Askep  

Askep Sistem Kardiovaskuler : Cardiac Tamponade

Foto : Ilustrasi sakit jantung/ Dok. Freepik.com

Pengertian

Cardiac Tamponade merupakan suatu kondisi gawat darurat, di mana terdapat cairan atau darah pada ruang antara otot jantung dengan selaput pembungkus jantung (perikardium). Pada keadaan normal, cairan atau darah ini tidak ada pada ruangan tersebut. 

Keberadaan cairan atau darah ini menyebabkan jantung mengalami kesulitan dalam memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga mengakibatkan seluruh anggota tubuh kekurangan pasokan darah. Tamponade jantung harus ditangani dengan segera, karena dapat mengancam nyawa

Penyebab

Sejumlah besar cairan berkumpul di kantung sekitar jantung (pericardium), menimbulkan tekanan di jantung yang membuat bilik jantung kekurangan darah. Akibatnya, darah tidak dipompa dalam jumlah cukup pada masing-masing kontraksi. Akumulasi tekanan di dalam dapat disebabkan oleh cairan, nanah, atau darah. Akibatnya, volume denyutan dan keluaran jantung turun. Penyebab tamponade bisa jadi trauma, setelah operasi, paska serangan jantung, uremia, atau kanker. Cairan dapat bertambah dengan cepat atau pelan, tergantung penyebab. Tamponade adalah kondisi yang mengancam nyawa pasien. Keseriusan kondisi dikaitkan dengan jumlah tekanan di dalam jantung dan mengakibatkan turunnya pengisian bilik jantung.

Prognosis

Cardiac tamponade adalah darurat medis yang membutuhkan intervensi segera, seperti pembuangan cairan. Stabilisasi berlangsung cepat begitu cairan dibuang dan tekanan dikurangi. Jika cairan ada lagi, mungkin diperlukan operasi. Prognosis bergantung pada etiologi tamponade.

Baca Juga : Askep Sistem Kardiovaskuler : Aneurisme Aorta

Tanda – Tanda Dan Gejala

  • Distensi pada vena leher-akumulasi cairan di dalam selaput jantung (pericardium) menyebabkan tekanan pada jantung, sehingga vena tidak kembali ke pembuluh balik leher. Hal ini menyebabkan distensi, lebih banyak pada inspirasi.
  • Kurang istirahat sehingga otak kekurangan oksigen.
  • Suara jantung (yang tak jelas) diredam pada auskultasi karena sulit mendengar melalui cairan.
  • Pulsus paradoxus SBP turun 10 mmHg atau lebih selama inspirasi perubahan di dalam dada selama inspirasi, mengakibatkan turunnnya pengisian bilik jantung, keluaran turun, SBP turun.
  • Berkeringat (diaphoresis).
  • Sulit bernapas (dyspnea).
  • Takikardia.
  • Hipotensi.
  • Lelah

Interpretasi Hasil Tes

  • Echocardiograph: Foto jantung ultrasound untuk menilai letak jantung, struktur, dan gerak jantung. Bilik jantung dan serambi jantung dimampatkan. Terdapat cairan di dalam kantung selaput jantung.
  • Kateterisasi jantung.
  • Sinar x dada menunjukkan pembesaran jantung jika terdapat efusi (pancaran).
  • Elektrokardiogram digunakan untuk melihat masalah-masalah jantung.

Tindakan

Tindakan diberikan untuk mengurangi tekanan pada jantung akibat akumulasi cairan di dalam kantung selaput jantung (pericardial sac). Hal berikut mungkin diperlukan untuk mendukung dan menstabilkan pasien.

  • Pericardiocentesis: Sebuah jarum dimasukkan ke dalam selaput jantung dan cairan diserap atau dibuang.
  • Memberikan agen adrenergik-menaikkan denyut jantung dan tekanan
    darah.

Diagnosa Keperawatan

  • Kecemasan
  • Perfusi jaringan tidak efektif
  • Keluaran jantung turun

Intervensi Keperawatan

  • Monitor Tanda-tanda Vital
  • Pastikan oksigenasi yang tepat

Daftar Pustaka :

  • DiGiulio, Mary dkk. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Rapha Publishing. (Diterjemahkan oleh Dwi Prabantini).
Exit mobile version