banner 728x250

Tips Mudah Membaca EKG Bagi Perawat Pemula

Tipas Baca EKG Bagi Perawat Pemula

Mediaperawat.id – Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung. Sedangkan Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung. Kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui elektroda-elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. EKG sangat berguna dalam membantu menegakan diagnosa, namun klinis pasien tetap menjadi pegangan yang penting dalam penegakan diagnosa.

Pemeriksaan EKG menggambarkan aktivitas listrik jantung seseorang, bentuk gelombang yang dihasilkan mungkin terlihat rumit di awal, tapi sebenarnya bisa dibaca langkah demi langkah. Bagi perawat, kemampuan membaca EKG dasar sangat berguna, terutama pada saat bertugas di IGD, ICU atau ruang rawat pasien dengan risiko gangguan jantung.

Mengenal Komponen Dasar EKG

Cara Membaca EKG dengan Mudah (5)

Pada kurva EKG, kita akan menemukan beberapa bagian utama. Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pada atrium dan ventrikel EKG normal, terdiri dari gelombang P, Q, R, S, T serta kadang terlihat geombang U, selain itu ada juga beberapa interval dan segmen EKG. Berikut ini beberapa komponen utama dari grafik/kurva EKG:

– Gelombang P: menunjukkan depolarisasi atrium (aktivitas listrik saat atrium berkontraksi). Gelombang P adalah defekasi positif pertama pada kurva EKG. Gelombang P normal adalah 🡪 Lebar < 0,12 detik dan tinggi < 0,3 mv. Gelombang P selalu positif di lead II, selalu negatif di lead aVR.

– Kompleks QRS: menggambarkan depolarisasi ventrikel (kontraksi ventrikel). Gelombang QRS normal adalah 🡪 Lebar 0,06 / 0,12 detik dan tinggi tergantung lead.

Baca Juga: Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada Anak: Jenis, Gejala, Faktor Risiko Hingga Komplikasinya

– Gelombang Q: defleksi negatif pertama pada kompleks QRS, gelombang Q normalnya 🡪 Lebar < 0,04 detik dan tinggi/dalamnya < 1/3 tinggi gelombang R.

– Gelombang R: defleksi positif pada kompleks QRS. Gelombang R umumnya positif di lead I, II, V5 dan V6. Pada lead aVR, V1, V2 biasanya hanya kecil atau tidak ada.

– Gelombang S: defleksi negatif setelah gelombang R. Pada lead aVR dan V1, gelombang S terlihat dalam dari V2 ke V6 akan terlihat makin lama makin menghilang.

– Gelombang T: proses repolarisasi ventrikel (pemulihan otot jantung). Gelombang T positif di lead I, II, V3 sampai V6 dan terbalik di aVR.

– Gelombang U: gelombang yang timbul sebelum gelombang T dan setelah gelombang P berikutnya. Penyebab timbulnya gelombang U masih belum diketahui nemun diduga akibat repolarisasi lambat sistem konduksi intraventrikel.

– Interval PR: interval PR diukur dari permukaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal PR interval 🡪 berkisar antara 0,12 sampai dengan 0,20 detik. Ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan jalannya impuls melalui berkas his sampai permulaan depolarisasi ventrikel.

– ST segmen: diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T, segmen ini normalnya isoelektris, tapi pada lead precordial bervariasi dari -0,5 sampai +2mm.

Adapun kriteria irama sinus (SR) atau EKG normal sebagai berikut:

  • Irama teratur
  • Frekuensi jantung (HR) antara 60-100x/menit
  • Gelombang P normal, setiap gelombang P diikuti gelombang QRS dan T
  • Interval PR normal (0,12 – 0,20 detik
  • Gelombang QRS normal (0,06 – 0,12 detik)
  • Semua gelombang sama

Irama EKG yang tidak mempunyai kriteria diatas, disebut disritmia atau aritmia.

Langkah Sederhana Membaca EKG

Agar lebih mudah, gunakan urutan ini saat interpretasi:

1) Tentukan denyut jantung berirama teratur atau tidak

Cara Membaca EKG dengan Mudah (4)

2) Tentukan berapa frekuensi jantung (HR): hitung heart rate (HR) 🡪 gunakan metode kotak besar/kotak kecil pada kertas EKG.

Cara Membaca EKG dengan Mudah (3)

3) Tentukan gelombang P normal atau tidak: apakah setiap gelombang P diikuti kompleks QRS? Bentuknya normal atau tidak?

Baca Juga: SPO Keperawatan : Pemasangan Monitor Jantung

4) Tentukan interval PR normal atau tidak: caranya dengan menghitung kotak kecil antara awal gelombang P dan awal gelombang R. Normalnya PR Interval adalah 0,12–0,20 detik (3-5 kotak kecil). Interval terlalu panjang atau pendek bisa menandakan masalah konduksi.

Cara Membaca EKG dengan Mudah (2)

5) Tentukan kompleks QRS normal atau tidak: Normalnya <0,12 detik. Lebar QRS yang memanjang bisa mengarah ke gangguan konduksi intraventrikular. Cara menghitung QRS interval adalah hitung kotak kecil pada awal gelombang Q hingga awal gelomang S.

Cara Membaca EKG dengan Mudah (1)

6) Amati Gelombang T dan Segmen ST: segmen ST diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T, segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead precordial bervariasi dari -0,5 sampai 2 mm. Perubahan pada bagian ini bisa menjadi tanda iskemia atau infark miokard.

Tips Praktis Membaca EKG Perawat Pemula

Bagi perawat pemula yang bertugas di IGD, ICU atau ruang rawat pasien dengan risiko gangguan jantung, berikut adalah beberapa tips praktis membaca EKG yang bisa coba diterapkan.

– Selalu bandingkan EKG pasien dengan hasil sebelumnya

– Gunakan penggaris untuk akurasi pengukuran

– Jangan hanya fokus pada satu lead, perhatikan keseluruhan 12 lead EKG

– Latihan rutin membaca EKG akan membuat interpretasi jadi lebih cepat dan tepat.

Membaca EKG tidak harus rumit. Dengan mengenal komponen dasar dan mengikuti langkah yang terstruktur, perawat pemula pun bisa memahami hasil EKG secara lebih percaya diri. Keterampilan ini penting untuk deteksi dini gangguan jantung dan mendukung pengambilan keputusan klinis yang cepat.

Referensi:

Garcia, T. B. (2022). 12-lead ECG: The art of interpretation (3rd ed.). Jones & Bartlett Learning.

Grant, A., & Mammen, O. K. (2020). Electrocardiography basics: A guide for nurses. British Journal of Nursing, 29(14), 846–852. https://doi.org/10.12968/bjon.2020.29.14.846

INKAVIN. (2018). Modul Pelatihan Advanced Cardiac Life Support For Nurse. Jakarta: Kolegium Keperawatan Spesialis Kardiovaskular Indonesia (ESKAVI).INKAVIN. (2018). Modul Pelatihan Keperawatan Kardiovaskular Tingkat Dasar. Jakarta: Kolegium Keperawatan Spesialis Kardiovaskular Indonesia (ESKAVI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *