Perawatan Metode Kanguru

Foto : adamazi.com

Pengertian Prosedur

Memegang bayi dengan kontak kulit-ke-kulit ventral biasanya dalam posisi tegak dengan bayi yang menempel di dada orang tuanya, biasanya disebut sebagai Perawatan Metode Kanguru (Campbell-Yeo, Disher, Benoit, & Johnston, 2015). Di Indonesia sendiri Rumah Sakit biasanya sudah memberikan latihan ini kepada ibu khususnya dengan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) atau bayi prematur.

Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah salah satu dari dua praktik terbaik yang dapat dilakukan setiap ibu untuk bayi prematurnya selain memberikan ASI. PMK bukan hanya “memeluk, lembut, hangat untuk bayi dan ibu”, tetapi merupakan terapi yang memberikan banyak manfaat diantaranya mencegah beberapa penyakit dan memperbaiki yang lain, meningkatkan stabilitas fisiologis, memfasilitasi adaptasi terhadap tekanan prematuritas, membantu otak bayi matang dan berkembang, dan merupakan lambang kesehatan dan orientasi naturalistik untuk perawatan bayi prematur (M. Ludington-Hoe, 2011).

Terlepas dari itu PMK merupakan intervensi yang layak, alami, dan hemat biaya, harus menjadi standar perawatan dalam pemberian perawatan kesehatan yang berkualitas untuk semua bayi, terlepas dari lokasi geografis atau status ekonomi.

Kenapa Hal Ini Penting?

Perawatan metode kanguru dapat digunakan untuk meningkatkan ikatan dan dukungan emosional antara ibu dan bayinya serta untuk menstabilkan fungsi fisiologis bayi prematur (Cho et al., 2016). Manfaat lain yaitu :

  • Membantu agar bayi tidur lelap
  • Membantu proses menyusui (Penelitian menunjukkan ibu yang melakukan metode kanguru memiliki rata-rata produksi ASI yang lebih tinggi (Coşkun & Günay, 2020))
  • Mencegah hipotermi
  • Menghangatkan bayi
  • Menstabilkan tanda tanda vital bayi.
  • Perawatan Metode Kanguru bermanfaat untuk  mengurangi  frekuensi  nafas  dan meningkatkan   saturasi   oksigen.   Hal   ini bisa   disebabkan   oleh   posisi   bayi   yang tegak,  sehingga  dipengaruhi  oleh  gravitasi bumi   dan   berefek   pada   ventilasi   dan perfusi respirasi (Purwandari, Tombokan, & Kombo, 2019).    

Sebuah studi menunjukkan kemanjuran metode kanguru pada termoregulasi, penambahan berat badan dan kelangsungan hidup bayi prematur. Suhu kaki juga secara signifikan lebih tinggi selama PMK daripada incubator (Ludington-Hoe, Nguyen, Swinth, & Satyshur, 2000).

Indikasi Prosedur

Bayi berat lahir rendah (<2500 gram) atau bayi prematur (<37 minggu).

Alat dan Bahan

  1. Baju longgar untuk ibu
  2. Selendang untuk PMK

Sistematika Prosedur

a. Cara Menggendong Bayi

  1. Bayi telanjang ( hanya menggunakan popok dan topi )
  2. Bayi diletakkan di dada ibu, diantara kedua payudara ibu sehingga terjadi kontak dengan kulit pinggul bayi dengan posisi fleksi ( frog position ) kemudian di sanggah dengan kain  penggendong
  3. Posisi kepala bayi sedikit ekstensi, sehingga jalan nafas bayi tetap terbuka dan memungkinkan terjadinya kontak mata antara ibu dan bayi

b. Cara Menyanggah Bayi Dengan Kain

  1. Ibu telanjang dada dan posisikan bayi
  2. Fiksasi selendang bagian bawah telinga bayi memutar sampai punggung ibu
  3. Ikat selendang dibagian bawah punggung ibu dengan erat
  4. Putar sisa selendang melingkari punggung ibu dan ikat dibawah tubuh bayi
  5. Pastikan bayi menempel dengan erat pada tubuh ibu
Sumber Foto : https://otcdigest.id/

Ibu, ayah, atau anggota keluarga lainnya dapat memberikan kehangatan tubuh mereka untuk membantu bayi prematur mempertahankan suhu tubuh mereka dan mengambil manfaat fisiologis, psikologis dan perkembangan (Utami & Huang, 2019).

