadi kesalahpahaman antara petugas dan pasien maupun keluarga pasien mengenai tindakan yang dilakukan apabila penjelasan yang telah diberikan kurang bisa dipahami. Maka dari itu, diperlukan informasi lebih mengenai istilah-istilah yang ada di rumah sakit. Informasi ini bisa dijadikan sebagai tambahan wawasan pengetahuan bagi orang awam, maupun bagi para petugas kesehatan itu sendiri.  Berikut, beberapa istilah-istilah yang terdapat di rumah sakit :

  • Antiseptik

Antiseptik adalah tindakan yang diperlukan agar bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit.

  • Aseptik

Aseptik adalah keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Tindakan aseptik ini dibagi menjadi dua yaitu aspetik medis dan aseptik bedah. Teknik yang dilakukan pada tindakan aseptik medis adalah bersih dan digunakan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme. Sedangkan aseptik bedah adalah steril, digunakan untuk membunuh mikroorganisme.

  • Ankle Brachial Index

Ankle Brachial Index atau biasa disebut sebagai ABI adalah tindakan pengukuran rasio tekanan darah sistolik kaki atau dorsalis pedis dengan tekanan darah sistolik lengan pada bagian brachial. Tindakan pemeriksaan ABI ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyakit arteri perifer atau tersumbatnya aliran darah.

  • Arm sling

Arm sling merupakan penyangga lengan. Tindakan pemasangan arm sling ini digunakan ketika seseorang cidera seperti patah tulang.

  • Bolus

Intravena bolus merupakan teknik injeksi dengan memasukkan obat langsung melalui selang intravena atau melalui pot aboket. Melalui selang intravena adalah dengan mencari karet pada selang infus set kemudian dibersihkan dengan swab, masukkan jarum ke karet infus set dan dorong obat secara perlahan. Sedangkan melalui pot aboket langkah yang pertama adalah lepas jarum pada spuit, buka pot aboket terlebih dahulu kemudian swab dan masukkan obat melalui pot aboket tersebut.

  • CT Scan  

CT Scan (Computerized Tomography Scan) adalah tindakan prosedur pemeriksaan medis dengan menggunakan sinar-X dan komputer pada kondisi tertentu.

  • Drip

Drip merupakan istilah untuk pemberian obat melalui wadah cairan intravena yaitu dengan memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena pada pasien saat dipasang infus. Tujuan dari pemberian drip ini adalah untuk mendapatkan efek obat yang minimal dan tetap mempertahankan kadar terapeutik obat dalam darah.

  • EKG

EKG atau Elektrokardiogram merupakan pemeriksaan untuk merekam aktivitas listrik jantung. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pada jantung, mengetahui kondisi jantung yang dikarenakan penyakit lainnya.

  • Flush

Teknik Flush merupakan teknik untuk membersihkan selang infus atau kateter agar tetap bersih dan steril serta tidak ada pencampuran obat. Tindakan ini dapat digunakan untuk mencegah berbagai komplikasi yang diakibatkan oleh pemakaian infus, seperti phlebitis dan oklusi trombotik vena atau penggumpalan di vena sehingga menyumbat aliran darah.

BACA JUGA : Persyaratan Papan Nama Praktik Keperawatan Mandiri

  • Hecting

Hecting merupakan tindakan untuk menjahit luka. Sedangkan hecting set adalah satu set alat yang digunakan untuk menjahit atau merawat luka.

  •  Parenteral

Parenteral merupakan pemberian nutrisi, obat, atau cairan melalui pembuluh darah. Medikasi parenteral bisa dilakukan secara IV, IM, IC, dan SC.

  • Injeksi IV

Injeksi IV atau intravena merupakan tindakan pemberian obat dengan cara memasukkan obat melalui pembuluh darah vena menggunakan spuit. Injeksi IV ini bisa dilakukan pada lengan (vena basalika dan vena sefalika), pada tungkai (vena saphenous), pada leher (vena jugularis), pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis). Injeksi IV dilakukan dengan posisi jarum 25 derajat.

  • Injeksi IM

Injeksi IM atau intramuskuler merupakan tindakan penyuntikan dengan tujuan untuk mengabsorpsi obat lebih cepat karena disuntikan di daerah yang memiliki suplai darah banyak di otot tubuh. Injeksi IM dilakukan dengan posisi jarum 90 derajat.

  • Injeksi IC

Injeksi Intracutan merupakan tindakan penyuntikan dengan dusut kemiringan jarum sekitar 5-15 derajat. Injeksi IC ini biasa digunakan untuk skin tes terhadap alergi pasien terhadap obat.

  • Injeksi SC

Injeksi SC atau Subcutan merupakan tindakan penyuntikan dengan memasukkan obat kedalam jaringan ikat jarang dibawah lapisan dermis. Injeksi SC dilakukan dengan sudut kemiringan jarum 45 derajat.

  • Kateterisasi

Kateterisasi merupakan prosedur untuk memasukkan selang. Tindakan kateterisasi ini ada kateterisasi jantung dan kateterisasi urin. Kateterisasi jantung merupakan prosedur untuk mendeteksi berbagai penyakit jantung dengan memasukkan alat berupa selang tipis panjang ke pembuluh darah kemudian diarahkan ke jantung. Sedangkan kateterisasi urin merupakan prosedur untuk memasukkan selang kateter melalui saluran kencing. Pemasangan kateterisasi urin ini digunakan untuk berbagai kondisi pasien seperti pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri dengan normal, pasien yang mengalami inkontinensia urine (tidak dapat mengontrol kencing), terdapat masalah di kandung kemih, sedang dalam keadaan koma, serta beberapa pasien yang akan menjalani operasi dalam jangka waktu yang lama.

  • Pembidaian

Prosedur untuk memasang spalk sebagai penanganan pertama untuk pasien yang mengalami patah tulang. Alat pemasangan bidai ini bervariasi tergantung dengan cidera yang dialami oleh pasien. Tujuan dari pembidaian adalah untuk membatasi ruang gerak anggota badan yang cidera agar tidak nyeri untuk selanjutnya dilakukan penanganan lebih lanjut oleh dokter dan perawat ruangan.

  • Skin test

Skin test merupakan prosedur pemeriksaan pada kulit pasien dengan teknik injeksi IC pada pasien untuk mengetahui tes alergi terhadap obat.

  • Supossitoria

Prosedur memasukkan obat ke dalam tubuh melalui anus. Obat suppositoria ini biasanya berbentuk kerucut seperti peluru.

BACA JUGA : Kebiasaan Perawat Di Rumah Sakit

  • Transplantasi

Prosedur untuk memindahkan salah satu atau beberapa jaringan organ tubuh manusia yang berasal dari tubuh sendiri maupun tubuh orang lain dengan tujuan pengobatan untuk menggantikan jaringan organ yang sudah tidak berfungsi dengan baik (PP No. 18 Tahun 1981).

Sumber :

Simbolon, M. (2013). Transplantasi Organ Tubuh Terpidana Mati. Lex Et Societatis, 1(1). https://doi.org/10.35796/les.v1i1.1318

Siti Lestari. (2016). Farmakologi Dalam Keperawatan.  Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *