Askep  

ASKEP: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0027)

Mediaperawat.id – Sebagai salah satu penyakit yang lazim dijumpai pada masyarakat Indonesia, “kencing manis” atau Diabetes Mellitus akan erat kaitannya dengan penggunaan obat pengontrol gula darah seperti insulin pen. Menurut WHO, diagnosis dini dapat dilakukan melalui pengecekan secara teratur seperti tes gula darah yang relatif murah. Selain itu, sangat penting mengobati diabetes dengan menjaga gaya hidup sehat.

Masalah keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah dapat didefinisikan sebagai tren nilai kadar glukosa darah yang naik atau turun dari rentang normal.

Rencana Asuhan Keperawatan

Masalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0027) yang berhubungan dengan:

  1. Disfungsi pankreas
  2. Resistensi insulin
  3. Gangguan toleransi glukosa darah
  4. Gangguan glukosa darah puasa
  5. Penggunaan insulin atau obat glikemik oral
  6. Hyperinsulinemia (mis. Insulinoma)
  7. Endokrinopati (mis. Kerusakan adrenal atau pituitary)
  8. Disfungsi hati
  9. Disfungsi ginjal kronis
  10. Efek agen farmakologis
  11. Tindakan pembedahan neoplasma
  12. Gangguan metabolik bawaan (mis. Gangguan penyimpanan lisosomal, galaktosemia, gangguan penyimpanan glikogen

Diagnosis ini bisa ditegakkan bila Ners memang menemukan hampir 80% dari batasan karakteristik sebagai berikut ini:
a. Subjektif

  • Mengantuk
  • Pusing
  • Lelah atau lesu
  • Mengeluh lapar
  • Merasa kehausan
  • Mulut kering
  • Palpitasi

b. Objektif

  • Gangguan koordinasi
  • Kadar glukosa dalam darah/urin rendah
  • Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi
  • Gemetar
  • Kesadaran menurun
  • Perilaku aneh
  • Sulit bicara
  • Jumlah urin meningkat
Ket: Regulasi glukosa di tubuh manusia (researchgate.net/ist)

Acuan nilai rujukan bisa menggunakan pedoman dari Kemenkes (2020) terkait nilai normal Gula Darah (GD), yakni:

  • GDS (sewaktu) : normalnya < 200 mg/dL
  • GDP (puasa) : normalnya < 126 mg/dL
  • GD2PP (2 jam post prandial/setelah makan) : < 200 mg/dL

Outcome yang ditargetkan yakni Kestabilan Kadar Glukosa Darah Meningkat (L.03022) yang bisa ditetapkan dengan satuan dalam 1x … jam atau … x 24 jam, disepakati dengan kriteria hasil:

  1. Koordinasi meningkat
  2. Kesadaran meningkat
  3. Mengantuk menurun
  4. Pusing menurun
  5. Lelah/lesu menurun
  6. Keluhan lapar menurun
  7. Gemetar menurun
  8. Berkeringat menurun
  9. Mulut kering menurun
  10. Rasa haus menurun
  11. Perilaku aneh menurun
  12. Kesulitan bicara menurun
  13. Kadar glukosa dalam darah membaik
  14. Kadar glukosa dalam urin membaik
  15. Palpitasi membaik
  16. Perilaku membaik
  17. Jumlah urine membaik

Baca juga : Bagaimana Cara Kerja Terapi Insulin?

Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan pasien, terdiri dari:

A. Manajemen Hiperglikemia (I.03115)

Ners dapat melakukan intervensi ini untuk mengidentifikasi dan mengelola gula darah pasien yang tinggi sebagai upaya mengatasi atau mencegah kenaikan drastis dan mengoptimalkan proses pemulihan, terdiri dari:

1. Observasi

  • Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
  • Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis. penyakit kambuhan)
  • Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
  • Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. polyuria, polydipsia, polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
  • Monitor intake cairan dan output cairan
  • Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi

2. Terapeutik

  • Berikan asupan cairan oral
  • Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk
  • Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik

3. Edukasi

  • Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
  • Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
  • Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
  • Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine, jika perlu
  • Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan professional kesehatan)

4. Kolaborasi

  • Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
  • Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
  • Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu
  • Lain – lain …

B. Manajemen Hipoglikemia (I.03115)

Ners dapat melakukan intervensi ini untuk membantu pasien dalam mencapai gula darah normal kembali, seperti:

1. Observasi

  • Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
  • Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia

2. Terapeutik

  • Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
  • Berikan glukagon, jika perlu
  • Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet
  • Pertahankan kepatenan jalan napas
  • Pertahankan akses IV, jika perlu
  • Hubungi layanan medis darurat, jika perlu

3. Edukasi

  • Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat
  • Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat
  • Anjurkan monitor kadar glukosa darah
  • Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes tentang penyesuaian program pengobatan
  • Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral, dan olahraga
  • Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala, faktor risiko, dan pengobatan hipoglikemia)
  • Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia (mis. mengurangi insulin/agen oral dan/atau meningkatkan asupan makanan untuk berolahraga)

4. Kolaborasi

  • Kolaborasi pemberian dekstrose, jika perlu
  • Kolaborasi pemberian glukagon, jika perlu
  • Lain-lain …

Baca juga: Penatalaksanaan Protokol Resusitasi Ketoasidosis Diabetik (KAD)

Referensi

Ahmad, Sheraz & Ahmad, Iftikhar & Zafar, Muhammad Waqasz & Arsalan, Muhammad. (2019). Integral Backstepping Based Automated Control of Blood Glucose in Diabetes Mellitus Type 1 Patients. IEEE Access. PP. 1-1. 10.1109/ACCESS.2019.2951010. 
Kemenkes, RI. (2020). Infodatin: Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Melitus. Kementerian Kesehatan RI.
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Exit mobile version