BACA JUGA : Begini Cara menghitung dosis obat untuk bayi dan anak secara cepat dan tepat

Dukungan fisik berupa bantuan dalam melakukan PMK maupun melakukan hal-hal yang sifatnya meringankan beban pekerjaan ibu sangat dibutuhkan ibu untuk dapat melakukan PMK dengan baik. PMK dilakukan dan dapat berhasil dengan baik tidal lepas dari berberapa dukungan misalnya dukungan dari keluarga yang memberi semangat dan rasa aman, dukungan petugas kesehatan yang memberi arahan dan dukungan fisik pun mempengaruhi keberhasilan PMK (WHO, 2008; Depkes RI, 2008) (Sofiani & Asmara, 2014). Disinilah dukungan suami dan keluarga besar juga sangat diperlukan.

Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan

Hal – hal yang perlu diperhatikan oleh ibu untuk bayi dalam PMK:

  1. Sulit bernapas, kalau bernapas dadanya tertarik ke dalam, merintih
  2. Bernapas sangat cepat atau sangat lambat
  3. Mengalami henti napas, sering dan lama
  4. Diare
  5. Teraba dingin meskipun sudah dihangatkan dengan menggendong PMK
  6. Teraba panas atau demam
  7. Tidak mau menyusu, tidak menyusu dengan baik, muntah
  8. Kejang
  9. Kulit menjadi kuning atau biru

Apabila bayi mengalami hal-hal di atas, ibu harus segera meminta pertolongan petugas kesehatan.

Referensi

Campbell-Yeo, M., Disher, T., Benoit, B., & Johnston, C. (2015). Understanding kangaroo care and its benefits to preterm infants. Pediatric Health, Medicine and Therapeutics, 15. https://doi.org/10.2147/PHMT.S51869

Cho, E.-S., Kim, S.-J., Kwon, M. S., Cho, H., Kim, E. H., Jun, E. M., & Lee, S. (2016). The Effects of Kangaroo Care in the Neonatal Intensive Care Unit on the Physiological Functions of Preterm Infants, Maternal–Infant Attachment, and Maternal Stress. Journal of Pediatric Nursing, 31(4), 430–438. https://doi.org/10.1016/j.pedn.2016.02.007

Coşkun, D., & Günay, U. (2020). The Effects of Kangaroo Care Applied by Turkish Mothers who Have Premature Babies and Cannot Breastfeed on Their Stress Levels and Amount of Milk Production. Journal of Pediatric Nursing, 50, e26–e32. https://doi.org/10.1016/j.pedn.2019.09.028

Ludington-Hoe, S. M., Nguyen, N., Swinth, J. Y., & Satyshur, R. D. (2000). Kangaroo Care Compared to Incubators in Maintaining Body Warmth in Preterm Infants. Biological Research For Nursing, 2(1), 60–73. https://doi.org/10.1177/109980040000200107

M. Ludington-Hoe, S. (2011). Evidence-Based Review of Physiologic Effects of Kangaroo Care. Current Women’s Health Reviews, 7(3), 243–253. https://doi.org/10.2174/157340411796355162

Purwandari, A., Tombokan, S. G., & Kombo, N. L. C. (2019). Metode Kanguru Terhadap Fungsi Fisiologis Bayi Berat Lahir Rendah. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan), 6(2), 38–45. https://doi.org/10.47718/jib.v6i2.815

Sofiani, F., & Asmara, F. Y. (2014). Pengalaman Ibu Dengan Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Mengenai Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru (Pmk) Di Rumah. Prosiding Seminar Nasional, 2(2). Retrieved from http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1467

Utami, S., & Huang, M.-C. (2019). Health care providers’ perception, knowledge, barriers and practice of kangaroo care for preterm baby in Indonesia. Journal of Neonatal Nursing, 25(4), 205–208. https://doi.org/10.1016/j.jnn.2019.03.003

PERAWATAN METODE KANGGURU PADA BBLR. Websit RSUD Temanggung. Diakses melalui http://rsud.temanggungkab.go.id/home/berita/181/perawatan-metode-kangguru-pada-bblr.

Panduan Pelayanan Perawatan Metode Kanguru Di Rumah Sakit Tingkat Kabupaten. (2012). Perkumpulan Perinatologi Indonesia (PERINASIA).

Ndiaye O, Diouf A, Diouf S, et al. [Efficiency of kangaroo care on thermoregulation and weight gain of a preterm newborn cohort in Dakar] Dakar Medical. 2006 ;51(3):155-160. PMID: 17628903.

Exit mobile version