banner 728x250

Mengenal Bedah Cangkok Jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG) Sebagai Penanganan Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang Parah

Bedah Cangkok Jantung atau Coronary Artery Bypass Graft

Mediaperawat.id – Cangkok jantung atau CABG, adalah prosedur bedah jantung yang sering dilakukan untuk mengobati penyakit arteri koroner. Operasi ini digunakan untuk mengalihkan darah di sekitar pembuluh darah yang tersumbat untuk membantu meningkatkan aliran darah dan fungsi jantung. Kenali lebih yuk tentang operasi cangkok jantung atau CABG mulai dari manifestasi klinis, cara penanganan, indikasi dan kontraidikasi, serta komplikasinya dalam artikel di bawah ini secara lengkap!

Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau Coronary Artery Disease (CAD)

Coronary Artery Disease (CAD) adalah penyempitan atau penyumbatan arteri koroner yang menyalurkan darah ke otot jantung. (Glassman dkk, 2014). Penyakit ini ditandai oleh: angina pectoris (nyeri dada), sesak napas dan infark miokard yang dapat berkontribusi pada kematian pasien. Salah satu penyebab utama CAD adalah aterosklerosis yang ditandai dengan penebalan dinding arteri koroner secara bertahap. Ini terjadi ketika plak, yang terdiri dari puing-puing, lemak, dan zat organik menumpuk di dalam dinding arteri, yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah.

Manifestasi Klinis CAD

Menurut (Richard & Anisha, 2020) manifestasi klinis dari pasien Coronary Artery Disease (CAD) adalah :

  1. Dizzines/lightheadedness: pusing intermitten yang terjadi saat aktivitas fisik, namun bisa juga terjadi kapan saja.
  2. Fatigue: kelelahan yang terasa sering atau tidak terduga dapat terjadi pada CAD. Fatigue adalah salah satu gejala CAD yang perlu diperhatikan. 
  3. Shortness of breath: didefinisikan sebagai dyspnea atau pernapasan tidak nyaman yang dirasakan seperti sesak napas dan intensitasnya berbeda-beda. Hal ini diakibatkan karena aliran darah yang tidak mencukupi di pembuluh darah koroner.
  4. Chest discomfort: aliran darah yang tidak mencukupi ke arteri coroner dapat bermanifestasi menjadi ketidaknyamanan dada.
  5. Chest pain (Angina Pectoris): sesak atau tekanan di dada dan biasanya terjadi di sisi tengah atau kiri. Bisa disebabkan oleh stres. Rasa sakit biasanya mereda dalam beberapa menit setelah istirahat. Lokasi nyeri yang dirasakan bisa terjadi pada leher, lengan, atau menjalar ke punggung (Mayo Clinic Staff, 2015).

Penanganan/Pengobatan

CAD dapat diobati melalui pilihan farmakologis (obat-obatan), prosedur medis dan modifikasi gaya hidup. Ada banyak obat yang tersedia digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah yang dapat mengurangi risiko kematian akibat CAD. Obat-obatan ini meliputi: beta blocker, nitrat, inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE), dan antiplatelet (Llyod-Jones et al., 2010).

Pasien dengan nyeri dada atau penyumbatan arteri koroner yang parah memerlukan pilihan tindakan yang lebih invasif. Saat ini, ada banyak operasi yang dapat dilakukan untuk menangani CAD. Prosedur ini meliputi: Bedah Cangkok Bypass Arteri Koroner (CABG), dan intervensi koroner perkutan (PCI) (Llyod-Jones et al., 2010).

CABG (Coronary Artery Bypass Graft)

CABG (Coronary Artery Bypass Graft) adalah prosedur bedah jantung yang dilakukan dengan menghubungkan arteri atau vena yang sehat dari bagian lain dari tubuh seperti dari kaki, dada, atau lengan ke arteri koroner yang tersumbat. Arteri atau vena yang sehat melewati bagian arteri yang tersumbat atau menyempit, sehingga menyediakan jalur baru bagi darah kaya oksigen untuk mengalir ke jantung. Selama CABG, tulang dada dibelah dan jantung dihentikan untuk mengirim darah melalui mesin jantung-paru (CPB). Penting untuk dicatat bahwa operasi bypass tidak akan menyembuhkan penyakit arteri koroner, tetapi akan meningkatkan fungsi jantung dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung (National Heart, Lung, and Blood Institute, 2016).

Indikasi dan Kontraindikasi CABG

Indikasi CABG

Pasien penyakit jantung koroner yang dianjurkan untuk bedah CABG adalah pasien yang hasil kateterisasi jantung ditemukan adanya:

  • Stenosis Left Mean Coronary Artery yang signifikan
  • Sumbatan yang tidak dapat ditangani dengan PTCA dan trombolitik
  • Sumbatan/stenosis LAD dan LCx pada bagian proksimal >70 %
  • Satu atau dua vessel disease tanpa stenosis LAD proksimal yang signifikan
  • Pasien dengan komplikasi kegagalan PTCA
  • Pasien dengan sumbatan 3 pembuluh darah arteri (three vessel disease) dengan angina stabil atau tidak stabil dan pada klien dengan 2 sumbatan pembuluh darah dengan angina stabil atau tidak stabil dan lesi proksimal LAD yang berat.

Kontraindikasi CABG

Kontraindikasi CABG secara mutlak tidak ada, tetapi secara relatif CABG di kontraindikasikan bila terdapat berbagai faktor yang akan memperberat atau meningkatkan risiko selama dan sesudah bedah seperti:

  • Faktor usia yang sudah sangat tua > 75 tahun
  • Pasien dengan penyakit pembuluh darah koroner kronik akibat diabetes mellitus dan EF yang sangat rendah <50%. Pada pasien dengan EF yang kurang dari 50% ini operasi akan dilakukan dengan teknik On Pump
  • Sklerosis aorta yang berat
  • Struktur arteri koroner yang tidak mungkin untuk disambung.

Komplikasi CABG

Komplikasi jantung setelah operasi CABG dapat ditangani berdasarkan empat komponen yang mempengaruhi curah jantung meliputi preload, afterload, frekuensi denyut nadi, dan kontraktilitas

  • Gangguan preload meliputi hipovolemia, perdarahan menetap, tamponade jantung dan kelebihan cairan
    • Gangguan afterload
    • Hipertensi
    • Aritmia
    • Gangguan kontraktilitas
    • Infark Miokard Post Operasi (PMI)
    • Gagal ginjal dan ketidakseimbangan elektrolit
    • Komplikasi paru – paru
    • Komplikasi neurologis
    • Infeksi
    • Risiko dekubitus

Referensi:
Fogoros, R. N., & Shah, A. (2023, May 23). Symptoms of Coronary Artery Disease. Retrievedfrom Verywell Health: https://www.verywellhealth.com/coronary-artery-disease-symptoms-1745924
Mayo Clinic Staff (2015). Coronary artery disease: Symptoms. Retrieved January 15, 2016 from http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/symptoms-causes/dxc-20165314
National Heart, Lung, and Blood Institute.(2016). How is Coronary Heart Disease Treated?. Retrieved January 13,2017 from https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/cad/treatment#HeartHealthyEating

Admin: mediaperawatPenulis: Violla AnggianiEditor: Dadan Ramdani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *