Mediaperawat.id – Apa kamu pernah merasa profesimu ‘jauh’ dari passion-mu? Apa kamu ingin berkembang tapi bingung mulai dari mana?
Pertanyaan diatas sering muncul di kepala, dan terkadang sulit untuk dicerna. Kita sudah menjadi seorang perawat, tapi masih merasa “Kok ini belum sesuai dengan passion saya?”
Pertanyaan-pertanyaan yang berputar di pikiran ini mungkin pernah kamu dengar sendiri dari isi kepalamu, mungkin juga pernah kamu tanyakan kepada diri sendiri. Padahal diam-diam, kamu punya keinginan untuk berkembang, tapi bingung arahnya kemana.
Banyak dari kita, perawat muda terutama pernah merasakan hal seperti ini. Terjebak di rutinitas shift, takut salah langkah, dan pelan-pelan mulai kehilangan semangat. Padahal di dalam hati, kita tahu ada sesuatu yang lebih besar yang ingin kita raih dan lakukan sebagai seorang perawat. Ya, kita punya passion. Dan percaya atau tidak, passion itu penting.
Baca Juga: Burnout di Kalangan Perawat ICU: Antara Tanggung Jawab dan Kesehatan Mental
Perawat adalah manusia biasa yang juga ingin berkembang sesuai minat, value hidup, dan potensi diri. Tapi pertanyaannya, bolehkah perawat berkembang di luar jalur klinis? Ya, boleh sekali. Karena sejatinya, perawat ini merupakan profesi yang luas, dalam artian memiliki jenjang karir yang bermacam-macam, ada yang berkembang di ranah akademik, menjadi dosen.
Ada yang suka menulis dan jadi educator nurse, ada yang berfokus bergerak ke komunitas, menjadi perawat manajemen mutu di sebuah instansi, mengembangkan riset penelitian, menjadi perawat okupasi di perusahaan tambang misalnya, bahkan ada yang mengembangkan potensinya pada digital content creator kesehatan di media sosial. Jadi, kalau kamu merasa profesi keperawatan ini terlalu sempit, mungkin kamu belum eksplorasi lebih jauh.
Ada beberapa orang perawat yang merasa tidak cocok di jalur yang ditempuh. Misalnya, saat ini sedang bekerja di rumah sakit tapi selalu punya ketertarikan dalam menulis, edukasi dan menyuarakan isu-isu kesehatan yang jarang disentuh. Kalau kiranya sudah bisa menemukan passionmu, kembangkan. Pertanyaannya sekarang adalah “bagaimana perawat bisa berkambang sesuai dengan passionnya?”
Bagaimana Cara Menemukan Passion?
Passion = Engagement = Service Quality (kualitas pelayanan)
Menurut studi di Filipina terhadap 549 perawat, tingkat work engagement yang tinggi berkorelasi kuat dengan kepuasan kerja lebih besar dan peningkatan kualitas pelayanan, serta menurunnya burnout dan niat keluar dari profesi (Falguera, Labrague, Firmo, Santos, & Tsaras, 2023).
Selain itu, data riset di Korea Selatan menemukan bahwa semakin tinggi job engagement dan praktik person-centered nursing, makin baik pula kualitas layanan keperawatan yang diberikan (Kim & Seo, 2021). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa bahwa perawat dengan engagement tinggi mendukung terhadap kepuasan kerja menjadi lebih baik, meningkatkan pelayanan yang berkualitas, dan mampu membentuk komitmen emosional yang kuat terhadap profesinya.
Passion itu bukan sekadar impian, passion adalah sumber engagement kerja yang nyata. Engagement berujung pada kesejahteraan perawat + kualitas pelayanan + keberlanjutkan profesi. Jadi, mengejar passion bukan hanya soal kepuasan diri sendiri, namun menjadi investasi nyata untuk pasien dan sistem kesehatan.
Langkah Nyata Menuju Perkembangan Berdasarkan Passion
Lalu, bagaimana cara memulai untuk mencari passion? Kita bisa memulainya dengan langkah-langkah berikut.
1. Kenali passionmu:
- Hal apa yang membuat kamu semangat meskipun kamu sedang merasa lelah?
- Saat bekerja, bagian mana yang paling kamu nikmati?
- Topic apa yang membuat kamu nyaman untuk belajar tanpa disuruh?
