banner 728x250
Askep  

Asuhan Keperawatan Hipernatremia

Foto : Askep Hipernatremia//Redaksi

MediaPerawat.id- Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah. Kebutuhan normal bayi baru lahir adalah 1- 2 mmol/kg/hari pada bayi aterm , dan 3-4 mmol/kg/hari pada bayi prematur.

Pengertian Hipernatremia

Hipernatremia adalah defisit cairan relatif. Hipernatremia jarang terjadi namun umumnya disebabkan karena resusitasi cairan dalam jumlah besar dengan larutan NaCl 0.9%([Na+]154mEq/l). Hipernatremia juga dijumpai pada kasus dehidrasi dengan gangguan rasa haus misal pada kondisi kesadaran terganggu atau gangguan mental.Selain itu juga pada penderita diabetes insipidus Hipernatremia dapat terjadi pada pasien-pasien dengan volume cairan normal atau pada pasien dengan FVD atau FVE.

 Etiologi Hipernatremia

1. Kehilangan air ekstrarenal (Uosm >700-800 mOsm/L)

  • Saluran cerna: muntah, drainase nasogastrik (NGT), diare osmotik, fistula.
  • Insensible loss: demam, keringat saat aktivitas, ventilasi, luka bakar.

2. Kehilangan air di ginjal (Uosm <700-800 mOsm/L)

  • Diuresis: osmotik (glukosa, manitol, urea), diuretik loop (misal furosemid).
  • Diabetes insipidus, bisa bersifat sentral yaitu defisiensi ADH atau resisten terhadap ADH (nefrogenik).

a) Sentral: penyakit hipotalamus atau gangguan pituitari posterior (kongetial,trauma/bedah, tumor, penyakit infiltratif/IgG4), dapat pula idiopatik, esefalopatihipoksik, keracunan etanol

b) Nefrogenik: kongenital (mutasi reseptor V2 ADH, mutasi aquaporin-2), obat-obatan (liitum, amphotericin, demeclocycline, foscarnet, cidofovir), metabolik(hiperkalsemia, hipokalemia berat, malnutrisi protein, kelainan kongenital),penyakit tubulointerstitial (posobstruksi, fase pemulihan acute tubularnecrosis/ATN, penyakit ginjal polikistik, sickle cell, Sjogren, amiloidosis),kehamilan (produksi vasopresinase dari plasenta)

c) Lainnya (Uosm >700-800 mOsm/L)

  • Overload natrium: cairan hipertonik (misalnya resusitasi dengancairan bikarbonat/NaHCO3), kelebuhan mineralokortikoid.

Baca Juga : Asuhan Keperawatan Hipovolemia (D.0023)

Tanda dan Gejala Hipernatremia

Gejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak.Hipernatremia yang berat dapat menyebabkan:

  1. Kebingungan
  2. Kejang otot
  3. Kejang seluruh tubuh
  4. Koma
  5. Kematian
  6. Fungsi ginjal yang abnormal
  7. Diare
  8. Muntah
  9. Demam
  10. Keringat yang berlebihan

Diagnosa Keperawatan Hipernatremia

a. Manajemen elektrolit

Definisi

Mengidentifikasi dan mengelola kelebihan kadar natrium serum > 145 mEq/L.

Intervensi

Tindakan

Observasi

  • Identifikasi tanda dan gejala peningkatan kadar natrium (mis. haus, demam, mual, muntah, gelisah, peka rangsang, takikardia, letargi, konfusi, kejang)
  • Identifikasi penyebab hipernatremia (mis. infus NaCl berlebih atau hipertonis, diare, demam, keringat berlebih, diabetes, sindrom cushing, hiperaldosteronisme)
  • Periksa tanda-tanda kelebihan cairan (mis. ortopnea, dispnea, BB meningkat dalam waktu singkat, JVP/CVP meningkat, reflek hepatojugular positif)
  • Monitor intake dan output cairan
  • Monitor kadar natrium serum dan atau urin

Terapiutik

  • Pasangan akses intravena, jika perlu
  • Hitung defisit cairan dengan rumus: 4mL x BB x (Na saat ini – Na target)
  • Berikan cairan oral atau intravena berdasarkan protokol atau jumlah defisit cairan
  • Berikan diet rendah natrium
  • Hindari koreksi natrium secara cepat untuk menghindari risiko edema serebral

Edukasi

  • Anjurkan modifikasi diet rendah natrium, Jika perlu
  • Kolaborasi
  • Kolaborasi koreksi natrium dengan kecepatan penurunan 1 mEq/L/jam.

Sumber Referensi:

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia(SDKI) Edisi 1. Jakarta : Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *