Mediaperawat.id – Seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dipukul oleh keluarga pasien. Akibat insiden pemukulan yang terjadi pada Rabu (24/5/2023) pagi, korban mengalami gangguan pendengaran.
Seperti dilansir dari TribunnewsSultra.com Direktur RSUD Kendari, dr Sukirman membenarkan kejadian pemukulan terhadap salah seorang perawat tersebut. Hanya saja, pihaknya masih akan mendalami informasi pemukulan perawat oleh keluarga pasien tersebut.
“Iya kejadiannya tadi pagi, besok saya akan ketemu perawat yang dipukul itu,” ujar dr Sukirman saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Rabu (24/5/2023).
Kata dia, berdasarkan kronologi yang diterimanya pemukulan tersebut terjadi saat pasien datang ke rumah sakit.
“Jadi pas masuk ke rumah sakit, kondisinya memang dalam keadaan kritis, dia (pasien) gagal pernapasan,” urai dr. Sukirman.
Selanjutnya, pihak rumah sakit melakukan perawatan kepada pasien dengan memasukkannya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Saat itu, kata dr. Sukirman, dokter mengimbau kepada pasien untuk puasa karena mengalami gagal pernapasan.
Baca Juga : Kisah Perawat yang Banting Setir Jadi Pengusaha Cilok
“Imbauannya dokter seperti itu, untuk puasa dulu tapi keluarga pasien tidak mengindahkan,” ujar Direktur RSUD Kendari.
Namun, tak lama pasien pun kemudian mengalami kritis dan dibawa ke ICU, hingga tak bisa diselamatkan dan meninggal dunia. Hal tersebutlah yang kemudian memicu emosi keluarga pasien dan memukul perawat hingga mengalami gangguan pendengaran.
“Untuk kepastiannya besok, karena saya baru dengar laporannya, belum ketemu langsung dengan perawat yang dipukul,” ujarnya.
Usai mendapat kronologi dari perawat itu, kata Sukirman, pihaknya kemudian akan mengambil keputusan mengenai kejadian tersebut.
“Jadi, besok kita rapat jam delapan pagi. Nanti besok baru kita putuskan,” tutup Direktur RSUD Kendari.(*)