Bisa jadi passionmu ada pada hal-hal kecil yang selama ini kamu abaikan. Misalnya:
- Kamu senang menjelaskan sesuatu ke pasien 🡪 mungkin kamu cocok jadi edukator.
- Kamu suka bikin konten di media sosial 🡪 bisa jadi content creator kesehatan.
- Kamu suka menulis 🡪 bisa jadi penulis medis, mengembangkan blog perawat, atau menjadi educator online.
- Kamu peduli dengan kualitas pelayanan 🡪 kamu bisa beralih ke bidang mutu dan manajemen rumah sakit.
- Kamu suka mengatur kegiatan 🡪 mungkin kamu punya bakat leadership dan cocok di organisasi.
- Kamu suka dan telaten dalam merawat luka pasien 🡪 bisa membuka praktik perawatan luka mandiri.
2. Gabung komunitas dan cari mentor yang sesuai dengan minat:
Bergabung dengan organisasi PPNI kalau kamu memiliki minat suka berkegiatan/berorganisasi. Bergabung ke komunitas perawat internasional jika mempunyai minat di bidang komunitas. Mencari mentor belajar bersama perawat senior bedah atau dokter spesialis bedah, jika kamu mempunyai minat menjadi perawat bedah OK yang handal. Mengikuti seminar, konferensi dan workshop nasional/internasional untuk terus mengembangkan skill dan mencari relasi atau berjejaring dengan orang-orang yang kompeten di bidangnya.
3. Mulai dari hal kecil
Posting edukasi singkat di media sosial (konsistensi lebih penting daripada viral). Selain itu, kamu juga bisa jika suka menulis mulai menulis blog, untuk yang tertarik dengan penelitian bisa bergabung dengan tim riset, okupasi klinis, atau yang berminat di edukasi bisa juga membuat mini sharing session kecil untuk berbagi ilmu dan edukasi dengan sejawat atau masyarakat yang membutuhkan terkait ilmu kesehatan.
4. Bangun engagement dan person-centered practice:
Terapkan engagement kerja di setiap aktivitas, berikan perhatian penuh, fokus pada pasien dan refleksi personal.
5. Bangun personal branding professional:
Citra diri yang kokoh di media sosial saat ini penting, bukan hanya untuk mengenalkan diri ke publik namun juga membangun kepercayaan diri untuk bisa bersuara lebih luas, menceritakan perjalanan hidup yang inspiratif dan nilai positif yang kamu miliki.
Baca Juga: Membangun Kesadaran Komunikasi Asertif dalam Praktik Keperawatan
Pasion bukan kemewahan, tapi bahan bakar untuk bertahan
Kita semua tahu bagaimana melelahkan menjadi seorang perawat. Tapi, saat kita bekerja sesuai passion, kelelahan itu akan berubah menjadi kepuasan. Sesuai dengan penelitian yang dijelaskan sebelumnya bahwa Engagement & person-centered nursing bukan hanya membuat kita lebih bahagia, namun juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan pasien.
Passion membuat kita lebih bersemangat, lebih tahan banting dan pastinya lebih bermakna. Jangan lupa, ketika kamu menumbuhkan passionmu, kamu juga sedang membuka jalan untuk masa depa yang lebih damai.
Kamu punya tempat di profesi ini kalau kamu pernah merasa “Aku tidak cocok di jalur ini”. Perlu diingat bahwa kamu bukan gagal, hanya saja kamu belum menemukan ruangmu. Jangan takut berbeda, jangan takut mencoba. Karena profesi keperawatan ini luas, dan kamu punya tempat di dalamnya.
“Menjadi perawat bukan hanya tentang dimana kamu bekerja, tapi bagaimana kamu memberi makna dari profesimu.”
Referensi
Falguera, C. C., Labrague, L. J., Firmo, C. N., Santos, J. A., & Tsaras, K. (2023, April 28). Relationship of Work Engagement with Nurse Work and Patient Outcomes among Nurses in Central Philippines. Acta Medica Philippina The National Health Science Journal, 57(4), 24-31. doi:10.47895/amp.vi0.4426
Kim, H., & Seo, K. (2021, June 29). Impact of Job Engagement on the Quality of Nursing Services: The Effect of Person-Centered Nursing in South Korean Nurses. Healthcare, 9(7), 1-11. doi:10.3390/healthcare9070826