banner 728x250
Berita  

Kemenkes Minta Orangtua dan Pihak Sekolah Waspadai Bermain Lato-Lato

Foto : Kemenkes minta orang tua dan pihak sekolah waspadai memainkan lato - lato (mediaperawat.id/ndhie)

MediaPerawat.id, Jakarta – Saat ini fenomena tren mainan lato-lato menuai pro dan kontra di masyarakat. Di satu sisi, mainan lato-lato ini disambut baik karena dianggap membuat anak-anak teralihkan dari ‘kecanduan’ gadget. Namun, di sisi lain tren bermain lato-lato tampaknya mengganggu ketenangan umum bahkan sampai membahayakan fisik.

Seperti seorang bocah di Kubu Raya, Kalimantan Barat, berinisial AN yang berusia 8 tahun harus menjalani operasi mata. Ia mengalami luka di bagian matanya akibat terkena serpihan pecahan bola lato-lato. Saat itu, AN bermain lato-lato dengan temannya. Menurut orang tuanya, bola dari lato-lato itu pecah dan masuk ke matanya.

Oleh karena itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, menghimbau masyarakat khususnya orang tua agar selalu berhati-hati dalam menjaga anaknya saat bermain lato-lato. Rabu, (11/01/23).

“Dengan adanya informasi terkait permainan anak-anak, tentunya orang tua berhati-hati juga. (Serta) pihak sekolah mengedukasi anak-anak,” kata dr Nadia

Ingatkan potensi bahaya lato-lato di samping itu, dr Nadia juga menambahkan bahwa sekolah perlu mengedukasi para siswanya terkait permainan lato-lato, yang saat ini permainan tersebut banyak membuat resah masyarakat.

Baca Juga : Himbauan Kemenkes Tentang (Cikbul) Jajanan Chiki Ngebul Bikin Keracunan

Dikutip dari Ravalli Republic, tujuan dari permainan ini adalah memungkinkan dua bola saling beradu secepat mungkin dan sekeras mungkin. Hal inilah yang membuat mainan tersebut bisa hancur dan pecah, bahkan serpihan pecahannya bisa melukai wajah seseorang.

Menurut Anastasia Sari Dewi, seorang psikolog klinis dan founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, menambahkan mainan lato-lato bisa mengganggu ketenangan umum dan membahayakan fisik, mainan lato-lato juga berisiko memicu terabaikannya fokus pada kegiatan penting seperti belajar dan bekerja jika dimainkan dalam porsi terlalu banyak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *