banner 728x250
Askep  

Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif

sistem-pernapasan-manusia/ist/oliv.blogspot.com

Diagnosa Keperawatan (SDKI)

Pola Napas Tidak Efektif (D.0005)

Kategori          : Fisiologis

Subkategori    : Respirasi

A. Definisi

Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.

B. Penyebab

  1. Depresi pusat pernapasan
  2. Hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)
  3. Deformitas dinding dada
  4. Deformitas tulang dada
  5. Gangguan neuromuskular
  6. Gangguan neurologis (mis. Elektroensefalogram [EEG] positif, cedera kepala, gangguan kejang)
  7. Imaturitas neurologis
  8. Penurunan energi
  9. Obesitas
  10. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
  11. Sindrom hipoventilasi
  12. Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan safar C5 ke atas)
  13. Cedera pada medula spinalis
  14. Efek agen farmakologis
  15. Kecemasan

C. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif :

  1. Dispnea

Objektif:

  1. Penggunaan otot bantu pernapasan
  2. Fase ekspirasi memanjang
  3. Pola napas abnormal (mis. Takipnea, bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cneyne-stokes)
  • Gejala dan Tanda Minor

Subjektif:

  1. Ortopnea

Objektif:

  1. Pernapasan pursed-lip
  2. Pernapasan cuping hidung
  3. Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
  4. Ventilasi semenit menurun
  5. Kapasitas vital menurun
  6. Tekanan ekspirasi menurun
  7. Tekanan inspirasi menurun
  8. Ekskusi dada berubah

D. Kondisi Klinis Terkait

  1. Depresi sistem saraf pusat
  2. Cedera kepala
  3. Trauma thoraks
  4. Gullian barre syndrome
  5. Multiple sclerosis
  6. Myasthenia gravis
  7. Stroke
  8. Kuadriplegia
  9. Intoksikasi alkohol

Baca juga : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diagnosa Medis Intracerebral Hematoma (ICH)

Luaran Keperawatan (SLKI)

Pola Napas (L.01004)

A. Definisi

Inspirasi dan/atau ekspirasi yang memberikan ventilasi adekuat.

B. Tujuan dan Kriteria Hasil

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …….., maka diharapkan pola napas tidak efektif dapat kembali normal, dengan kriteria hasil:

Kriteria Hasil

 MenurunCukup MenurunSedangCukup MeningkatMeningkat
Ventilasi semenit12345
Kapasitas vital12345
Diameter thoraks anterior-posterior12345
Tekanan ekspirasi12345
Tekanan inspirasi12345
 MeningkatCukup MeningkatSedangCukup MenurunMenurun
Dispnea12345
Penggunaan otot bantu napas12345
Pemanjangan fase ekspirasi12345
Ortopnea12345
Pernapasan pursed-lip12345
Pernapasan cuping hidung12345
 MemburukCukup MemburukSedangCukup MembaikMembaik
Frekuensi napas12345
Kedalaman napas12345
Ekskursi dada12345

Intervensi Keperawatan (SIKI)

Manajemen Jalan Napas (I.01011)

Observasi:

  1. Monitor pola napas ( frekuensi, kedalaman, usaha napas)
  2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
  3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)

Terapeutik:

  1. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)
  2. Posisikan semi-fowler atau fowler
  3. Berikan minum hangat
  4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
  5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
  6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
  7. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
  8. Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi:

  1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
  2. Ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi:

  1. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu

Pemantauan Respirasi (I.01014)

Observasi:

Pemantauan Respirasi (I.01014)

Observasi:

  1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
  2. Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheynes-stokes, biot, ataksik)
  3. Monitor kemampuan batuk efektif
  4. Monitot adanya produksi sputum
  5. Montor adanya sumbatan jalan napas
  6. Palpasi kesimetrisan ekpansi paru
  7. Auskultasi bunyi napas
  8. Monitor saturasi oksigen
  9. Moniotr nilai AGD
  10. Moniotr hasil x-ray thoraks

Terapeutik:

  1. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
  2. Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi:

  1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
  2. Infomasikan hasil pemantauan, jika perlu

Dok_Eka Ahmad Fauzi

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar diagnosis keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator diagnostik (1 st ed). Jakarta: Dewan Pengurus Pusan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia: Definisi dan tindakan keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar luaran keperawatan indonesia: Definisi dan kriteria hasil keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Admin: RudiPenulis: Eka ahmad fauziEditor: Rudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *