Mediaperawat.id – Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan bawaan paling umum yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Kondisi ini mempengaruhi banyak bayi baru lahir setiap tahun dan dapat sangat bervariasi dalam tingkat keparahan. Memahami kompleksitas kondisi ini bisa sangat melelahkan bagi orang tua. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi, dukungan, dan harapan penting bagi keluarga dalam menjalani perawatan anak dengan PJB.
Apa itu PJB?
Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada bentuk jantung yang muncul saat lahir. Kelainan ini dapat berkisar dari lubang di jantung hingga masalah dengan pembuluh darah atau katup jantung. Penyebabnya adalah beragam faktor, meskipun beberapa ada yang memiliki kecenderungan genetic dan beberapa sindrom umumnya dikatkan dengan PJB, seperti down syndrome. Deteksi dini melalui skrining sebelum melahirkan atau setelah melahirkan memungkinkan untuk dilakukan, meskipun pada beberapa kasus tidak didiagnosis sampai kemudian hari.
Jenis PJB
Penyakit jantung bawaan (PJB) dapat dikategorikan menjadi dua kelompok utama:
- PJB Sianotik (Biru)
PJB sianotik ini menyebabkan kadar oksigen rendah dalam darah, seringkali muncul warna kebiruan pada kulit, bibir, dan kuku.
- PJB Asianotik (Tidak Biru)
PJB asianotik ini tidak secara langsung mempengaruhi kadar oksigen dalam darah, akan tetapi dapat mengganggu aliran darah normal melalui jantung. Pada bayi/anak, tidak muncul kebiruan.
Baca Juga: Bolehkah Pasien dengan Penyakit Jantung Berpuasa? Ini Penjelasannya
Penyakit Jantung Bawaan Umum
PJB Sianotik | PJB Asianotik |
ToF (Tetralogy of Fallot) Tetralogi of Fallot adalah kombinasi dari empat kelainan jantung: – Lubang di antara ruang pompa jantung yang lebih rendah, lubang ini muncul pada septum antara ventrikel kiri dan kanan (Ventricular Septal Defect/VSD) – Penyempitan saluran aliran keluar paru dan katup (Pulmonary Stenosis/PS) Penebalan otot ventrikel kanan (Hipertrofi Ventrikel Kanan) – Posisi aorta yang bergeser ke kanan, yaitu di bagian septum interventrikuler (Overriding Aorta) TGA (Transposition of Great Arteries)TGA adalah penyakit jantung bawaan yang parah, dimana dua arteri utama pada jantung menjadi terbalik sehingga terhubung pada ruang jantung yang salah. | ASD (Atrial Septal Defect)ASD adalah lubang pada dinding yang memisahkan dua ruang jantung atrium kanan dan atrium kiri. ASD adalah terdapat hubungan langsung antara serambi jantung kanan dan kiri melalui sekatnya disebabkan oleh kegagalan pembentukan sekat jantung. VSD (Ventricular Septal Defect) VSD adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikuler yang dapat hanya satu atau lebih (Swiss Cheese VSD) yang terjadi akibat kegagalan saat pembentukan sekat jantung semasa janin. Sementara VSD mungkin bisa menutup dengan sendirinya, yang lain mungkin memerlukan intervensi medis atau pembedahan untuk memperbaikinya. PDA (Patent Ductus Arteriosus)Sebelum lahir, pembuluh darah yang disebut “ductus arteriosus” melewati paru-paru bayi. Pembuluh darah biasanya menutup segera setelah lahir, namun dalam hal ini, pembuluh darah itu tetap terbuka sehingga menyebabkan darah banyak mengalir ke paru-paru. |
Gejala PJB
Memahami gejala PJB sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan, karena dapat sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kelainan jantung dan usia anak.
A. Tanda-Tanda Awal Kelainan Jantung yang Serius
Kelainan jantung yang parah sering terlihat setelah lahir atau dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Orang tua harus waspada terhadap gejala berikut:
- Sianosis (kulit, bibir atau kuku kebiruan). Gejala ini mungkin lebih terlihat pada warna kulit tertentu.
- Napas cepat atau kesulitan bernapas.
- Bengkak: perhatikan pembengkakan pada kaki, perut, atau sekitar mata.
- Sulit makan. Sesak napas saat menyusui dapat menyebabkan penurunan berat badan yang buruk.
B. Gejala pada Anak yang Lebih Besar
Kelainan jantung bawaan yang tidak terdeteksi pada saat usia bayi juga dapat bermanifestasi dengan gejala pada anak yang lebih besar, berikut gejalanya:
- Edema/bengkak pada ektremitas seperti tangan, pergelangan kaki, dan kaki.
- Kelelahan yang tidak biasa selama aktivitas selama aktivitas fisik.
- Dispnea/sesak napas saat aktivitas fisik.
- Sinkop/pingsan saat berolahraga.
Penyebab dan Faktor Risiko
Kelainan jantung bawaan timbul dari kelainan pada perkembangan jantung janin. Sementara etiologi yang tepat dari sebagian besar PJB masih belum diketahui, faktor genetik mungkin lebih berperan.
Komplikasi
Anak-anak dengan PJB berisiko lebih tinggi untuk berbagai komplikasi, dan ini dapat berkisar dari ringan hingga berat, tergantung pada jenis kelainan jantung dan tingkat keparahannya. Beberapa komplikasi umum ini meliputi:
- Aritmia: irama jantung menjadi abnormal/tidak teratur.
- Keterlambatan Tumbuh Kembang: anak-anak dengan PJB yang parah mungkin mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
- Endokarditis: infeksi pada lapisan dalam jantung.
- Gagal Jantung: hal ini terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Hipertensi Pulmonal: terjadi tekanan darah tinggi di arteri paru-paru.
- Stroke: gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke otak.
- Masalah ginjal: pasien dengan kondisi jantung ini lebih rentan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan cedera ginjal akut, seperti prosedur yang terlibat dalam operasi jantung dan paparan obat-obatan tertentu.
- Penyakit hati: gagal jantung kongestif di sisi kanan jantung dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah, sehingga menyebabkan masalah pada hati.
- Gangguan kesehatan mental: anak-anak dengan PJB mungkin mengalami kesulitan emosional karena keterlambatan tumbuh kembang, keterbatasan fisik, atau tantangan belajar.
Merasa cemas dan stres adalah hal biasa, oleh karena itu penting untuk memantau kesejahteraan emosional anak dan mencari bantuan professional.
Referensi:
HeartLink, C. (2025, February 17). Facts About Congenital Heart Disease in Children: CHD Stats and What You Can Do. Retrieved from Children’s HeartLink Healing Hearts Worldwide: https://childrensheartlink.org/congenital-heart-disease-facts/
INKAVIN, & ESKAVI. (2018). Modul Pelatiahan Keperawatan Kardiovaskular Tingkat Dasar. Jakarta: Ikatan Ners Kardiovaskular Indonesia (INKAVIN) & Kolegium Keperawatan Spesialis Kardiovaskular Indonesia (ESKAVI).Liang, D. G., & Pediatrics & Paediatric Cardiology. (2024, September 11).
Congenital Heart Defects in Children (A Guide For Parents). Retrieved from Island Hospital: https://islandhospital.com/congenital-heart-defects-in-children/